• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Nyai Nafisah Sahal Wafat, Kajen Berduka

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2022-11-10
in Tokoh
0
Nyai Nafisah Sahal Wafat, Kajen Berduka

Nyai Nafisah Sahal Wafat, Kajen Berduka

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Nyai Hj Nafisah Sahal wafat pada Kamis, (10/11/2022) petang. Kabar wafatnya Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 2022-2027 ini membuat Pesantren Maslakul Huda, Kajen, Pati berduka.

Kabar duka istri mendiang KH Mohammad Ahmad Sahal Mahfudh (Rais Aam PBNU 1999-2014) ini dibenarkan oleh KH M Faishal Muzammil, Wakil Ketua LBM PWNU Jawa Tengah, sekaligus Muhadlir Ma’had Aly Pesantren Maslakul Huda, Kajen, Pati.

Menurut Gus Faizhal, Nyai Nafisah meninggal sekitar pukul 18.00 Wib di RSI Pati setelah sebelumnya sempat dirawat di RS Telogoreho Semarang.

“Wafat sekitar pukul 18.00 di RSI Pati setelah dirawat dari RS Telogoreho Semarang pulang Selasa malam Rabu kemarin,” kata Gus Faizhal melalui layanan Whatsapp kepada jurnalis NU Online.

Nyai Nafisah Sahal merupakan perempuan yang lahir di Jombang pada 8 Februari 1946 dari pasangan KH Abdul Fattah Hasyim dan Nyai Musyarafah.

pihak keluarga “ndalem” sudah memutuskan untuk mengebumikan almarhumah pada Jumat (11/11/2022) pukul 09.00.

Hal tersebut sebagaimana diumumkan pihak keluarga dalam papan yang ditempatkan di depan rumah duka.

Papan tersebut bertuliskan kalimat tarji’ dalam aksara Arab yang diikuti pengumuman sebagai berikut.

“Sampun kundur wonten ngersanipun Allah SWT Ibu Nyai Hj Nafisah Sahal.”

“InsyaAllah pemakamanipun dinten Jumat jam 09.00 WIB.”

“Ttd, Keluarga.”

Kedua orang tuanya juga pendiri Pondok Pesantren Putri al-Fathimiyyah yang berlokasi di kota santri tersebut. Sedangkan kakeknya dari garis ibu yakni KH Bisri Syansuri merupakan salah satu tokoh Nahdlatul Ulama sekaligus inisiator pembangunan Pesantren Denanyar, Jombang.

KH Bisri Syansuri juga tercatat sebagai pendiri madrasah untuk santri perempuan yang pertama di Jawa Timur.

Sebagai putri kiai besar, Nyai Nafisah dari kecil sudah dibekali ilmu agama. Bahkan dari usia 4 tahun, ia telah digembleng mengaji di bawah pengampuan kakek dan neneknya di Denanyar Jombang.

Memasuki usia ke-8, ia melanjutkan pendidikan dasar hingga menengah atas di sekolah yang didirikan dan diampu oleh ayahandanya sendiri. Mentas dari Madrasah Mu’allimat Tambakberas, pengembaraan ilmunya berlanjut ke wilayah selatan Jawa, persisnya di IAIN (kini UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Selama menempuh pendidikan di Yogyakarta, ia tinggal di pesantren yang diasuh langsung oleh Prof. Dr. K.H. M. Tolchah Mansoer yang merupakan pendiri Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Rais Syuriah PBNU periode 1984-1986, sekaligus guru besar hukum Islam IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Prof Dr KH M Tolchah Mansoer sendiri berkiprah juga di kancah politik sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR) mewakili Partai NU dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Nyai Nafisah juga ikut ngangsu kawruh, diajar sebagai mahasiswa oleh KH. Ali Maksum yang pada saat itu memimpin Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak (tahun 1968-1989 M). Pada waktu itu Kiai Ali Maksum mengajar Tafsir di IAIN Sunan Kalijaga.

Ketika masih menempuh pendidikan sarjana, Nyai Nafisah dinikahkan oleh ayahnya dengan putera Kiai Mahfudh, yang tidak lain adalah KH Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh dari Kajen, Pati, Jawa Tengah.

Meski telah menikah, Nyai Nafisah tidak serta merta menghentikan kuliahnya. Ia pun menjalin hubungan jarak jauh dengan suaminya agar dapat menyelesaikan studinya. Perjuangan gigih ini pun membuahkan hasil pada tahun 1968 ketika Nyai Nafisah berhasil lulus dari Fakultas Syariah.

Nyai Nafisah banyak menerbitkan karya terkait isu-isu perempuan yang diakomodasi oleh Rahima, salah satu organisasi penggagas Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI).

Dalam media terbitannya, yakni Swara Rahima, Nyai Nafisah termasuk salah satu dewan ahli bersama dengan cendekiawan-cendekiawan muslim lainnya seperti, Muhyiddin Abdussomad, Mansour Faqih, Azyumardi Azra, dan Kamala Chandra Kirana.

Selain itu, sepanjang perjalanan dakwahnya, ia selalu tergerak untuk memperjuangkan hak-hak perempuan terutama di bidang pendidikan.

Tags: Hj Nafisah wafatkiai sahalNyai Nafisah
Previous Post

Seruan Dialog untuk Sunni dan Syi’ah

Next Post

Cara Memelihara Hati menurut Habib Abdullah Baharun

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Cara Memelihara Hati menurut Habib Abdullah Baharun

Cara Memelihara Hati menurut Habib Abdullah Baharun

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng