• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

10 Kalimat Dzikir Bakda Subuh dari Imam al-Ghazali

Zainuddin Sugendal by Zainuddin Sugendal
2021-07-22
in Fiqih, Keislaman, Kitab Kuning
0
10 Kalimat Dzikir Subuh dari Imam al-Ghazali
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Waktu subuh sampai matahari terbit adalah waktu yang sangat berharga. Imam al-Ghazali memberikan anjuran dalam kitab Bidayatul Hidayah agar di waktu tersebut umat Islam memiliki kegiatan yang bermanfaat dan produktif. Ada 4 kegiatan untuk menjaga waktu dari subuh sampai matahari terbit. Pertama membaca doa-doa, kedua membaca dzikir dan bertasbih, ketiga membaca al-Qur’an, dan keempat tafakur (memikirkan dosa-dosa, kesalahan, dan kelalaian dalam beribadah kepada Allah).

Baca juga: Mungkinkah Manusia Bisa Dzikir di Neraka

Imam al-Ghazali memberikan susunan 10 kalimat dzikir khusus yang dibaca setelah subuh sampai matahari terbit. Persatu kalimat dzikir bisa dibaca berulang-ulang sebanyak 100X, atau 70X, atau paling sedikitnya 10X. Berikut ini adalah 10 kalimat dzikir khusus dari Imam al-Ghazali:

Pertama

ٌلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَحْدَهٌ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ، لَهُ الْحَمْدٌ، يُحْيِى وَيُمِيْتُ، وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْر

Artinya, “Tiada tuhan selain Allah, Yang Maha Esa tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia yang menghidupkan dan mematikan, Dia Maha Hidup tidak mati, kebaikan ada di kekuasaan-Nya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Kedua

ُلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْن

Artinya, “Tiada tuhan selain Allah yang Maha menjadi Raja, Maha Benar, Maha Menjelaskan.”

Ketiga

ُلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ، رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الْعَزِيْزُ الْغَفَّار

Artinya, “Tiada tuhan selain Allah yang Esa dan Maha Perkasa, Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”

Keempat

ِسُبْحَانَ اللهُ، وَالْحَمْدُلِلّهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْم

Artinya, “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, tiada daya dan upaya melainkan atas pertolongan Allah, Dzat Yang Maha Tinggi dan Maha Agung .”

Kelima

ِسُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوْح

Artinya, “Maha suci, maha qudus, tuhan sekalian malaikat dan ruh (Jibril).”

Keenam

ِسُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْم

Artinya, “Maha Suci Allah dengan memuji-Nya, dan maha suci Allah yang Maha Agung.”

Ketujuh

َأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ، وَأَسْأَلُهُ التَّوْبَةَ وَالْمَغْفِرَة

Artinya, “Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada tuhan selain Allah, Dia yang Maha Hidup dan yang berdiri sendiri, aku memohon tobat dan ampunan kepada-Nya.”

Kedelapan

ُّاَللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا رَادَّ لِمَا قَضَيْتَ وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَد

Artinya, “Ya Allah, tidak ada yang bisa mecegah apa yang Engkau berikan, tidak ada yang dapat memberi apa yang Engkau cegah, tidak ada yang dapat menolak apa yang Engkau tetapkan, dan tidak bermanfaat kekayaan/kemuliaan (bagi orang yang memilikinya), hanya dari-Mu kekayaan/kemuliaan itu.”

Kesembilan

ْاَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَصَحْبِهِ وَسَلِّم

Artinya, “Ya Allah curahkanlah rahmat atas Nabi Muhammad SAW dan kepada keluarga serta sahabatnya, juga curahkanlah keselamatan.”

Kesepuluh

ٌبِسْمِ اللهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ، وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْم

Artinya, “Dengan menyebut nama Allah, yang dengan nama-Nya tidak ada yang dapat mencelakai segala sesuatu di bumi dan langit, Dia-lah yang Maha Mendengar lagi maha mengetahui.”

Tags: 10 WiridBidayatul HidayahImam al-GhazaliMatahari Terbit
Previous Post

Perayaan Idul Adha di Negara Komunis

Next Post

Plato dan Jejak langkah Pemikirannya

Zainuddin Sugendal

Zainuddin Sugendal

Next Post
Patung Plato, seorang filisuf besar Yunani

Plato dan Jejak langkah Pemikirannya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Syahadat Intelektual: Membumikan Nabi di Era Gen Z
  • Alumni Pesantren Gelar Aksi Damai di Depan Gedung Trans7, Tanggapi Tayangan Xpose Uncensored
  • Sigap, Menag Bakal Libatkan Pimpinan Pesantren Bahas Standar Bangunan
  • Lima Prinsip Dasar Menjaga Lingkungan Menurut Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi
  • Buka MQK 2025, Menag Dorong Eksplorasi Turats untuk Pelestarian Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng