tebuireng.co – Almukarram KHR Ahmad Azaim Ibrahimy adalah kiai muda dengan tanggung jawab besar. Sejak tahun 2012, sepeninggal KHR Ahmad Fawaid As’ad Syamsul Arifin, beliau menjadi Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur dengan belasan ribu santri.
Mengelola lembaga pendidikan dari Taman Kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi termasuk Ma’had Aly. Kiai Ahmad Azaim lahir pada Jum’at, 25 Januari 1980 M./7 Rabi’ul Awwal 1400 H dari pasangan KH Dhofir ibn Kiai Munawwar ibn Kiai Ruham dan Nyai Zainiyah binti Kiai As’ad ibn Kiai Syamsul Arifin ibn Kiai Ruham.
Nyai Zainiyah adalah putri pertama KHR As’ad Syamsul Arifin sekaligus kakak tertua Kiai Fawaid As’ad. Sebelum menjadi pengasuh pesantren, Kiai Azaim malang melintang mengaji pada banyak orang alim di sejumlah pondok pesantren di tanah Jawa.
Memulai pendidikannya dengan belajar di Sekolah Dasar (SD) dan lulus pada tahun 1992. Kemudian, melanjutkan di SMP Ibrahimy Sukorejo. Di SMP Ibrahimy ini ia tidak sampai menyelesaikan pendidikannya, akhirnya pada tahun 1994, pindah ke SMP Nurul Jadid Paiton sampai lulus SMP tahun 1995.
Pasca lulus SMP, ia lanjut ke Madrasah Aliyah Khusus (MAK) Nurul Jadid Paiton. Perantauan ilmiyahnya di Paiton berakhir sampai tahun 1998. Kemudian, Pada tahun 1998-1999 ia kembali nyantri di Pondok Pesantren Ilmu Al-Qur’an Singosari, lalu Pondok Pesantren Al-Ishlah Kampung Saditon Lasem, pesantren Sidogiri, Pesantren Siwalan Sidoarjo, dan Pesantren Nurul Haromain Pujon, Malang.
Baca Juga: Kiai As’ad, Kader Mbah Hasyim
Kemudian tahun 2003 ia melanjutkan belajar ke Rushaifah Mekah, berguru pada Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki al-Makki dan Sayyid Ahmad ibn Sayyid Muhammad Alawi. Kiai Azaim sangat terkesan dengan kealiman dan kewira’ian Sayyid Muhammad.
Suatu waktu Kiai Azaim dawuh, “Satu tahun berguru pada Abuya Sayyid Muhammad rasanya seperti berguru bertahun-tahun. Banyak ilmu dan kearifan yang bisa diambil darinya”.
Sepulang ke Indonesia tahun 2012, waktu Kiai Azaim banyak dihabiskan untuk pesantren dan masyarakat. Tak hanya aktif mengajar kitab di Pesantren Sukorejo, ia juga mengedukasi masyarakat melalui sejumlah pengajiannya.
KH R Ahmad Azaim Ibrahimy melepas masa lajangnya dengan menikahi Ning Sari. Pernikahan keduanya berawal dari wasiat yang disampaikan oleh kakaknya Nyai Hj Makkiyah As’ad bahwa, KH R Ahmad Azaim Ibrahimy dinikahkan dengan Ning Sari.
Kiai Ahmad Azaim memiliki hubungan yang dekat dengan KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah). Keduanya sering terlibat dalam berbagai acara bersama. Ibarat dua orang sahabat, dua tokoh ini memiliki misi pemberdayaan umat Islam ke arah positif.
Kiai Azaim sering datang ke Tebuireng untuk melepaskan rasa kangen, KH Salahuddin pun sering mengunjungi KH Azaim di Situbondo.
Hari ini, 25 Januari, Kiai Azaim berulang tahun, ia lahir tahun 1980. Nama kecilnya adalah Muhammad Imdad. Saya ikut berdoa, semoga Kiai Azaim selalu sehat wal afiyat, panjang umur, penuh keberkahan dan kemanfaatan.
Disarikan dari tulisan Kiai Moqsith