Ramadan menjadi bulan yang memberikan kesempatan bagi manusia untuk meningkatkan takwa sebagaimana takwa sebagai salah satu tujuan dari puasa yang dijelaskan Allah dalam surah Al-Baqarah. Meski demikian, takwa tidak berhenti di bulan Ramadan, hal ini sebagaimana disampaikan oleh Prof Quraish Shihab bahwa takwa bukanlah hasil akhir dari bulan Ramadan. Takwa merupakan proses yang terus bertingkat dengan perjalanan yang harus dilanjutkan.
Setelah menjalani Ramadan, umat Islam kerap merasa telah “lulus” dan kembali ke kehidupan biasa dengan kebanggaan bahwa mereka telah meraih tujuan-tujuan syariat dengan banyak melakukan amal ibadah di dalamnya. Namun, Prof Quraish Shihab mengingatkan bahwa tidak ada jaminan semua amal tersebut diterima.
Bahkan Nabi SAW, meski telah dijamin keselamatannya, tetap setiap hari memanjatkan doa “Ihdina shiratal mustaqim.” Ini menunjukkan bahwa petunjuk dan takwa adalah anugerah yang harus terus diminta dan diupayakan. Dalam surah Maryam ayat 75 pun ditegaskan bahwa Allah akan terus menambah petunjuk bagi orang-orang yang sudah mendapatkan petunjuk. Artinya, kita tidak boleh berhenti hanya karena merasa sudah cukup baik.
Umat muslim juga kerap menyambut lebaran dengan pakaian baru sebagai lambang kemenangan. Tetapi seperti dikatakan dalam Al-Qur’an bahwa takwa adalah pakaian terbaik.
Prof. Quraish Shihab menegaskan bahwa takwa memiliki beberapa tingkatan sehingga untuk menuju pada tingkat demi tingkat dibutuhkan usaha yang konsisten dan terus menerus. Dalam surah Al-Maidah:93 disebutkan
لَيْسَ عَلَى ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ جُنَاحٌۭ فِيمَا طَعِمُوٓا۟ إِذَا مَا ٱتَّقَوا۟ وَّءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ ثُمَّ ٱتَّقَوا۟ وَّءَامَنُوا۟ ثُمَّ ٱتَّقَوا۟ وَّأَحْسَنُوا۟ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
Artinya: “Tidak berdosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan tentang apa yang mereka makan (dahulu), apabila mereka bertakwa dan beriman, serta mengerjakan kebajikan, kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman, selanjutnya mereka (tetap juga) bertakwa dan berbuat kebajikan. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS.Al-Maidah:93)
Pentingnya usaha untuk terus meningkatkan takwa juga seperti yang kerap dikatakan oleh para sufi bahwa perjalanan menuju Allah adalah perjalanan yang ditempuh dengan mendaki.
Prof Quraish Shihab mengungkapkan bahwa kendati demikian, semakin tinggi perjalanan yang ditempuh maka akan semakin berat. Bahkan, semakin mendaki, akan semakin banyak suara yang menakutkan, godaan yang melemahkan. Tetapi jika terus berjalan, Allah akan menunjukkan rambu-rambu sebagai petunjuk untuk menuju kepada-Nya.
Bulan Ramadan yang memungkinkan umat islam memperoleh takwa alangkah baiknya untuk terus ditingkatkan.
“Keliru kalau kita sekadar mempertahankan dan tentu lebih keliru lagi kalau kita tidak berusaha mempertahankan sehingga terus berkurang apa yang kita dapatkan di bulan Ramadan,” pungkas Prof Quraish Shihab.
Baca juga: Tiga Konsep Keteladanan menurut Prof Quraish Shihab