• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Menyikapi Penggunaan AI dalam Karya Seni di Era Teknologi

Thowiroh by Thowiroh
2025-03-30
in Galeri, Seni & Budaya, Teknologi
0
Menyikapi Penggunaan AI dalam Karya Seni di Era Teknologi. (Ist)

Menyikapi Penggunaan AI dalam Karya Seni di Era Teknologi. (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Dalam gempuran kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat, umat manusia dihadapkan pada tantangan dan peluang besar. AI menawarkan kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya dalam aspek kesenian. Meski demikian, kemunculan teknologi AI juga menimbulkan kekhawatiran, terutama dalam hal kreativitas, kejujuran, dan nilai-nilai spiritual.

Habiburraman El-Shirazy, seniman terkenal sekaligus penulis novel legendaris ayat-ayat cinta ini menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyikapi teknologi ini dengan bijak sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan hadis.

Menurutnya, teknologi, termasuk AI, tidak dapat dihindari karena telah menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari-hari . Ia menjelaskan bagaimana peradaban Islam pernah mengalami kerugian besar ketika menolak perkembangan teknologi, yakni ketika dunia Islam masih bergantung pada tulisan tangan sementara dunia Barat (Eropa) sudah menggunakan mesin cetak. Akibatnya, penyebaran ilmu di dunia Islam menjadi lebih lambat dibandingkan di Eropa.

Hal yang sama terjadi saat ini. Habiburraman El-Shirazy menegaskan bahwa kemajuan AI memungkinkan seseorang bisa menghasilkan karya dengan lebih cepat dibandingkan mereka yang tidak memanfaatkan teknologi. Sebab, kemampuan AI sangat membantu manusia dalam mengakses dan merangkum informasi dengan lebih efisien.

Namun, di sisi lain, ketergantungan berlebihan pada AI dapat melemahkan daya pikir manusia. Jika generasi saat ini terlalu bergantung pada AI, akan ada risiko otak yang bisa menjadi tumpul karena kurangnya latihan berpikir secara mandiri.

Dalam acara Talkjil Kafah session 2 yang bertajuk AI dan Tantangan Kreativitas Seni dalam Islam, Habiburraman El-Shirazy memberikan contoh dengan mengilustrasikan bagaimana perbedaan antara seseorang yang belajar bahasa Arab secara manual dan mereka yang langsung menggunakan teknologi.

Seorang yang belajar bahasa Arab secara manual dengan menggunakan kamus cetak tradisional akan lebih memahami ilmu shorof lebih dalam dibandingkan mereka yang hanya mengandalkan aplikasi digital. Proses berpikir yang melibatkan upaya manual inilah yang juga membentuk daya kritis dan pemahaman mendalam.

Menurutnya, salah satu kelemahan AI juga tidak adanya aspek spiritual dan perasaan. AI hanya mampu menyajikan data, tetapi tidak bisa memberikan kedalaman makna yang berasal dari pengalaman batin, refleksi, atau intuisi.

Inilah yang akhirnya membedakan karya manusia dengan hasil AI. Seorang seniman yang berkarya dengan penuh perasaan akan menghasilkan karya yang memiliki ruh dan bisa menyentuh hati orang lain, sedangkan karya yang lahir dari AI hanya mampu menghasilkan data yang kering.

Ia menambahkan bahwa meski demikian, di era modern ini manusia juga tidak bisa menolak dan melepas sepenuhnya keberadaan AI. Teknologi tersebut tetap harus dimanfaatkan dengan bijak dengan tetap memperhatikan dan memasukkan nilai-nilai spiritual sehingga karya yang dihasilkan tetap memiliki makna yang mendalam.

Dalam acara tersebut, Habiburraman El-Shirazy juga menegaskan bahwa sebagai Muslim, kita juga telah memiliki rambu-rambu dalam memanfaatkan teknologi, terutama dalam hal hak milik orang lain. Al-Qur’an mengingatkan: “Dan janganlah kamu memakan harta sebagian kamu dengan cara yang batil…” (QS. Al-Baqarah: 188).

Ayat ini mengajarkan kita untuk menggunakan AI secara etis. AI seharusnya menjadi alat bantu, bukan sarana plagiarisme atau manipulasi. Kreativitas manusia tetap harus dijaga dengan menambahkan sentuhan pribadi dalam setiap karya yang dihasilkan dengan bantuan AI.

Ia menekankan pentingnya AI sebagai alat yang dapat mempercepat dan memperkaya karya manusia, tetapi tidak boleh menggantikan peran vital kreativitas manusia dalam sebuah karya.

“Kita harus tetap menjaga keseimbangan antara penggunaan AI dan pengembangan pemikiran kritis serta spiritualitas. Dengan demikian, kita bisa memanfaatkan teknologi secara bijak tanpa kehilangan identitas sebagai manusia yang kreatif dan beradab,” pungkasnya.

Baca juga: Kemajuan Teknologi, Bagaikan Pisau Bermata Dua

Previous Post

Fanous Ramadan: Lentera Ikonik sebagai Tradisi Ramadan di Mesir

Next Post

Anjuran dan Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Thowiroh

Thowiroh

Menulis untuk keabadian. Alumni Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Next Post
Anjuran dan Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal. (Ist)

Anjuran dan Keutamaan Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kesunahan saat Meminum Air Zamzam menurut Sayyid Abu Bakar Syatha
  • Keutamaan Air Zamzam, Benarkah Bisa Menjadi Sebab Terkabulnya Doa?
  • 7 Kesunahan dalam Ibadah Haji
  • Pengertian Mahram dan Macam-macamnya
  • Buka Sidang PUIC ke-19, Prabowo Ungkap Kepemimpinan Tokoh Islam sebagai Teladan

Komentar Terbaru

  • Universitas Islam Sultan Agung pada Perluas Dakwah NU, LD PBNU Kirim 34 Dai ke 8 Negara dan 8 Provinsi di Indonesia
  • Visit Website pada Sikap Buya Arrazy Hasyim Terkait Pengeras Suara
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Ijazah Pelancar Rezeki dari Gus Baha
  • IT Telkom pada Ingin Anak Hebat? Ini Cara Tirakatnya
  • Sutrisno pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng