KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan bahwa seluruh keputusan yang dibuat oleh Nahdlatul Ulama (NU) harus berlandaskan syariah.
“Tidak ada dan tidak boleh ada keputusan yang tidak didasarkan kepada pertimbangan syariah. Semua harus didasarkan kepada syariah. Kalau tidak ketemu pertimbangan syariahnya maka tidak boleh dijadikan keputusan,” tegas Gus Yahya dalam acara konferensi wilayah (konferwil) NU di Jawa Tengah. Selasa, (05/03/24)
Menurut Gus Yahya, hal ini karena, pada hakikatnya, para ulama yang diserukan untuk bergabung dan menjadi pemimpin dalam NU merupakan ulama ahlu sunnah wal jamaah yang mengikuti empat madzhab syariah. Sebagaimana yang pernah disebutkan oleh Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari dalam khutbahnya yang kini menjadi pembukaan qanun asasi.
âWahai ulama dan para pemimpin yang bertaqwa di kalangan Ahlus Sunnah wal Jamaah dan keluarga madzhab imam empat. Marilah Anda semua dan segenap pengikut dari golongan: fakir miskin (al-fuqara), para hartawan (al-aghniya), rakyat jelata (adl-dluâafa) dan orang-orang kuat (al-aqwiyaa), berbondong-bondong masuk Jamâiyyah yang diberi nama âJamâiyyah Nahdlatul Ulamaâ ini. Masuklah dengan penuh kecintaan, kasih sayang, rukun, bersatu dan dengan ikatan jiwa raga.”
Oleh sebab itu, Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut menyebut bahwa menetapkan keputusan yang berlandaskan syariah dalam isu apapun menjadi salah satu konsekuensi atas apa yang telah diserukan oleh Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari.
“Kita bisa lihat bahwa sepanjang sejarah, semua keputusan yang dibuat oleh NU disandarkan kepada pertimbangan syariah, bahkan dalam isu apapun. Karena kita semua beriman bahwa keseluruhan hidup ini adalah agama,” tambahnya.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Gus Yahya juga mengungkap bahwa acara konferensi wilayah di Jawa Tengah tersebut merupakan salah satu agenda yang berhasil terlaksana setelah sempat tertunda karena adanya Pemilihan Umum (Pemilu).
Menurutnya, penundaan sementara agenda PBNU seperti acara konferensi dalam semua tingkatan baik di cabang ataupun wilayah selama proses Pemilu merupakan salah satu ikhtiar PBNU dalam ikut serta membantu dan mendukung kelancaran proses Pemilu. Gus Yahya mengaku masih terdapat sekitar 40 agenda konferensi yang harus dilaksanakan dan ditargetkan untuk segera rampung sebelum memasuki musim haji.
Baca juga: Tanggapan PBNU Terkait Rencana Transformasi Fungsional KUA