• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Machfud MD, Penjaga Gus Dur di Politik

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2021-10-08
in Galeri, Kebangsaan, Tokoh
0
Machfud MD, Penjaga Gus Dur di Politik

Machfud MD dan Gus Dur. (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co -Ada dua testimoni menarik dari Prof. M Machfud MD tentang Gus Dur saat beliau melakukan sambutan pada acara haul sewindu Gus Dur, di Ponpes Tebuireng, 28 Desember 2017.

Pertama, Machfud MD menguraikan suatu ketika terjadi pertemuan beberapa tokoh partai jelang pelengseran Gus Dur. Tokoh-tokoh partai itu, Taufik Kiemas, Hamzah Haz, dan Akbar Tandjung.

Dalam pertemuan itu, selaku wakil dari Gus Dur, Machfud MD berujar :

“Ini kan Gus Dur nggak ada salah. MPR Itu memorandumnya hanya menyebut patut diduga ikut terlibat. Patut diduga itu secara hukum tidak bisa dikenai sanksi hukum karena menurut TAP MPR no 3/1978, untuk menjatuhkan presiden itu, presiden benar-benar bersalah melanggar haluan negara, bukan patut diduga”

Kemudian, para elit partai tersebut berkilah :

“Terus gimana? Gus Dur kayak gitu. Sudah gini aja, Gus Dur tetap bertahan menjadi Presiden tetapi kabinetnya harus dirombak dan menteri baru yang akan diangkat Gus Dur harus meminta persetujuan kepada pimpinan partai”

Dengan rasa gembira karena Gus Dur tidak jadi di-impechment oleh MPR, Machfud MD (didampingi Khofifah Indar Parawansa dan Alwi Shihab) melapor ke Gus Dur.

“Gus, sudah selesai masalahnya, kita nanti ketemuan di Bogor, pengumuman bahwa masalah memorandum selesai dan Gus Dur tidak akan dibawa ke memorandum berikutnya (tidak jadi dilengserkan), tapi ada syaratnya Gus” ujar Machfud MD

“Apa syaratnya ?” Timpal Gus Dur

“Gus Dur harus merombak kabinet” jawab Machfud MD.

“Terus siapa menteri-menterinya?” Tanya Gus Dur

Machfud MD menjawab :”menteri-menterinya akan diusulkan oleh pimpinan partai”

Dengan nada tinggi, Gus Dur berseru :”tidak bisa..! Demokrasi itu bukan pasar, saya lebih baik berhenti daripada didikte oleh partai-partai dengan cara melanggar konstitusi. Ini adalah hak prerogatif presiden, tidak boleh didikte oleh partai-partai”

Testimoni kedua Machfud MD tidak kalah menariknya. Suatu ketika, di bulan Juni, Machfud MD ditelpon seorang tokoh Islam minta diatur pertemuan tokoh Islam dengan Gus Dur. Dan, diaturlah pertemuan itu.

Beberapa jam jelang pertemuan, Gus Dur tanya ke Machfud MD, : “ini agendanya apa?”

“Nggak tahu, Gus, coba saya telpon untuk tanya” ujar Machfud MD.

Melalui jalur telpon, perwakilan tokoh Islam itu menyatakan bahwa lebih baik Gus Dur tidak mengeluarkan dekrit pembubaran DPR, tapi mengeluarkan dekrit Indonesia sebagai negara Islam, menggantikan Pancasila. Seluruh umat Islam siap membela Gus Dur jika itu dilakukan.

Kaget dengan pernyataan itu, Machfud MD melaporkan ke Gus Dur.

Dengan nada tinggi Gus Dur berujar :”Saya lebih baik jatuh dari presiden daripada disuruh mengkhianati negara dengan cara melanggar konstitusi.

Dua testimoni Machfud MD di atas menunjukkan bahwa etika-moral Gus Dur sebagai Presiden adalah konstitusi. Gus Dur menginsafi betul wejangan dari Benjamin Franklin, presiden AS, : “Sebagai Presiden mata saya buta, saya hanya menggunakan mata konstitusi”.

Dan, dalam konstitusi, Indonesia menganut sistem presidensiil. Presiden mempunyai beberapa hak prerogatif tertentu yang tidak perlu meminta pertimbangan partai politik ataupun ormas. Dengan hak prerogatif itu, Presiden, oleh konstitusi, didudukkan sebagai pemimpin negara dan pemerintahan, bukan makelar atau negoisator kekuasaan. Presiden adalah seorang petugas negara.

Tugas presiden melampaui kerja pegawai upahan yang takut dipecat. Presiden adalah pengambil keputusan sesuai aras konstitusi, pemimpin yang berani mengambil resiko apapun demi tegaknya konstitusi.

Gus Dur telah memberi keteladanan betapa ia mendudukkan konstitusi lebih tinggi daripada libido untuk berkuasa dan mempertahankan kekuasaan.

Legacy keteladanan dari Gus Dur tersebut merupakan pesan moral yang kuat buat Joko Widodo dalam periode kedua kepemimpinannya. Jokowi, sebagai Presiden tidak perlu tunduk dan menghiba pada partai politik dan ormas, cukup tunduk pada konstitusi. Pikiran dan hati mendaras konstitusi dengan penuh. Mata membaca konstitusi dengan jeli.

Pak Jokowi, Anda dipilih oleh rakyat Indonesia untuk menjadi pengabdi konstitusi, bukan pengabdi kartel atau oligarki. Gus Dur telah meneladankan, tinggal bagaimana Anda meneruskan.

Haris El Mahdi

Tags: Gus DurMachfud MDpolitikTebuireng
Previous Post

Kiai Said ke Tebuireng, Terkait Muktamar NU?

Next Post

Cinta Transformasi, Cinta Murni

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Cinta Transformasi, Cinta Murni

Cinta Transformasi, Cinta Murni

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Benarkah Jurusan Kuliah STEM Punya Kesejahteraan Ekonomi Tinggi?
  • Syahadat Intelektual: Membumikan Nabi di Era Gen Z
  • Alumni Pesantren Gelar Aksi Damai di Depan Gedung Trans7, Tanggapi Tayangan Xpose Uncensored
  • Sigap, Menag Bakal Libatkan Pimpinan Pesantren Bahas Standar Bangunan
  • Lima Prinsip Dasar Menjaga Lingkungan Menurut Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng