• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Quarter Life Crisis,Tanda-tanda dan Cara Mengatasinya

tebuireng.co by tebuireng.co
2025-02-06
in Galeri, Gaya Hidup
0
Quarter Life Crisis, Tanda-tanda dan Cara Mengatasinya. (Ist)

Quarter Life Crisis, Tanda-tanda dan Cara Mengatasinya. (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Fase dewasa merupakan masa pencarian jati diri yang banyak dialami orang paruh baya atau yang dikenal dengan istilah quarter life crisis (krisis seperempat baya).

Dewasa merupakan fase kehidupan yang sering kali dianggap rumit oleh banyak orang. Bagaimana tidak, mungkin saat remaja masalah yang dihadapi hanyalah perihal belajar, pertemanan, bahkan cinta monyet,  yang mana semua itu berjalan dengan pantauan orang tua.

Sangat berbeda jauh dengan fase dewasa, di mana seseorang akan dihadapkan dengan berbagai permasalahan dan pilihan. Namun, setelah memasuki fase ini sebagian orang lebih cenderung untuk menyimpan masalahnya sendiri dari pada berbagi cerita dengan orang lain. Bukan berarti menghindari bantuan, melainkan mereka menganggap bahwa hal tersebut merupakan bagian dari proses pendewasaan yang alami.

Saat tumbuh menjadi dewasa, banyak hal yang perlahan mulai berubah, seperti status dan kedudukan yang terus menerus menjadikan titik pusat seseorang dalam memperlakukan orang lain, sehingga hal inilah yang menyebabkan seseorang merasa cemas, gelisah, kecewa bahkan ragu terhadap dirinya sendiri ketika melihat pencapaian orang lain yang lebih baik darinya.

Quarter life crisis merupakan periode ketidakpastian dan kekhawatiran yang sering kali dialami oleh individu pada usia awal dewasa, khususnya di sekitar usia 25 hingga awal 30-an.

Biasanya orang yang sedang mengalami quarter life crisis akan merasakan krisis emosional pada saat ia harus membuat pilihan mengenai pekerjaan, tujuan hidup, keuangan, asmara, dan hubungan dengan orang lain.

Oleh karena itu, fase ini terkadang membuat seseorang bingung dan khawatir akan ketidakpastian kehidupan di masa depan, bahkan tidak sedikit orang yang mempertanyakan eksistensinya sebagai manusia dan merasa tidak memiliki tujuan hidup.

Pada umumnya, quarter life crisis ditandai dengan pertanyaan-pertanyaan yang menjadi boomerang di kepala, seperti “Aduh, aku mau jadi apa ya nanti?”, “Wah, temanku sudah diterima kerja di perusahaan ternama, bagaimana dengan aku?”, “Apakah keputusan yang aku buat sudah tepat?”, dan masih banyak sekali beberapa pertanyaan yang dapat menyebabkan seseorang merasa ragu terhadap dirinya sendiri. Namun, tidak dapat kita simpulkan bahwa orang yang menginjak usia dewasa pasti mengalami quarter life crisis, akan tetapi hal tersebut lebih umum terjadi.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menghadapi quarter life crisis, di antaranya adalah tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain, mulai mencintai diri sendiri, memperbanyak bersyukur, melakukan hal-hal yang bermanfaat, menciptakan pola pikir positif, dan lain sebagainya.

Dengan melakukan beberapa hal tersebut, umumnya seseorang bisa menjadi lebih yakin terhadap dirinya sendiri dan lebih mudah untuk percaya diri dalam menjalani kehidupannya. Sebab kehidupan tidak melulu soal karir, asmara, atau masa depan, melainkan perlu untuk menikmati perjalanannya.

Penulis: Yusi Laili

Editor: Thowiroh

Baca juga: Anjuran Nabi untuk Selalu Bersyukur dan Berterima Kasih

Tags: Quarter Life Crisis
Previous Post

KH Miftahul Akhyar Ajak Warga NU Meneladani Perjuangan Para Pendahulu

Next Post

Optimalisasi Pariwisata Indonesia: Potensi, Tantangan, dan Solusi untuk Keberlanjutan

tebuireng.co

tebuireng.co

tebuireng.co adalah Media Tebuireng Initiatives yang bertujuan untuk meneruskan cita-cita besar Gus Sholah dan para masyayikh tebuireng

Next Post
Optimalisasi Pariwisata Indonesia: Potensi, Tantangan, dan Solusi untuk Keberlanjutan. (Ist)

Optimalisasi Pariwisata Indonesia: Potensi, Tantangan, dan Solusi untuk Keberlanjutan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng