Kompleks makam Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid dan masyayikh Pesantren Tebuireng, Jombang selama Ramadan 1445 H memiliki jadwal buka baru. Hal ini dikarenakan menyesuaikan jadwal shalat Tarawih di Pesantren Tebuireng.
Menurut pengurus pondok Pesantren Tebuireng, Ustadz Denta Fatwa, perubahan jadwal dibukakan gerbang untuk ziarah ke makam Gus Dur dan masyayikh Pesantren Tebuireng hanya terjadi di malam hari. Sedangkan, siang hari diberlakukan seperti jadwal biasanya.
“Selama Ramadan ini ada perubahan untuk jadwal buka gerbang area Makam Gus Dur dan masyayikh Pesantren Tebuireng. Jika pada hari biasa dibuka pada jam 20.00 – 02.00 WIB, maka pada bulan Ramadan ini dibuka pada pukul 21.00 – 02.00 WIB,” jelasnya, Senin (17/3/2024).
Ia menambahkan, untuk jadwal buka gerbang ke arah makam Gus Dur dan masyayikh Pesantren Tebuireng yaitu dimulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Sehingga masyarakat yang ingin ziarah di bulan Ramadan tetap bisa datang tanpa perlu khawatir ditutup.
“Selama bulan Ramadan, kebanyakan yang ziarah melakukan ngaji Al-Qur’an. Jumlahnya tidak sebanyak hari biasa. Hanya saja tetap masih ada,” imbuh alumnus Ma’had Aly Hasyim Asy’ari ini.
Ustadz Denta menjelaskan, alasan perubahan jadwal dibukanya gerbang makam Gus Dur dan masyayikh Pesantren Tebuireng dikarenakan pada malam hari di Pesantren Tebuireng ada shalat Tarawih berjamaah. Khusus di Tebuireng, shalat Tarawih baru selesai sekitar pukul 20.30-21.00 WIB.
“Di Tebuireng shalat Tarawihnya dilakukan dengan cara setiap malam satu juz. Jadi, selama Ramadan bisa mengkhatamkan Al-Qur’an selama shalat Tarawih,” bebernya.
Dikatakannya, pengunjung makam Gus Dur dan masyayikh Pesantren Tebuireng umumnya akan bertambah kembali di 15 hari terakhir bulan Ramadan. Kadang-kadang setelah malam Nuzulul Qur’an. Tak jarang para penghafal Al-Qur’an juga melakukan khataman di area makam Gus Dur dan masyayikh Pesantren Tebuireng.
“Kalau Ramadan biasanya ramai setelah masuk di tengah puasa. Sekarang masih banyak yang ngaji kilatan,” tutupnya.
Penulis: Syarif Abdurrahman
Editor: Ikhsan Nur Ramadhan