• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Sahlul Fuad dan Puisi-Puisi Kematian

Zainuddin Sugendal by Zainuddin Sugendal
2021-10-05
in Seni & Budaya
0
Sahlul Fuad dan Puisi-Puisi Kematian
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Sahlul Fuad adalah seorang guru, penulis, dan sastrawan asal Tangerang, Banten. Ia menyelesaikan pendidikan strata 1 dalam bidang Komunikasi Islam dari Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) Jakarta, sekaligus mendapat gelar Sarjana Al-Quran (SQ) dan menyelesaikan program magister dalam bidang Antropologi di Universitas Indonesia (UI).

Salah satu tim penulis buku Gus Sholah, Sang Arsitek Pemersatu Umat, yang diterbitkan Tebuireng (2021) ini pernah belajar ilmu agama di Pondok Pesantren At-Thohiriyah, Gresik dan Pesantren Tahaffuzh al-Quran Kauman, Semarang. Selain menjadi Dosen tetap di PTIQ dan menjadi guru mengaji, beliau juga aktif di berbagai organisasi seperti Jam’iyyah Qurro’ wal Huffadz (JQH NU), Lakpesdam PWNU Banten, Jami’yyah Mudarasah Al-Quran (JMQ), dan PMII. Produktivitasnya dalam menulis dibuktikan melalui berbagai hasil karyanya.

Karya-karya Sahlul Fuad, antara lain: Biografi Ny. Hj. Aisyah Hamid (2014) Biografi KH. Saifuddin Zuhri (2013) Langgar, dalam Jimat NU (2014) Magical Communities, dalam NUhammadiyah Bicara Nasionalisme (2011) Rebutan NU, dalam Dari Kiai Kampung ke NU Miring (2010) Negeri Sumbangan; Antologi Cerpen, Teater Plonk, (2004) 33 Puisi Dusta (2011), dan lain-lain.

Baca juga: Raja Ali Haji dan Gurindam Dua Belas-nya

Berikut ini puisi-puisi Sahlul Fuad bertemakan kematian yang patut menjadi bahan telaah dan perenungan kita:

Denting Kematian

Denting-denting kematian
Mengoyak-koyak keheningan
Satu per satu tubuh tumbang
Mencabik-cabik tenang.

Ting!
Denting kematian menikam cekam
Tuan-tuan berguguran
Menyambar-sambar sanak handai tolan

Ting!
Denting kematian membanting batin
Ingar bingar ambyar di kamar-kamar
Lalu menyusut, membeku dalam sujud.

Ting!!!
Denting kematian membakar angan-angan
Mimpi-mimpi terbang menghilang
Jejak-jejak kenangan terabukan.

Ting!!!
Denting kematian menerawang harapan
Tubuh-tubuh bangkit sempoyongan
Menjejakkan kaki perjuangan.

Griya Parahita, 080721

Musim Kematian

Matahari bergeser ke Utara
Awan pekat panas berpusar di kepala
Daun-daun gugur berhamburan.

Musim kematian telah tiba
Tuhan memulangkan para hamba
Dan orang-orang bertangis-tangisan.

Wabah telah tersedia
Angkutan umum para nyawa
Mengantarkan melalui terminal kematian.

Rombongan kematian telah diberangkatkan
Gelombang demi gelombang
Melambaikan tangan kepada dunia.

Bulir-bulir kesedihan berjatuhan di tanah
Melintasi hati yang menciut
Dan jiwa tak berdaya.

Musim kematian telah tiba
Wabah menggotong para hamba
Mengantarkan ke alam baka.

Griya Parahita, 120721

Fosil Kenangan Pasca Kematiannya

Kabar kematiannya tiba-tiba membongkar kubur otak kenangan
Mengangkat ingatan yang tinggal tulang belulang.

Kutata lagi tulang-tulang indah jadi rangkaian
Untuk jadi saksi kebajikan.

Kucari-cari senyumnya di timbunan ribuan kabut
Dan kutemukan cahaya tatapannya yang lembut.

Kabar kematiannya seperti puting beliung
Menghempaskan tulang-tulang keropos dan busuk.

Kekejamannya seperti dibakar lava yang tak henti membara
Hangus dan tak teraba.

Fosil kenangan pasca kematian bersinar terang
Memancarkan cahaya kebaikan lebih berderang.

Tiba-tiba hatiku terperas haru
Mataku mengucur air biru.

Griya Parahita, 120721

Tags: Gus SholahPuisiSahlul FuadSang Arsitek Pemersatu Umat
Previous Post

Anak Nyai Nafiqah Hasyim Hebat, Ini Rahasianya

Next Post

Suami atau Istri Tergoda, Ini Pesan Nabi Muhammad

Zainuddin Sugendal

Zainuddin Sugendal

Next Post
suami, istri, akad, pria, wanita, pernikahan

Suami atau Istri Tergoda, Ini Pesan Nabi Muhammad

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Sigap, Menag Bakal Libatkan Pimpinan Pesantren Bahas Standar Bangunan
  • Lima Prinsip Dasar Menjaga Lingkungan Menurut Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi
  • Buka MQK 2025, Menag Dorong Eksplorasi Turats untuk Pelestarian Lingkungan
  • Erick Thohir: Sport Tourism Memiliki Peran Vital Pembangunan Bangsa
  • Menag Salurkan Bantuan ke Pesantren Al Khoziny dan Pastikan Pencegahan Kejadian Serupa

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng