• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Kisah Shams Al-Baroudi Bertaubat setelah Melihat Rasulullah

Oleh: Thowiroh

tebuireng.co by tebuireng.co
2023-09-26
in Galeri, Keislaman, Tokoh
0
Shams Al-Baroudi Bertaubat setelah Melihat Rasulullah

Shams Al-Baroudi bersama suaminya. Foto: tellerreport.com

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Shams Al-Baroudi adalah seorang aktris Mesir yang sangat populer pada masanya karena sukses memerankan beberapa peran dengan baik termasuk peran dalam film dewasa pun pernah dilakukan. Nama lengkapnya adalah Shams Al-Muluk Jamil Al-Baroudi yang lahir pada tahun 1946. Puncak karirnya melambung tinggi saat dirinya berhasil menjalankan peran dalam film Al-Asal Al-Murr. Bahkan Lisa Anderson dari Chicago Tribune pernah berkomentar dengan menggambarkan Shams Al-Baroudi sebagai aktris Mesir paling cantik dan glamor.

Namun sebuah kejadian luar biasa yang dialami Shams Al-Baroudi akhirnya mampu mengubah arah hidupnya untuk bertaubat dan kembali kepada Allah. Kisah inspiratif Shams Al-Baroudi ini dikenang dan diabadikan oleh beberapa penulis Mesir seperti Syaikh Muhammad Khalid Tsabit dalam bukunya yang berjudul Madarisul Hubb Mashani’ Arrijal yang menceritakan tentang kekuatan cinta yang luar biasa dan bisa mencetak tokoh-tokoh hebat sepanjang sejarah dan Shams Al-Baroudi adalah salah satunya.

Kejadian luar biasa yang dialami Shams Al-Baroudi ini diceritakan oleh lora Ismail Amin Kholil dalan akun instagram pribadinya @Ismaelalkholilie bahwa pada awalnya, Shams Al-Baroudi sedang melaksanakan ibadah umroh bersama ayah dan sahabat perempuannya pada tahun 1981. Ketika berada di Madinah, ia selalu ditemani sahabat perempuannya yang merupakan seorang wanita shalihah dan ahli ibadah. Bersamanya, ia biasanya masuk ke Masjid Nabawi melalui “Bab Annisa” untuk kemudian berziarah ke makam Baginda Nabi Saw.      

Kala itu, Shams Al-Baroudi sedang membaca Al-Quran dan duduk jauh dari sahabatnya, ia memang berniat untuk menghatamkan Al-Quran selama umroh sesuai tuntunan kitab kecil berisi doa-doa yang ia dapatkan di pesawat. Ketika sedang  membaca Al-Quran, kala itu ia merasakan ketenangan dan kekhusu’an hingga tak terasa air matanya mengalir.

Ia kemudian berdiri untuk beranjak pergi, ia pandangi pintu makam Rasulullah Saw dan disitu sebuah pemandangan agung menantinya, Ia melihat sosok Rasulullah Saw bermandikan cahaya dan melihat ke arahnya, begitu jelas dari bagian kepala hingga perutnya. Sedangkan bagian lainnya tampak tak jelas seperti bayang-bayang.

Shams Al-Baroudi benar-benar tercengang, kedua kakinya sudah tak bisa lagi menahan dasyatnya perasaan yang sedang dirasakan, ia jatuh tersungkur lalu menangis sekencang-kencangnya. Bibirnya tak henti-hentinya mengucapkan: “Ya Habiibi Ya Rasulullah.. ” 

Orang-orang kebingungan melihat tingkahnya, tak terkecuali sahabatnya, ia menanyakan apa sebenarnya yang telah terjadi sampai ia menangis histeris seperti itu. Namun, ia tetap tak menjawab. Lalu sahabatnya lantas membawa Al-Baroudi untuk menyusul ayahnya di Mekkah. Sampai di Mekkah sang ayah bertanya apa sebenarnya yang terjadi pada anaknya di Madinah. Sahabatnya menjawab: “Sepertinya Allah telah membuka mata hatinya.. ” 

Shams Al-Baroudi lalu meminta izin kepada ayahnya untuk pergi ke Masjidil Haram, dan disana ketika berthawaf ia menangis sepuasnya, ia merasakan betapa hina dirinya dan betapa berat beban dosa-dosa yang ia pikul selama ini. disana hanya satu doa yang ia pinta berkali-kali: “Allahumma Qowwi iimaani.. Allahumma Qowwi iimani.. (Ya Allah kuatkanlah imanku, iman suamiku, iman keluargaku)”

Ia juga merasakan sesuatu yang lain dan baru ketika membaca surat al-Fatihah di waku shalat. Dalam khusyu shalatnya ia terus saja menangis dan menangis. Dari situlah ia akhirnya mempunyai niat dan tekad untuk mengubah jalan hidupnya.

Sepulangnya dari umroh, pada bulan Februari 1982 dunia perfilman Mesir dihebohkan oleh surat keputusan yang disampaikan olehnya. Shams Al-Baroudi mengumumkan secara resmi bahwa ia akan berhenti dari dunia perfilman Mesir untuk selama-lamanya.

Tentunya keputusan yang ia ambil di puncak ketenarannya ini sangat mengagetkan semua pihak, banyak orang mencercanya dan memintanya kembali lagi ke profesi asalnya. Produser-produser papan atas Mesir bahkan menawarinya cek kosong agar ia bersedia untuk kembali bermain di film – film mereka, namun ia bergeming.

Mulai saat itu sampai sekarang ia telah menjadi sosok yang baru, sosok berhijab rapi yang berhasil menjadi inspirasi bagi artis-artis lainnya untuk meniti jalan Allah dan Rasul-Nya. 

Demikian kisah inspiratif  Shams Al-Baroudi dalam bertaubat dan kembali ke  jalan Allah. Semoga kisah ini bisa mengispirasi kita semua untuk tidak pernah berkecil hati dan putus harapan untuk terus mengetuk pintu-Nya dalam meminta ampunan-Nya.

Penulis: Thowiroh

Editor: Zainuddin Sugendal

Baca juga: Tsaniyatul Wada’, Tempat Sahabat Ansor Sambut Nabi saat Hijrah

Tags: Melihat RasulullahShams Al-Baroudi
Previous Post

Sejarah NU dalam Menumpas G30S-PKI

Next Post

Sejarah dan Keistimewaan Pemakaman Baqi’ Al-Gharqad

tebuireng.co

tebuireng.co

tebuireng.co adalah Media Tebuireng Initiatives yang bertujuan untuk meneruskan cita-cita besar Gus Sholah dan para masyayikh tebuireng

Next Post
Sejarah dan Keistimewaan Pemakaman Baqi' Al-Gharqad

Sejarah dan Keistimewaan Pemakaman Baqi' Al-Gharqad

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Buka MQK 2025, Menag Dorong Eksplorasi Turats untuk Pelestarian Lingkungan
  • Erick Thohir: Sport Tourism Memiliki Peran Vital Pembangunan Bangsa
  • Menag Salurkan Bantuan ke Pesantren Al Khoziny dan Pastikan Pencegahan Kejadian Serupa
  • Buku-buku yang Pernah Dilarang di Indonesia
  • Benarkah Membaca Sastra dapat Meningkatkan Empati?

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng