• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Filosofi Logo HUT RI ke-79, Desainernya dari Jawa Timur

tebuireng.co by tebuireng.co
2024-08-08
in News
0
Filosofi Logo HUT RI ke-79, Desainernya dari Jawa Timur (Ist)

Filosofi Logo HUT RI ke-79, Desainernya dari Jawa Timur (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mendekati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke 79 , pemerintah secara resmi merilis logo dan tema hari ulang tahun melalui Kementrian Sekretariat Negara (Kemensetneg). Logo tersebut dapat diakses dan digunakan oleh masyarakat untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan. Didesain oleh Inggrid, salah seorang dari Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI), yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur.

Logo HUT RI ke-79 tidak hanya berupa desain, namun juga memiliki filosofi yang bagus dan menarik.

  • Desain logo yang terdiri dari angka 79 mempresentasikan usia Indonesia yang sudah mencapai 79 tahun setelah merdeka, serta tulisan tema ‘Nusantara Baru Indonesia Maju’.  Angka 79 yang terbentuk secara terpisah menggambarkan bahwa Indonesia terbentuk dari berbagai pulau.
  • Ujung angka 7 yang menyerupai paruh Garuda, ini merupakan salah satu pilar kebangsaan yaitu Pancasila, serta melambangkan kekuatan negara
  • Angka 7 yang menyerupai panah ke kanan atas pun menjadi simbol harapan Indonesia untuk tingkatkan investasi dan ekspor
  • Arah lengkungan terhubung satu sama lain menjadi simbol prinsip pembangunan negara yang berkelanjutan
  • Bentuk dahan dan daun dari angka 9, ini merupakan prinsip pembangunan negara yang berlandaskan ekonomi hijau, bersinergi dengan alam
  • Kaki angka 7 dan 9 terbuat dari bentuk yang sama, membentuk dua tangan yang menyatu sebagai simbol persatuan masyarakat Indonesia walaupun berbeda
  • Dua gelombang dengan arah yang sama di atas angka 7 dan di bawah angka 9 berarti tujuan Indonesia untuk desentralisasi dan pemerataan pembangunan

Berdasarkan penjelasan Kemensetneg, pemilihan elemen grafis pada logo harlah Indonesia ke-79 tersebut terinspirasi dari bentuk aliran sungai. Seperti sungai, meski bercabang-cabang, tetapi tetap memiliki satu tujuan yang sama untuk bermuara. Hal tersebut sama dengan banyaknya rumpun yang bergerak, ke arah tujuan yang sama yaitu Indonesia maju. Selain itu, sungai atau air disebut sebagai sumber kehidupan.

Bentuk logo yang panjang dan meliuk-liuk menggambarkan salah satu sungai terpanjang di Indonesia, yaitu Sungai Kapuas di Kalimantan. Hal ini diharapkan Indonesia dapat menjadi negara yang dinamis.

Elemen grafis yang terdiri dari empat garis melambangkan empat pilar yang dinamis yang melambangkan Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhineka Tunggal Ika. Elemen grafis ini mengandung harapan bahwa Indonesia terus berkembang mengikuti zaman namun tetap berpegang pada nilai luhur bangsa.

Demikian penjelasan mengenai makna dan filosofi dari desain logo yang akan digunakan pada harlah Indonesia ke-79.

Penulis: Rindi Andriansah

Editor: Thowiroh

Previous Post

Mengenal Istilah-istilah dalam Kepengurusan NU

Next Post

Pertama Kali, Kirab Bendera Merah Putih Tiba di IKN

tebuireng.co

tebuireng.co

tebuireng.co adalah Media Tebuireng Initiatives yang bertujuan untuk meneruskan cita-cita besar Gus Sholah dan para masyayikh tebuireng

Next Post
Pertama Kali, Kirab Bendera Merah Putih Tiba di IKN (Ist)

Pertama Kali, Kirab Bendera Merah Putih Tiba di IKN

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Benarkah Biaya Pendidikan Kian Alami Kenaikan?
  • Doa Asyura di Kitab Hasyiyatul Jamal ‘ala Syarhil Manhaj
  • Mubeng Beteng, Tradisi Masyarakat Yogyakarta Memasuki Bulan Muharam
  • Jalanan dan Kaitannya dengan Karakter
  • Santri Ikuti Seleksi CBT MQKN 2025, Tujuh Kode Ujian Catat Skor Sempurna

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng