• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Sinergi Muhammadiyah Dukung Acara Satu Abad NU

Oleh: Muhammad Hery Alfatih

Zainuddin Sugendal by Zainuddin Sugendal
2023-02-08
in Galeri, Kebangsaan, News, Pancasila
0
Sinergi Muhammadiyah Dukung Acara Satu Abad NU

Sinergi Muhammadiyah Dukung Acara Satu Abad NU Foto: hidayatullah.com

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co- Turut mendukung mensukseskan peringatan 100 tahun berdirinya organisasi Nahdlatul Ulama, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur siapkan puluhan ambulans dan tim medis di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, pada Senin.(06 Februari 2023)

“Atas nama PW Muhammadiyah Jawa Timur, kami mengucapkan selamat harlah satu abad NU. Muhammadiyah akan selalu siap menjadi saudara yang saling mendukung NU demi kebesaran bangsa,” tutur Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya dikutip dari Antara.

“Kalau Muhammadiyah dengan perspektif Islam berkemajuan, maka NU dengan perspektif Islam Nusantara. Maka jika bergerak bersama akan menjadi kekuatan untuk mewujudkan bangsa yang maju, berdaulan, dan bermartabat,” lanjutnya.

Secara historis, Muhammadiyah memiliki kedekatan yang erat. Melihat dari kedua sosok pendirinya yakni KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah dan KH M. Hasyim Asy’ari pendiri NU, yang mimiliki pengalaman belajar bersama dengan guru yang sama pula.

Artinya, pendiri Muhammadiyah dan NU secara sanad keilmuan memiliki jalur sama, dari guru yang sama. Antara lain: Syaikh Khatib al-Minangkabawi, Syaikh Sholeh Darat Semarang, dan Syaikh Kholil Bangkalan.

Setelah keduanya belajar kepada Syaikh Kholil Bangkalan mereka berdua kemudian melanjutkan belajar kepada Syaikh Sholeh Darat. Perjuangan menuntut ilmu  keduanya juga berlanjut ke tanah Mekkah dan sama-sama berguru kepada Syaikh Khatib Minangkabawi. Tetapi ketika KH Ahmad Dahlan kembali  ke tanah air, KH M. Hasyim Asyari masih melanjutkan pendidikannya di Mekkah mengambil sanad-sanad hadis.

Kemudian, pada tanggal 18 November 1912 KH Ahmad Dahlan dan para santrinya mendirikan sebuah organisasi bernama Muhammadiyah yang berfokus pada pembangunan pendidikan dan kemajuan Islam.

Sedangkan KH M. Hasyim Asy’ari sekembalinya dari Mekkah, beliau mendirikan Pesantren Tebuireng. Kemudian pada tanggal 31 Januari 1926 beliau bersama dengan KH Wahab Chasbullah dan KH Bisri Syansuri serta para santrinya mendirikan Jam’iyyah bernama Nahdlatul Ulama.

Melihat dari sisi historis inilah yang menjadi dasar bahwa Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama merupakan dua bersaudara yang menjadi pilar keislaman di Nusantara.

Sehingga dari pandangan tersebutlah, pada kesempatan 100 tahun berdirinya Nahdlatul Ulama saat ini, menjadi jalan dan ikhtiar untuk kembali mempererat tali persaudaraan keduanya, dan menjadi bukti kolaborasi Muhammadiyah dan NU dalam kemajuan Islam di Nusantara.

Baca juga: Muhammadiyah Ikut Partisipasi di 1 Abad NU

Tags: Muhammadiyah dukung satu abad NU
Previous Post

Muhammadiyah Ikut Partisipasi di 1 Abad NU

Next Post

Cerita Addie MS Gawangi Musik Resepsi 1 Abad NU

Zainuddin Sugendal

Zainuddin Sugendal

Next Post
Cerita Addie MS Gawangi Musik Resepsi 1 Abad NU

Cerita Addie MS Gawangi Musik Resepsi 1 Abad NU

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng