tebuireng.co- Bertawasul kepada para sahabat yang ikut serta dalam momentum perang badar atau Ahlu Badar memiliki fadilah (keutamaan) tersendiri.
Dalam Islam, perang badar menjadi salah satu perang paling bersejarah yang selalu dikenang dan bahkan diperingati oleh umat muslim setiap tahunnya.
Perang ini juga diabadikan Allah dalam Firmannya yakni surah Al-Anfal ayat sembilan. Dalam ayat tersebut Allah mengabarkan bahwa pasukan yang berperang dalam perang badar tidak hanya dari manusia namun ikut serta juga pasukan dari para malaikat.
Allah berfirman :
اِذْ تَسْتَغِيْثُوْنَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ اَنِّيْ مُمِدُّكُمْ بِاَلْفٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُرْدِفِيْنَ
“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, Sungguh, Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.” (QS.Al -Anfal :9)
Beberapa ulama berpendapat bahwa ayat tersebut mengenai kisah Perang Badar. Sehingga perlu dipahami, bahwa Allah Swt membantu kaum muslimin dengan seribu malaikat yang mana dalam ayat lain Allah bahkan mengirim kembali tiga ribu malaikat seperti yang disebut dalam surah Ali Imran
اِذْ تَقُوْلُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ اَلَنْ يَّكْفِيَكُمْ اَنْ يُّمِدَّكُمْ رَبُّكُمْ بِثَلٰثَةِ اٰلَافٍ مِّنَ الْمَلٰۤىِٕكَةِ مُنْزَلِيْنَۗ
“(Ingatlah), ketika engkau (Muhammad) mengatakan kepada orang-orang beriman, “Apakah tidak cukup bagimu bahwa Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?” (QS.Ali Imran :124)
Sebuah bantuan yang diberikan secara berturut-turut dengan jumlah yang terus bertambah adalah untuk memberi kesan yang lebih tegas pada mental musuh agar mereka lebih merasa takut dalam peperangan.
Hal tersebut menjadi sebuah keistimewaan tersendiri bagi perang badar yang terjadi pada tanggal 17 Ramadan. Tidak hanya pada momentum perangnya, para sahabat yang ikut berperang dalam perang badar pun memiliki keistimewaan di sisi Allah.
Seperti yang disebut dalam hadis
أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ : « لَعَلَّ اللَّهَ اطَّلَعَ عَلَى أَهْلِ بَدْرٍ) فقالَ : اِعْمَلُوا ما شِئْتُمْ فَقَدْ غَفَرْتُ لَكُم
Sesungguhnya Nabi bersabda: sekiranya ketika Allah berjumpa dengan Ahlu Badar, Allah akan berfirman: “Lakukan apa saja sesuka kalian, Aku telah mengampuni dosa-dosa kalian.”
Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad juga disebutkan bahwa Rasulullah bersabda:
لَنْ يَدْخُلَ النَّارَ أَحَدٌ شَهِدَ بَدْرًا
“Yang ikut serta dalam Perang Badar tidak akan masuk neraka.”
Dengan keistimewaan tersebut, para ulama mengajarkan untuk bertawasul kepada Ahlu Badar yakni berdo’a atau meminta pertolongan kepada Allah dengan wasilah (perantara) kemuliaan yang diberikan Allah kepada mereka.
Dalam hal ini, Habib Ahmad Bafagih menjelaskan bahwa di antara keutamaan tawasul kepada Ahlu Badar adalah do’anya akan mustajab. Sebagaimana dinukil dari kitab As-Sirah Al-Halabiyyah karya Syaikh Ali Al-Halabi disebut kan Al-Imam Ad-Dawini mendengar dari para ulama Hadis bahwasannya berdoa ketika menyebut nama Ahlu Badar (bertawassul) doanya mustajab. Dan itu terbukti.
Sebagian Ulama berkata: Suatu saat aku mencoba membaca dan menulis nama mereka (Ahlu badar) ketika aku memiliki urusan atau hajat yang penting, maka aku melihat urusanku menjadi lebih lancar.
Habib Ahmad Bafagih melanjutkan, fadilah lain dari Ahlu badar adalah nama mereka bisa dijadikan azimat untuk menjaga rumah. Ia menukil dari sebuah kisah yang disebut kan dalam kitab An-nafhatul miskiyyah karya Syaikh Abdullah Al-Baghdadi
Dikisahkan dari sebagian Ulama, bahwa seseorang hendak pergi melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, lalu ia berinisiatif untuk menulis nama Ahlu Badar di kertas dan diletakkan di atas pintu.
Suatu saat seorang maling ingin mengambil kesempatan untuk mencuri harta di rumah tersebut. Ketika si maling naik ke atap rumah, ia mendengar seseorang bicara dan dentingan pedang dari dalam rumah. Karena itu ia mengurung kan niatnya dan pulang. Hal demikian terus terjadi dihari kedua, ketiga dan seterusnya ketika si maling kembali ke rumah tersebut untuk mencuri sehingga membuat si maling takjub dan tidak kembali lagi.
Pada akhirnya pemilik rumah pulang dari ibadah haji, lalu si maling tersebut penasaran dan terus terang bertanya padanya : “Tolong beritahu aku, kau punya penjagaan (azimat) apa di rumahmu ?” pemilik rumahpun menjawab “Aku tidak punya apa2 kecuali aku hanya menulis ayat kursi dan nama-nama Ahlu Badar.”
Demikian beberapa keistimewaan serta Fadilah bertawasul kepada para Ahlu badar. Wallahua’lambissowab.
Baca juga: Fakta Unik Perang Badar

