• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Fanous Ramadan: Lentera Ikonik sebagai Tradisi Ramadan di Mesir

Thowiroh by Thowiroh
2025-03-12
in Galeri, Internasional
0
Fanous Ramadan: Lentera Ikonik sebagai Tradisi Ramadan di Mesir. (Ist)

Fanous Ramadan: Lentera Ikonik sebagai Tradisi Ramadan di Mesir. (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Ramadan merupakan bulan yang kerap selalu dinanti oleh seluruh masyarakat di seluruh penjuru dunia. Masyarakat memiliki keunikan dan tradisinya tersendiri dalam menyambut bulan istimewa ini. Salah satunya seperti di Mesir dengan Fanous Ramadan sebagai tradisi wajib ketika bulan Ramadan.

Dalam bahasa arab, Fanous berarti lentera. Beberapa literatur menyebutkan bahwa Fanous menjadi tradisi yang ada sejak era Dinasti Fatimiyah, dimana lentera-lentera tersebut digunakan masyarakat untuk menyambut Khalifah Al-Mu’izz li-Dinillah saat memasuki Kairo pada malam Ramadan.

Seiring berjalannya waktu, Fanous yang dilakukan dengan menyalakan lentera mulai dimeriahkan dengan berbagai bentuk dan dekorasi. Pada bulan Ramadan, di sepanjang jalan, rumah ataupun masjid-masjid di Mesir akan banyak ditemui dekorasi indah yang penuh dengan gemerlap cahaya yang berwarna-warni.

Hal ini menjadi ciri khas yang terus dilestarikan Masyarakat Mesir sebagai sebuah bentuk keunikan dan kebanggaan tersendiri.

Fanous Ramadan biasanya dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran, dengan desain yang kaya akan warna dan pola artistik. Jika awalnya lentera-lentera tersebut dibuat dari logam dan kaca berwarna, saat ini pembuatannya sudah banyak yang menggunakan bahan plastik atau kertas untuk variasi yang lebih modern dan terjangkau.

Tradisi ini menjadi salah satu ekspresi dan tanda kebahagiaan masyarakat saat bulan Ramadan tiba. Diantara makna yang melekat dari tradisi ini adalah untuk memperkuat rasa kebersamaan dan kegembiraan dalam menjalani ibadah selama bulan suci.

Keindahan lampu-lampu yang bersinar dengan penuh warn waini membuat pemandangan baru di Mesir saat bulan Ramadan. Pesona fanous juga memberikan nuansa magis tersendiri di bulan suci.

Seiring berjalannya waktu, keberadaan Fanous Ramadan kini juga tidak hanya terbatas di Mesir, tetapi juga mulai populer di berbagai negara Muslim lainnya. Masyarakat berbondong-bondong menghias jalan atau gang-gang kecil dengan lentera.

Meski demikian, Lentera ini tetap menjadi bagian dari identitas budaya Mesir yang ikonik di setiap bulan Ramadan yang terus dipertahankan dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Baca juga: Bubur Muhdor, Kuliner Ramadan Khas Tuban yang Sarat Tradisi

Previous Post

Hukum Mencicipi Makanan Ketika Puasa

Next Post

Menyikapi Penggunaan AI dalam Karya Seni di Era Teknologi

Thowiroh

Thowiroh

Menulis untuk keabadian. Alumni Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Next Post
Menyikapi Penggunaan AI dalam Karya Seni di Era Teknologi. (Ist)

Menyikapi Penggunaan AI dalam Karya Seni di Era Teknologi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Jalanan dan Kaitannya dengan Karakter
  • Santri Ikuti Seleksi CBT MQKN 2025, Tujuh Kode Ujian Catat Skor Sempurna
  • Serangan Iran Dinilai Jadi Babak Baru dalam Sejarah Israel
  • Ferry Irwandi: Logical Fallacy Argumen Gus Ulil
  • Gus Ulil Sebut Platform X sebagai Medan Penting dalam Perang Narasi Global

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng