tebuireng.co – Seruan dialog untuk Sunni dan Syi’ah kali ini datang dari Syaikh Ahmad Al-Thayyib, Imam Besar Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, melalui akun resmi Al-Azhar di Twitter, Jumat (4/11/2022).
Seruan dialog untuk Sunni dan Syi’ah disampaikan oleh Syaikh Ahmad Al-Thayyib demi menghindari perpecahan di antara umat Islam.
“Syaikh Al-Azhar mengajak Muslimin Syiah kepada dialog dengan ‘hati terbuka’ demi melampaui lembaran silam dan memperkuat kedudukan Islam,” bunyi seruan itu.
Cuitan selanjutnya, akun resmi Al-Azhar menambahkan, “Syaikh Al-Azhar mengajak seluruh para ulama Muslimin kepada dialog serius Islam-Islam demi pendekatan dan pencampakan perpecahan,” tandasnya.
Seruan ini tak pelak mengundang beragam reaksi dan komentar dari warganet Arab. Salah satunya datang dari diplomat ternama Mesir Dr Abdullah Al-Ash’al menyambut gembira seruan itu demi mengandaskan konspirasi musuh-musuh agama yang satu dan mendamaikan fikih Syiah dan Sunni.
Al-Ash’al mengaku yakin kepada komitmen Al-Azhar untuk seruan dialog Sunni dan Syiah pada perannya memimpin dunia Islam, memastikan bahwa perpecahan Sunni-Syiah merupakan konspirasi terhadap Islam dan Muslimin, dan mengingatkan bahwa Al-Azhar di era keemasannya merupakan rumah bagi Islam.
“Memang, Al-Azhar dibangun oleh (Dinasti Syiah) Fatimiyyah pada tahun 969 M untuk menjadi titik tolak fikih Syiah, tapi Al-Azhar kemudian menjadi basis bagi semua mazhab Islam yang sahih,” lanjutnya.
Al-Ash’al berharap Iran menyambut baik ajakan Syaikh Al-Thayyib, apalagi seruan itu, menurutnya, disampaikan dari Bahrain, dan merupakan jalan pintas untuk menyelesaikan berbagai persoalan di Yaman, Irak, Lebanon dan lain-lain.
Sementara itu, jurnalis Arab Abdul Latif Al-Manawi juga berkomentar dengan menyebutkan bahwa inisiatif itu penting karena berasal dari tokoh Syaikh Ahmad Al-Thayib dalam kapasitasnya sebagai kepala lembaga keagamaan Sunni terpenting di seluruh Dunia Islam.
Al-Manawi menambahkan bahwa inisiatif Syaikh Al-Tayyib juga penting karena dipresentasikan di hadapan Raja Bahrain, Hamad bin Isa bin Salman Al Khalifa, yang mensponsori Forum untuk dialog antaragama, dan Bahrain pun merupakan negara multi-sekte dan orientasi, di mana Syiah membentuk kehadiran yang besar.
“Seruan dialog Sunni dan Syiah itu serius dan luhur, yang jika ditanggapi di bawah naungan Yayasan Al-Azhar maka tujuannya akan tercapai,” sebutnya.
Penulis Arab Qassem Hussein berkomentar bahwa seruan demikian pada dasarnya sudah ada dalam berbagai forum dan konferensi pendekatan antar-mazhab Islam, tapi terkendala oleh problematika politik. Dia menambahkan bahwa sudah selayaknya semua orang untuk menanggapi seruan tersebut.
“Saya berharap semua orang yang dapat mendukung inisiatif dialog Sunni dan Syiah ini akan berusaha keras demi menyelamatkan semua orang,” tandasnya.