• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Gus Ulil Jelaskan Cara Israel Membungkam Kritik

Thowiroh by Thowiroh
2024-06-02
in Internasional, Tokoh
0
Gus Ulil Jelaskan Cara Israel Membungkam Kritik

KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) dalam acara Peran Kita dalam Mendukung Palestina. (YouTube: Pusat Studi Al-Quran)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) menjelaskan terkait cara yang dilakukan Israel untuk mendapatkan dukungan dan membungkam kritik atas apa yang dilakukan terhadap Palestina.

“Ada banyak cara yang dilakukan  Israel dalam membungkam kritik, diantaranya adalah menyebarkan mitos,” ungkapnya dalam acara diskusi yang bertajuk Peran Kita dalam Mendukung Palestina yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Al-Quran (PSQ), Sabtu, (1/6/24).

Menurut Gus Ulil, mitos tersebut sengaja dibuat dan disebar oleh Israel untuk meraup dukungan. Utamanya dari negara barat.

Narasi yang dibangun tidak sesuai fakta tersebut disebarkan pihak Israel untuk membungkam banyak kritik atas aksi brutal yang digencarkannya tehadap Palestina selama bertahun-tahun.

Salah satunya seperti pernyataan yang mengungkapkan bahwa Palestina merupakan tanah kosong sebelum adanya negara Israel. Menurut Gus Ulil, mitos yang digiring ini mulanya disebarluaskan oleh Israel di negara barat. Namun, karena kecanggihan teknologi, informasi tersebut juga turut diketahui oleh masyarakat di berbagai belahan dunia berkat adanya media sosial.

Ketua Lakpesdam PBNU ini menjelaskan, bahwa narasi yang diungkapkan oleh petinggi Israel ini seakan dengan tegas mengatakan bahwa Israel adalah negara yang benar-benar berdiri tanpa mengorbankan orang lain.

Hal ini sangatlah berseberangan dengan fakta yang sebenarnya terjadi ketika diteliti oleh para sejarawan bahwa Israel adalah negara yang berdiri dengan berdarah-darah karena harus menghancurkan banyak desa dan menyebabkan ratusan masyarakat etnis Arab (Palestina) yang mulanya menempati tanah tersebut harus terusir.

Data tersebut ditemukan oleh para sejarawan setelah membaca dokumen resmi negara Israel, termasuk dokumen terkait pendirian negara Israel pasca adanya deklasifikasi dan menemukan fakta bahwa pada dasarnya Israel tidak berdiri diatas tanah kosong.

Setelah mitos ini terungkap kebenarannya, Israel mulai membuat dan menyebarkan mitos lainnya. Seperti narasi yang mengungkapkan bahwa Palestina menolak perdamaian dan lebih memilih untuk berperang.

Menurut Gus Ulil, narasi yang dibangun tersebut sangat tidak fair. Sebab, pada mulanya perang tersebut dipicu atas keputusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memutuskan untuk membagi dua bagian tanah tersebut antara Israel dan Palestina. Keputusan yang tidak masuk akal ini kemudian membuat Palestina memilih untuk tetap berjuang mengambil kembali haknya.

Mitos tersebut kemudian berhasil  memojokkan posisi Palestina dan mengiring masyarakat untuk tidak memberi dukungan terhadap Palestina karena dianggap tidak menyetujui perdamaian dan lebih memilih berperang.

Dengan maraknya aksi menyebarkan mitos oleh Israel sebagai salah satu cara untuk membungkam kritik ini membuat masyarakat di seluruh penjuru dunia harus lebih berhati-hati dalam memahami narasi yang tersebar luas, utamanya di media sosial.

Sebab, peristiwa genosida yang digencarkan Israel terhadap Palestina dengan menggiring berbagai mitos dan narasi bohong ini sudah banyak menelan korban jiwa.

Meluruskan mitos yang tidak sesuai fakta dengan melakukan kajian di berbagai literatur merupakan salah satu usaha dalam mendukung kemerdekaan Palestina yang telah bertahun-tahun direbut haknya.

Saat ini, mendukung Palestina bisa dilakukan dengan berbagai cara. Memboikot produk yang pro-Israel, hingga memberikan bantuan kemanusiaan atau dengan meluruskan narasi yang tidak sesuai fakta yang dibangun untuk keperntingan Israel dalam perang.

Masyarakat Palestina yang semakin menderita membutuhkan banyak uluran tangan manusia dengan berbagai perannya. Seperti yang disampaikan oleh Najeela Shihab dalam acara yang sama, bahwa apapun peran kita, dukungan terhadap Palestina bisa dilakukan dengan berbagai cara.

Pewarta: Thowiroh

Editor: Ikhsan Nur Ramadhan

Baca Juga: All Eyes on Rafah, Bukti Nyata Genosida Zionis Israel!

Tags: Palestina
Previous Post

Daftar Ayat Sajdah dan Kesunnahan Sujud Tilawah

Next Post

Berangkat Haji dari Negara Korea?

Thowiroh

Thowiroh

Menulis untuk keabadian. Alumni Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Next Post
Berangkat Haji dari Negara Korea

Berangkat Haji dari Negara Korea?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng