Kebaikan Dokter Sudanto dalam bertugas dan mengabdi di Papua menjadi kisah inspiratif yang viral di sosial media.
Pria asal Kebumen, Jawa Tengah ini mengabdikan dirinya sebagai dokter dengan memasang tarif yang sangat murah yakni hanya Rp2000.
Dokter Sudanto dikenal telah banyak membantu kebutuhan terkait layanan kesehatan dan pertolongan medis masyarakat Papua tepatnya di wilayah asmat sejak dirinya bertugas disana.
Tidak jarang masyarakat di daerah terpencil dari wilayah Asmat membayar dengan hasil bumi seperti sagu dan rempah-rempah.
Dokter Sudanto merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1976. Setelah lulus, Ia kemudian mendaftarkan diri untuk mengikuti program Dokter Instruksi Presiden (Inpres) di Departemen Kesehatan.
Setelah dinyatakan lulus, ia memilih untuk bertugas dan mengabdikan dirinya di tempat jauh yaitu Papua, meski pada saat itu juga terdapat pilihan tempat tugas yang lebih terjangkau.
Dokter Sudanto menjalani masa tugasnya menjadi dokter Inpress selama 6 tahun. Lalu kemudian melanjutkan kerjanya di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Abepura, hingga pensiun pada tahun 2003. Ia juga pernah dinobatkan sebagaipemenang kategori pemberdayaan daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) Alumni Awards pada tahun 2009.
Setelah pensiun, dirinya memilih untuk membuka praktik untuk melayani kesehatan masyarakat di rumahnya dengan tarif murah layaknya tarif tukang parkir yakni senilai Rp2000.
Baginya, memberikan pelayanan kesehatan bagi orang yang membutuhkan adalah yang lebih utama karena hal ini menyangkut jiwa dan ketenangan hidup mereka.
Berbeda dengan dokter di perkotaan pada umumnya, patokan harga yang murah serta keramahan Dokter Sudanto dalam memberikan pelayanan kesehatan membuat ia sangat dihormati utamanya oleh masyarakat Abepura, Papua.
Keihklasannya dalam mengabdi diri sebagai dokter dan menolong banyak orang viral dan ramai diperbincangkan warganet di beberapa platform media sosial seperti Tiktok dan Instagram.
Kebaikan Dokter Sudanto mendapatkan banyak respon positif, do’a dan dukungan dari warganet. Mereka berharap agar nantinya akan lebih banyak lagi dokter yang ikhlas mengabdikan diri di wilayah terpencil dengan tidak memandang materi. Beberapa juga menjadikan sikap kemanusiaan dan keikhlasan yang dilakukan dokter kelahiran Jawa Tengah sebagai kisah inspiratif untuk diteladani jika suatu saat mereka memiliki gelar dokter.
Baca juga:Kisah Inspiratif Perjalanan Retno Marsudi jadi Menlu RI