• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Salat Sunah Nisfu Sya’ban Hukumnya Apa?

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2022-03-14
in Fiqih, Kitab Kuning, News, Pengajian
0
Salat Sunah Nisfu

Salat Sunah Nisfu tidak ada masalah (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Salat sunah nisfu Sya’ban dijelaskan secara detail oleh Imam al-Ghazali di Kitab Ihya’ ‘Ulumiddin (1/203):

“Adapun salat sunah Sya‘ban adalah malam ke-15 bulan Sya‘ban. Dilaksanakan sebanyak seratus rakaat. Setiap dua rakaat satu salam. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah membaca Qulhuwallahu ahad sebanyak 11 kali. Jika mau, seseorang dapat salat sebanyak 10 rakaat.”  

“Setiap rakaat setelah Al-Fatihah Qulhuwallahu ahad 100 kali. Ini juga diriwayatkan dalam sejumlah salat yang dilakukan orang-orang salaf dan mereka sebut sebagai salat khair. Mereka berkumpul untuk menunaikannya. Mungkin mereka menunaikannya secara berjamaah.”

Keterangan yang dipaparkan al-Ghazali terkait salat ini berdasar salah satu hadis Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh al-Hasan yang artinya:  

“Diriwayatkan dari Al-Hasan. Dikatakannya, ‘Telah meriwayatkan kepadaku tiga puluh sahabat Nabi saw. ‘Sungguh orang yang menunaikan shalat ini pada malam ini (Nisfu Sya‘ban), maka Allah akan memandangnya sebanyak tujuh puluh kali dan setiap pandangan Dia akan memenuhi tujuh puluh kebutuhan. Sekurang-kurangnya kebutuhan adalah ampunan.”

Hanya, sejumlah ulama mempermasalahkan salat sunah Nisfu Sya’ban ini. Al-‘Iraqi dari madzhab Syafi’i mentakhrij hadis yang dicantumkan al-Ghazali di atas dan berkesimpulan bahwa hadits tersebut bathil.

Baca Juga: Amalan Bulan Sya’ban

Masih ada beberapa hadis anjuran salat ini yang kemudian kualitasnya menuai kritik. Seperti hadis riwayat Ibnu Majah dari ‘Ali bin Abi Thalib yang dinilai dha’if (lemah).

Hadis dari Ali bin Abi Thalib terkait detail praktik salat ini yang mendapat penolakan dari al-Ghumari, dan hadis tentang salat nisfu Sya‘ban yang berjumlah 100 rakaat yang dianggap bid‘ah oleh Imam an-Nawawi.  

Meski demikian, anjuran untuk menghidupkan malam Nisfu Sya‘ban dengan salat sunah nisfu Sya’ban dan berbagai amalan tak diperdebatkan oleh An-Nawawi. Banyak keutamaan yang disebutkan dalam banyak riwayat.

Malam 15 bulan Sya’ban ini tidak hanya anjuran melaksanakan salat sunah dua rakaat nisfu Sya’ban, umat Islam juga bisa melakukan salat sunah lain seperti salat sunah awwabin, salat sunah taubat, salat sunnah tahajud, salat sunah witir, dan seterusnya

Salat malam Nisfu Sya’ban dua rakaat tidak ada masalah dan bisa juga digabung dengan niat salat sunah lainnya. Yang dianggap tak berdasar adalah salat sunah 100 rakaat atau 14 rakaat.

Previous Post

Benarkah Perempuan Haid Haram Wudu?

Next Post

Tafsir Agama dalam Konteks Perubahan Sosial

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Tafsir Agama dalam Konteks Perubahan Sosial

Tafsir Agama dalam Konteks Perubahan Sosial

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng