Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menegaskan pentingnya kesadaran terkait kemandirian ekonomi nasional sebagai fondasi utama untuk menjaga ketahanan bangsa di tengah gejolak ekonomi global yang semakin tidak menentu. Hal tersebut sebagaimana disampaikan dalam acara Sarasehan Ekonomi yang dilaksanakan di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Sarasehan Ekonomi tersebut merupakan acara yang digelar sebagai respons atas dinamika ekonomi dunia dan tantangan yang akan dihadapi Indonesia ke depan. Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan kekhawatirannya terhadap kebijakan ekonomi negara-negara besar yang semakin proteksionis dan berdampak luas pada negara berkembang, termasuk Indonesia.
“Guncangan ekonomi global saat ini disebabkan oleh negara-negara kuat yang memberlakukan kebijakan tarif tinggi dan membatasi perdagangan. Dunia jadi penuh ketidakpastian, dan kita tidak bisa terus bergantung,” ujar Prabowo di hadapan para pelaku usaha dan pemangku kepentingan ekonomi nasional.
Menurutnya, jawaban atas kondisi ini adalah kembali pada semangat kemandirian sebagaimana diwariskan oleh para pendiri bangsa. Ia menegaskan bahwa asas perekonomian Indonesia adalah kekeluargaan, yang berarti pembangunan ekonomi harus berdampak merata dan adil.
“Selama 80 tahun merdeka, tidak boleh ada rakyat Indonesia yang kelaparan atau tinggal di bawah kolong jembatan. Ini soal keadilan. Karena itu kita perlu strategi besar untuk berdiri di atas kaki sendiri,” tegasnya.
Dalam acara yang bertajuk Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Tarif Perdagangan, Presiden Prabowo menekankan pentingnya pembangunan sektor-sektor strategis seperti pangan, energi, air, dan industri. Ia menyebut strategi pemerintah selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Kita menargetkan swasembada pangan, energi, dan air. Dan jangan lupa, industri harus berkembang agar nilai tambah tetap di dalam negeri,” jelasnya.
Dalam acara tersebut, hadir pula Menteri Keuangan Sri Mulyani yang akan memaparkan kondisi ekonomi Indonesia secara terbuka. Data dan analisis yang disampaikan diharapkan menjadi bahan diskusi bersama untuk menyusun arah kebijakan ekonomi nasional yang lebih kuat dan mandiri.
Sarasehan ini menjadi momentum awal pemerintahan Prabowo dalam menegaskan visinya terhadap masa depan ekonomi Indonesia yang berdikari, adil, dan berkelanjutan.
Baca juga: Tantangan Indonesia Menjadi Negara Ekonomi Terkuat di Asia

