Sudah sepatutnya bagi seorang muslim bersyukur atas segala kenikmatan yang telah Allah berikan kepadanya. Ada banyak cara Allah dalam memberi rezeki kepada makhluknya termasuk manusia, salah satunya adalah dengan mengirim orang-orang baik dalam kehidupan mereka, seperti keluarga yang amat menyayanginya dan teman yang selalu ada kapan pun dan di mana pun ia berada, atau bahkan terkadang Allah memberinya kenikmatan yang tidak disangka-sangka melalui orang yang tidak ia kenal.
Islam telah mengkhususkan bagaimana cara umatnya bersyukur dengan adanya orang-orang baik tersebut. Selain sekadar ucapan terima kasih atas segala kebaikan mereka maka perlu bagi seorang muslim untuk menyebut kebaikan mereka, memuji kebaikan mereka, dan mendoakan mereka.
Rasulullah sendiri telah menjadikan sikap berterima kasih kepada sesama manusia sama dengan bersyukur kepada Allah, sebaliknya jika seorang muslim mengingkari kebaikan orang yang telah berbuat baik kepadanya, sama saja ia mengkufuri nikmat yang telah Allah berikan untuknya, sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ :قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” مَنْ لَمْ يَشْكُرِ النَّاسَ لَمْ يَشْكُرِ اللَّهَ ” (رواه الترمذي)
Dari Abu Sa’id ia berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, berarti ia belum bersyukur kepada Allah.” (HR. Tirmidzi)
Hal ini juga terjadi pada kaum Anshar dan Muhajirin yang saat itu tengah menyebarkan agama Islam di Madinah. Keutamaan kaum Anshar telah banyak disebutkan di dalam Al-Quran maupun sunah Rasulullah dan mereka akan dijanjikan dengan pahala yang begitu besar lantaran kebaikan mereka dalam menolong kaum Muhajirin untuk menyebarkan agama Islam. Hal tersebut membuat kaum Muhajirin menjadi resah dan sedikit iri kepada mereka lantaran segala keutamaan dan pahala yang kaum Anshar dapatkan.
Kemudian Rasulullah memberi mereka penjelasan bahwa mereka akan mendapatkan hal tersebut selama mereka mendoakan kaum Anshar memuji kebaikan yang telah kaum Anshar berikan untuk mereka, sebagaimana hadis Rasulullah:
عَنْ أَنَسٍ ،أَنَّ الْمُهَاجِرِينَ قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ، ذَهَبَتِ الْأَنْصَارُ بِالْأَجْرِ كُلِّهِ. قَالَ :” لَا، مَا دَعَوْتُمُ اللَّهَ لَهُمْ وَأَثْنَيْتُمْ عَلَيْهِمْ ” (رواه أبو داود).
Dari Anas berkata, “Orang-orang Muhajirin berkata, “Wahai Rasulullah, orang-orang Anshar pergi dengan membawa banyak kebaikan!” beliau bersabda, “Tidak. Selama kalian mendoakan mereka kepada Allah dan memuji mereka.” (HR. Abu Daud).
Begitulah cara Rasulullah dalam mengajarkan umatnya untuk saling menghargai dan mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan.
Penulis: Yusi Laili
Editor: Zainuddin Sugendal
Baca juga: Bersyukur Kunci Bahagia