• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Hati-Hati Bahaya Istidraj, Kenikmatan yang Membinasakan

Thowiroh by Thowiroh
2024-05-19
in Keislaman
0
Hati-Hati Bahaya Istidraj, Kenikmatan yang Membinasakan (Ist).

Hati-Hati Bahaya Istidraj, Kenikmatan yang Membinasakan (Ist).

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Istidraj termasuk hal yang bahaya dan perlu diperhatikan karena orang yang sedang mengalami istidraj seringkali tidak menyadari terjerumus dalam kenikmatan yang pada hakikatnya membinasakan.

Secara bahasa, istidraj berasal dari kata daraja yang berarti  tangga, meningkat, sedikit demi sedikit. Sedangkan menurut istilah, istidraj bisa diartikan sebagai kenikmatan materi yang diberikan kepada seseorang yang secara terus menerus meski orang tersebut berada dalam kemaksiatan ataupun kelalaian yang tidak terputus.

Dalam kata lain, Allah memberikan nikmat lahiriah berupa kesenangan materi yang terus meningkat tetapi kenikmatan yang bersifat batiniah seperti keimanan dan ketakwaan semakin dikurangi atau dicabut, sementara ia tidak menyadarinya.

Istidraj bisa dicontohkan seperti seseorang yang memiliki harta berlimpah padahal jarang bersedekah, kesenangan yang bertambah padahal jarang melaksanakan ibadah. Atau perihal kenikmatan materi lainnya yang terus didapatkan meski sedang berada pada kelalaian.

Dalam hal ini, kenikmatan tersebut merupakan jebakan yang pada akhirnya akan mengantarkan ia ke jurang kebinasaan. Sebagaimana yang dijelaskan Allah dalam Al-Qur an

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ

“Tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al-An’am: 44)

Dalam ayat lain Allah berfirman

وَالَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَ، وَاُمْلِيْ لَهُمْۗ اِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌ

“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. Dan Aku akan memberikan tenggang waktu kepada mereka. Sungguh,rencana-Ku sangat teguh” (QS. Al-‘Araf : 182-183)

Oleh karena itu, kita harus waspada dan hati-hati untuk tidak terjerumus kepada kenikmatan materi dengan berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan bahkan saat diberikan kenikmatan adalah salah satu solusi agar terhindar dari istidraj.

Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam al-Hikam menjelaskan:

خِفْ مِنْ وُجُوْدِ إِحْسَانِهِ إِلَيْكَ وَدَوَامِ إِسَاءَتِكَ مَعَهُ أَنْ يَكُوْنَ ذَلِكَ اسْتِدْرَاجاً سَنَسْتَدْرِجُهُم مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ

“Takutlah pada perlakuan baik Allah kepadamu di tengah durhakamu yang terus-menerus terhadap-Nya. Karena, itu bisa jadi sebuah istidraj, seperti firman-Nya, ‘Kami meng-istidraj-kan mereka dari jalan yang mereka tak ketahui’.”

demikian semoga kita semua terhindar dari bahaya istidraj yang pada hakikatnya membinasakan.

Baca juga:Hati-Hati Bahaya Penyakit ‘Ain

Previous Post

Kisah Inspiratif Kebaikan Dokter Sudanto Mengabdi di Papua

Next Post

Hukum Memutus Kesinambungan Thawaf

Thowiroh

Thowiroh

Menulis untuk keabadian. Alumni Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Next Post
Hukum Memutus Kesinambungan Thawaf

Hukum Memutus Kesinambungan Thawaf

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng