• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Uwais Al Qarni Teladan Berbakti kepada Orang Tua

Oleh: Thowiroh

Zainuddin Sugendal by Zainuddin Sugendal
2022-09-19
in Galeri, Keislaman, Kitab Kuning, Pendidikan, Tasawuf
0
Uwais Al Qarni Teladan Berbakti kepada Orang Tua

Uwais Al Qarni Teladan Berbakti kepada Orang Tua (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Tebuireng.co- Uwais Al Qarni adalah salah satu suku dari kabilah Arab yang bernama Murad, nama aslinya adalah Abu Amr Uwais bin Amir bin Juz’i bin Malik Al-Qarni Muradi al-Yamani dan lebih dikenal dengan dengan Uwais Al Qarni seorang pemuda miskin, berstatus sosial rendah serta tidak pernah diperdulikan dan diperhatikan oleh orang-orang disekitarnya.

Namun disisi Allah Uwais Al Qarni adalah seseorang yang memiliki derajat yang tinggi  dan do’a nya selalu diijabah bahkan setelah mendapat kabar tersebut dari Rasulullah Sahabat umar langsung mencari keberadaan Uwais Al Qarni agar Uwais Al Qarni mendoakan dan memintakan ampun untuknya. Dalam kisahnya hal tersebut disebabkan karena bakti tulus Uwais Al Qarni kepada ibunya.

Uwais Al Qarni lahir dan dibesarkan oleh ibu kandungnya yang sangat mencintainya namun ibunya mengalami buta dan lumpuh sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ia bekerja sebagai pengembala kambing.

Dalam kondisi ibunya yang buta dan lumpuh, ia tak pernah meninggalkannya sendirian. Suatu hari, Uwais Al Qarni terlambat pulang dan ibunya bertanya kepadanya: “Mengapa kau terlambat pulang nak?”, Dia menjawab “Aku sedang melaksanakan ibadah kepada Allah agar dapat menikmati taman surga, kemudian datanglah seseorang yang menyampaikan kepadaku surga itu ada di bawah telapak kaki ibu”.

Oleh karena itu Uwais mengetahui bahwa hak ibunya ada pada dirinya, maka dirawatlah ibunya dengan baik. Bahkan ketika ibunya ingin menunaikan ibadah haji. Dia dengan sukarela menggendongnya sampai ke Mekah. Dia berjalan tegap menggendong ibunya wukuf di Ka’bah. Ibunya terharu dan bercucuran air mata telah melihat Baitullah.

Di hadapan Ka’bah, ibu dan anak itu berdoa. “Ya Allah, ampuni semua dosa ibu,” kata Uwais.“Bagaimana dengan dosamu?” tanya sang Ibu keheranan.Uwais menjawab, “Dengan terampuninya dosa ibu, maka ibu akan masuk surga.Cukuplah ridha dari ibu yang akan membawaku ke surga.”

Selang beberapa tahun kemudian. Uwais Al Qarni  wafat. Sampailah berita wafat itu dan menggemparkan masyarakat Yaman sebab banyak sekali orang asing tak dikenal berdatangan mengiringi wafatnya Uwais Al Qarni.

Masyarakat Yaman bertanya tanya “Siapakah sebenarnya engkau Wahai Uwais Al Qarni? Bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir, yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya sehari-hari hanyalah sebagai pengembala domba dan unta? Tapi, ketika hari wafatnya, engkau menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang diturunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamannya.”

Keanehan dalam hari wafatnya Uwais Al Qarni tersebar kemana-mana. Hingga sahabat Umar bin Khattab membuka rahasianya  sebagaimana yang telah di sabdakan oleh Nabi, bahwa Uwais Al Qarni adalah salah satu penghuni langit”.

Wallahua’lam bisshowab.

Baca juga: Cara Berbakti kepada Orang Tua yang Sudah Wafat

Tags: Uwais Al QarniUwais dan ibunya
Previous Post

Hakikat Sabar menurut Ning Imaz Fatimatuz Zahra

Next Post

Belajar dari Kasus Eko Kuntadhi, Jaga Lisan

Zainuddin Sugendal

Zainuddin Sugendal

Next Post
Eko Kuntadhi Minta Maaf ke Ning Imaz

Belajar dari Kasus Eko Kuntadhi, Jaga Lisan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Menata Ulang Relasi Rumah Tangga Antara Laki-laki dan Perempuan
  • Profil Gus Irfan, Menteri Haji dan Umrah Pertama di Indonesia
  • 21 Dalil Merayakan Maulid Nabi Menurut Sayyid Muhammad al-Maliki
  • Pendapat Gus Baha Terkait Demontrasi: Boleh Dilakukan Asal Tidak Mudarat
  • Pesan PCNU Jombang kepada Aparat Keamanan dan Masyarakat

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng