• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Serba Serbi Amplop Kiai

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2022-08-22
in Kiai
0
serba serbi amplop kiai

KH M Djamaluddin Ahmad (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Serba serbi amplop ini merupakan tulisan kesaksian seorang santri yang mendampingi kiai dalam dakwah dan syiar Islam kemana-mana. Dari satu pengajian ke pengajian lainnya.

Saat itu, setelah pengajian rutin di salah satu daerah, seusai ramah tamah di kediaman sesepuh setempat, Almaghfurlah Abah Kiai Djamaluddin Ahmad beranjak pamit undur diri. Kami selaku penderek kiai juga menyusul pamit pada tuan rumah.

Hal yang sudah lazim, Romo kiai diaturi amplop oleh panitia penyelenggara. Kiai berkenan menerima itu dengan mengiringi doa jazakumullah ahsanal jaza’.

Di tengah perjalanan, handphone ku berdering tiada henti pertanda ada yang memanggil. Sengaja tidak aku angkat sebab kondisi sedang berdampingan dengan Romo kiai, khawatir mengganggu istirahat.

Sesampai kami di ndalem Sambong, barulah ku buka handphone dan melihat berulang kali panggilan dari panitia pengajian sebelumnya.

Dalam komunikasi itu, panitia panik, sebab amplop yangg diaturkan ke Romo kiai berisi nota bon dan bermaksud menukar dengan yang semestinya.

Aku yang hanya santri penderek, tentu tidak berani berterus terang kepada kiai atas kekhilafan tersebut

Setelah rembagan, sebagai solusinya, panitia transfer sejumlah uang ke rekening kami untuk diaturkan kepada Romo kiai.

Keesokan harinya, bisyaroh dari panitia kami aturkan pagi hari setelah menjalani rutinitas wirid Qadiriyah dan Syadziliyah yang menjadi keistikamahan kiai.

Saya sendiri agak canggung matur soal ini. Hanya karena ini amanah dan sebagai wakil panitia, saya pun memberanikan diri matur apa adanya.

“Niki saking panitia pengajian Z”.

Sambil ngaturi bisyaroh kiai yang sudah dimasukkan amplop.

“La ono opo,” tanya kiai.

“Nggeh ngapunten kolo wingi klintu,” jawabanku dengan nada mengecil.

“Oh,” tanggap kiai singkat dengan memberi senyuman.

Melihat mimik dan gestur Romo kiai, aku meyakini kiai tidak mengetahui kekhilafan dan kepanikan panitia beberapa waktu silam.

Bahkan sepengetahuan kami, setiap Romo kiai diaturi bisyaroh, maka amplop itu dikumpulkan jadi satu, sehingga tidak terdeteks dari siapa saja yang memberi amplop.

Seringnya bahkan, amplop yang kiai terima langsung dialihkan untuk pembangunan pesantren dan lembaga pendidikan yang kiai dirikan. Pantas saja aku menyerahkan amplop susulan, kiai hanya tersenyum manis atas kekhilafan tersebut.

Begitulah serba serbi amplop kiai dari kisah perjalanan hidup Almaghfurlah KH Mochammad Djamaluddin Ahmad.

al-Fatihah.

Oleh: Abdal Sambong

Tags: amplop kiaiKH Moch Djamaluddin AhmadPesantrenSantri
Previous Post

Meniru Sumayyah Ketika Alami PMS

Next Post

Mengenal Tiga Karakteristik Rasulullah sebagai Pendidik

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Mengenal Tiga Karakteristik Rasulullah sebagai Pendidik

Mengenal Tiga Karakteristik Rasulullah sebagai Pendidik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Menata Ulang Relasi Rumah Tangga Antara Laki-laki dan Perempuan
  • Profil Gus Irfan, Menteri Haji dan Umrah Pertama di Indonesia
  • 21 Dalil Merayakan Maulid Nabi Menurut Sayyid Muhammad al-Maliki
  • Pendapat Gus Baha Terkait Demontrasi: Boleh Dilakukan Asal Tidak Mudarat
  • Pesan PCNU Jombang kepada Aparat Keamanan dan Masyarakat

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng