tebuireng.co – Anak hebat dan berbakti adalah impian setiap orang tua. Untuk mencapai ini diperlukan usaha yang serius dan terencana. selain itu, diperlukan juga amalan mencetak anak hebat.
Untuk mendapatkan keturunan atau anak, umat Islam telah disyariatkan untuk menikah. Dengan ikatan sakral insan laki-laki dan perempuan ini, maka juga akan terus menambah umat Nabi Muhammad di dunia yang beribadah kepada Allah SWT.
Pengasuh Pondok Pesantren Madrasatul Quran (MQ) Tebuireng, Jombang KH Ahmad Mustain Syafii menjelaskan beberapa fase berbeda dalam mendidik anak.
Ada tiga fase secara umum yang dibagi oleh Kiai Mustain yaitu tahap awal 0-7 tahun, tahap dua 7-14 tahun dan tahap tiga 14-21 tahun.
Pada tahap pertama, seorang anak akan menghabiskan waktunya untuk bermain.
Fase kedua yaitu saat anak berumur 7-14 tahun, jenis pendidikan yang cocok untuk seorang anak adalah pengajaran akhlak dan tata karma, bila perlu disertai pemaksaan.
Pada fase berikutnya, umur 14-21 tahun, cara mendidik anak yaitu dengan pendekatan dialogis. Di usia ini, anak-anak lebih butuh perhatian, butuh diakui dan didengarkan pendapatnya.
Terpenting dari fase-fase tersebut adalah doa dari orang tua. Allah mencontohkan orang tua yang mendoakan anak-anaknya.
Seperti dalam Al-Qur’an surat Ali Imron Ayat 36, ada contoh doa Maryam untuk bayinya. Doa Nabi Ibrahim untuk anak turunnya juga banyak di Al-Qur’an. Misalnya Surat Ibrahim ayat 40-41. Sehingga banyak anak turun Nabi Ibrahim yang jadi nabi.
Pesan ulama-ulama sepuh dulu, kalau ingin punya anak yang hebat dan berkah, orang tua terutama ibunya harus mau tirakat atau amalan tertentu. Berikut anjuran nirakati anak :
- Kasih harta yang halal, anak jangan sampai diberi harta yang masih ‘remang-remang’ kehalalannya, apalagi yang haram sangat dilarang.
- Puasai hari kelahiran anak. Orang tua hendaknya mempuasai hari kelahiran anaknya walaupun hanya sebulan sekali.
- Menjaga lisan, artinya orang tua selain menjaga lisan kepada anaknya, juga jangan sampai orang tua meng-ghibah, mencaci atau menghina orang lain, terlebih guru anaknya, walaupun guru itu di hadapan manusia terlihat orang biasa.
- Setiap sang ibu mencuci beras yang akan dimakan anaknya, hendaknya beras itu dibacakan Bismillah 21 kali dan Shalawat 11 kali.
Semoga kita semuanya mempunyai anak yang sahih.


What are the key practices or rituals mentioned in the article that are believed to contribute to raising a remarkable child?
Thank for Information
Greeting:
Telkom University