Bank Indonesia (BI) provinsi Jawa Timur (Jatim) melakukan beberapa langkah dalam mengupayakan kemudahan masyarakat menukar uang untuk keperluan Ramadan dan idul fitri 2024.
Salah satunya adalah akan disediakan 500 titik penukaran uang yang tersebar di 13 kota/kabupaten di Jawa Timur yang bisa diakses oleh masyarakat. Selain itu, penukaran uang juga bisa dilakukan melalui armada kas keliling yang berlokasi di beberapa tempat strategis seperti pasar tradisional ataupun modern. Hal ini juga merupakan salah satu layanan yang disediakan BI Jatim guna menunjang kemudahan masyarakat dalam menukar uang.
BI Jatim juga bekerja sama dengan beberapa perbankan seperti Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BCA, Bank BTN, Bank BSI, Bank CIMB Niaga, Bank Danamon, dan Bank Jatim untuk merealisasikan penukaran uang melalui layanan mobile.
Upaya lainnya adalah penambahan lokasi layanan penukaran uang di jalur mudik seperti tol, rest area maupun bandara pada tanggal 2-5 April 2024 mendatang. Penambahan lokasi tersebut diantaranya berada di daerah Stasiun Gubeng, Stasiun Pasar Turi, Bandara Juanda, serta Rest Area Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang.
Upaya kemudahan akses penukaran uang yang dilakukan BI Jatim salah satunya bertujuan agar masyarakat tidak lagi menukarkan uang kepada oknum-oknum yang biasanya memberikan jasa penukaran uang di pinggir jalan.
Kepala Perwakilan BI Jatim, Erwin Gunawan Hutapea menghimbau agar masyarakat menghindari transaksi penukaran uang melalui oknum-oknum di pinggir jalan untuk menghindari adanya permasalahan uang palsu dan lain sebagainya.
Ia juga mengungkap bahwa jumlah penukaran uang akan dibatasi maksimal empat juta rupiah agar penukaran uang bisa terbagi rata kepada masyarakat. Sedangkan pecahan yang disediakan meliputi pecahan seribu, dua ribu, lima ribu, sepuluh ribu, dua puluh ribu, hingga hingga lima puluh ribu.
Sebagai informasi, BI Jatim akan menyiapkan uang layak edar (ULE) senilai Rp 23,2 Triliun untuk keperluan di bulan Ramadan dan lebaran idul fitri 2024. ULE yang disiapkan BI Jatim di tahun ini lebih banyak sekitar 4 persen dari pada tahun sebelumnya dengan nominal Rp22,3 triliun.
Kenaikan jumlah ULE yang disiapkan di tahun ini merupakan bentuk antisipasi atas peningkatan kebutuhan uang Rupiah yang sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat selama periode bulan Ramadan dan idul fitri.
Baca juga:Pemprov Jatim Gelar Gerakan Pangan Murah

