• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Qurban untuk Mayit di Hari Raya Idul Adha

Oleh: Sutan Alam Budi

Zainuddin Sugendal by Zainuddin Sugendal
2023-06-14
in Fiqih, Keislaman, Kitab Kuning, Pendidikan
0
Qurban untuk Mayit di Hari Raya Idul Adha

Qurban untuk Mayit di Hari Raya Idul Adha (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co- Pada bulan Dzulhijjah, umat Islam berbondong-bondong melaksanakan ibadah haji dan Hari Raya Idul Adha. Hari Raya Idul Adha jatuh pada 10 Dzulhijjah 1444 H/ 29 Juni 2023, sehari sebelumnya umat Islam di seluruh dunia yang melaksanakan ibadah haji melakukan wukuf/berdiam diri di padang Arafah sebagai puncak rangkaian ibadah haji. Sedangkan umat Islam yang tidak melaksanakan ibadah haji, disunnahkan puasa Arafah.

Hari Raya Idul Adha juga disebut hari raya qurban, lantaran di hari tersebut dilaksanakan penyembelihan hewan qurban. Al-udhiyah (hewan qurban) dari segi usia hewan, disebutkan dalam kitab fathul qarib, bahwa hewan yang layak dijadikan qurban yakni domba berusia 1 tahun lebih, kambing kacang usia 2 tahun lebih, sapi usia 2 tahun lebih, unta usia 5 tahun lebih.

Sedangkan dari segi fisik, hewan qurban tidak sah jika ternyata mengalami 4 keadaan. Pertama, buta salah satu matanya. Kedua, pincang. Ketiga, sakit yang nampak jelas. Keempat, hewan yang hilang sebagian otaknya karena terlalu kurus.

Dalam literatur fikih, hukum berqurban ialah sunnah kifayah muakkadah, artinya ibadah yang sangat dianjurkan dan kesunahannya akan gugur jika sudah ada yang melaksanakan dalam keluarganya.

Sedekah qurban untuk mayit

Tak bisa dipungkiri, di masyarakat kita banyak praktik sedekah yang pahalanya diperuntukkan bagi mayit. Apakah hal ini boleh dalam konteks qurban di Hari Raya Idul Adha?

Para ulama berbeda pendapat, dalam kitab Majm’ syarh Muhaddzab disebutkan:

(وأما) التضحية عن الميت فقد أطلق أبو الحسن العبادي جوازها لانها ضرب من الصدقة والصدقة تصح عن الميت وتنفعه وتصل إليه بالاجماع وقال صاحب العدة والبغوي لا تصح التضحية عن الميت إلا ان يوصي بها وبه قطع الرافعي في المجرد والله أعلم

Adapun sembelihan qurban bagi mayit, Abu Hasan menyatakan kebolehan hal itu. Karena itu merupakan bagian dari sedekah. Dan sedekah sah bagi mayit, bermanfaat serta pahalanya sampai kepada mayit. Dan shohibul ‘iddah al-baghowi mengatakan tidak sah sembelihan qurban bagi mayit kecuali ia berwasiat.

Pendapat pertama mengatakan sah/boleh melakukan sedekah sembelihan qurban dihadiahkan pahalanya kepada mayit meskipun ia tidak berwasiat. Sedangkan pendapat kedua, tidak sah kecuali ia berwasiat.

Dalam kitab mughi al-muhtaj  juga disebutkan bahwa:

ولا) تضحية (عن ميت لم يوص بها) لقوله تعالى “وان ليس للانسان الا ما سعي ” فان اوصى بها جاز الى ان قال وقيل تصح التضحية عن الميت وان لم يوص بها لانها ضرب من الصدقة وهى تصح عن الميت وتنفعه اهـ

Tidak ada sembelihan qurban bagi mayit yang tidak berwasiat. Karena firman Allah: Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, jika ia berwasiat maka boleh. Dikatakan satu pendapat, sah sembelihan qurban untuk mayit meski ia tidak berwasiat, karena hal ini termasuk sedekah dan sah bagi mayit dan bermanfaat baginya.

Dari keterangan di atas dapat dipahami bahwa sedekah melalui sembelihan qurban dan pahalanya diperuntukkan orang yang telah meninggal hukumnya boleh. Meskipun secara aplikasinya ada pendapat yang mengharuskan mayit untuk wasiat terlebih dahulu.

Wallahu a’lam

Baca juga: Hikmah Berkurban di Idul Adha

Tags: Qurban untuk Mayit
Previous Post

Kriteria Mampu dalam Ibadah Haji

Next Post

Mengenal Hijr Ismail, Tempat Bersejarah di Samping Ka’bah

Zainuddin Sugendal

Zainuddin Sugendal

Next Post
Mengenal Hijr Ismail, Tempat Bersejarah di Samping Ka'bah

Mengenal Hijr Ismail, Tempat Bersejarah di Samping Ka'bah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Jalanan dan Kaitannya dengan Karakter
  • Santri Ikuti Seleksi CBT MQKN 2025, Tujuh Kode Ujian Catat Skor Sempurna
  • Serangan Iran Dinilai Jadi Babak Baru dalam Sejarah Israel
  • Ferry Irwandi: Logical Fallacy Argumen Gus Ulil
  • Gus Ulil Sebut Platform X sebagai Medan Penting dalam Perang Narasi Global

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng