• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Ahmad Azaim Ibrahimy, Sahabat Gus Sholah

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2022-01-25
in Pesantren, Tokoh
0
Ahmad Azaim Ibrahimy, Sahabat Gus Sholah

Ahmad Azaim Ibrahimy, bersama Kiai Moqsith (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Almukarram KHR Ahmad Azaim Ibrahimy adalah kiai muda dengan tanggung jawab besar. Sejak tahun 2012, sepeninggal KHR Ahmad Fawaid As’ad Syamsul Arifin, beliau menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur dengan belasan ribu santri.

Mengelola lembaga pendidikan dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi termasuk Ma’had Aly. Kiai Ahmad Azaim lahir pada Jum’at, 25 Januari 1980 M./7 Rabi’ul Awwal 1400 H dari pasangan KH Dhofir ibn Kiai Munawwar ibn Kiai Ruham dan Nyai Zainiyah binti Kiai As’ad ibn Kiai Syamsul Arifin ibn Kiai Ruham.

Nyai Zainiyah adalah putri pertama KHR As’ad Syamsul Arifin sekaligus kakak tertua Kiai Fawaid As’ad. Sebelum menjadi pengasuh pesantren, Kiai Azaim malang melintang mengaji pada banyak orang alim di sejumlah pondok pesantren di tanah Jawa.

Memulai pendidikannya dengan belajar di Sekolah Dasar (SD) dan lulus pada tahun 1992. Kemudian, melanjutkan di SMP Ibrahimy Sukorejo. Di SMP Ibrahimy ini ia tidak sampai menyelesaikan pendidikannya, akhirnya pada tahun 1994, pindah ke SMP Nurul Jadid Paiton sampai lulus SMP tahun 1995.

Pasca lulus SMP, ia lanjut ke Madrasah Aliyah Khusus (MAK) Nurul Jadid Paiton. Perantauan ilmiyahnya di Paiton berakhir sampai tahun 1998. Kemudian, Pada tahun 1998-1999 ia kembali nyantri di Pondok Pesantren Ilmu Al-Qur’an Singosari, lalu Pondok Pesantren Al-Ishlah Kampung Saditon Lasem, pesantren Sidogiri, Pesantren Siwalan Sidoarjo, dan Pesantren Nurul Haromain Pujon, Malang.

Baca Juga: Kiai As’ad, Kader Mbah Hasyim

Kemudian tahun 2003 ia melanjutkan belajar ke Rushaifah Mekah, berguru pada Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki al-Makki dan Sayyid Ahmad ibn Sayyid Muhammad Alawi. Kiai Azaim sangat terkesan dengan kealiman dan kewira’ian Sayyid Muhammad.

Suatu waktu Kiai Azaim dawuh, “Satu tahun berguru pada Abuya Sayyid Muhammad rasanya seperti berguru bertahun-tahun. Banyak ilmu dan kearifan yang bisa diambil darinya”.

Sepulang ke Indonesia tahun 2012, waktu Kiai Azaim banyak dihabiskan untuk pesantren dan masyarakat. Tak hanya aktif mengajar kitab di Pesantren Sukorejo, ia juga mengedukasi masyarakat melalui sejumlah pengajiannya.

KH R Ahmad Azaim Ibrahimy melepas masa lajangnya dengan menikahi Ning Sari. Pernikahan keduanya berawal dari wasiat yang disampaikan oleh kakaknya Nyai Hj Makkiyah As’ad bahwa, KH R Ahmad Azaim Ibrahimy dinikahkan dengan Ning Sari.

Kiai Ahmad Azaim memiliki hubungan yang dekat dengan KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah). Keduanya sering terlibat dalam berbagai acara bersama. Ibarat dua orang sahabat, dua tokoh ini memiliki misi pemberdayaan umat Islam ke arah positif.

Kiai Azaim sering datang ke Tebuireng untuk melepaskan rasa kangen, KH Salahuddin pun sering mengunjungi KH Azaim di Situbondo.

Hari ini, 25 Januari, Kiai Azaim berulang tahun, ia lahir tahun 1980. Nama kecilnya adalah Muhammad Imdad. Saya ikut berdoa, semoga Kiai Azaim selalu sehat wal afiyat, panjang umur, penuh keberkahan dan kemanfaatan.

Disarikan dari tulisan Kiai Moqsith

Tags: Kiai Ahmad AzaimKiai As'ad SitubondoSitubondoSukorejoUlang tahun
Previous Post

Pekerja Pajak Masuk Neraka?

Next Post

Partai Keadilan Sejahtera Mengamalkan Tradisi NU

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Bagaimana jika teman-teman Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ikut mengamalkan tradisi Nahdlatul Ulama (NU),

Partai Keadilan Sejahtera Mengamalkan Tradisi NU

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Gus Yahya: Menjadi Santri, Menjaga Pintu Agama yang Murni
  • Semarakkan HSN 2025, LTN MWCNU Diwek Gelar Bedah Buku
  • Benarkah Jurusan Kuliah STEM Punya Kesejahteraan Ekonomi Tinggi?
  • Syahadat Intelektual: Membumikan Nabi di Era Gen Z
  • Alumni Pesantren Gelar Aksi Damai di Depan Gedung Trans7, Tanggapi Tayangan Xpose Uncensored

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng