tebuireng.co- Addie Muljadi Sumaatmadja atau yang kerap disapa Addie MS merupakan musikus yang berkesempatan mengiringi lantunan lagu dan shalawat dalam acara harlah satu abad NU. Selasa, 7 Februari 2023
Dikutip dari kanal youtube TVNU Televisi Nahdhatul Ulama, ia menceritakan pengalaman pribadinya dalam kesempatannya menjadi pengiring musik di acara harlah tersebut
Addie MS menceritakan bahwa awalnya ia sempat menolak permintaan menjadi pengiring musik dalam acara harlah satu abad NU. Ia khawatir tidak bisa menampilkan yang terbaik karena waktu yang bisa dikatakan sangat singkat untuk acara dengan volume besar dan bersifat terbuka.
Selain itu ia menyadari bahwa instrumen orkestra termasuk sangat sensitif terhadap cuaca. Perubahan suhu sangat berpengaruh terhadap alat-alat yang dipakainya dan bisa mengubah instrumennya.
Namun, setelah dikonfirmasi dan diminta untuk yang kedua kalinya, ia tidak bisa menolak sebab seorang yang bertugas menemuinya mengabarkan bahwa para petinggi NU sangat menyukai musiknya. Akhirnya atas dasar cintanya kepada NU ia pun menerimanya.
Dalam melaksanakan tugasnya, Addie MS ditemani oleh tujuh puluh musisi oskestra lainnya beserta anggota paduan suara yang hampir mencapai seribu orang. Mereka semua adalah para pecinta NU begitu antusias untuk menampilkan yang terbaik.
Bagi Addie, menjadi bagian dalam acara besar satu abad NU ini merupakan anugerah harus di manfaatkan sebaik baiknya.
“Saya sendiri akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik, agar nantinya warga NU senang,” ungkapnya
Tidak seperti mengiringi musik pada umumnya, Addie MS mengaku, mengiringi musik pada Harlah satu abad NU merupakan sebuah tantangan yang ia lakukan dengan sangat hati-hati sebab yang diiringi adalah lagu dengan genre sholawat yang membutuhkan aransemen khusus.
Ia menceritakan bahwa dalam persiapannya, dirinya sering melakuan riset terkait musikalisasi sholawat bahkan tak jarang berkonsultasi langsung dengan para kiai mengenai makna dengan irama dibawakan agar cocok sehingga bisa membuahkan hasil yang maksimal.
Pria keturunan Sunda ini juga menuturkan bahwa ia kerap kali merasa bahwa persiapannya menjadi pengiring musik dalam acara harlah satu abad NU terlalu singkat bahkan seakan menjadi hal yang sangat mustahil sekali untuk bisa menampilkan yang terbaik. Namun karena banyaknya do’a dalam bentuk istighotsah maupun tahlil yang selalu dipanjatkan oleh warga NU menjadikan semuanya berjalan dengan lancar.
ia mengaku menemukan hal luar biasa yang ia rasakan namun tidak mampu ia ceritakan setiap dilantunkannya Shalawat Asghil dan Allahu Hayy
“Setiap nambah note dalam Shalawat Asghil dan Allahu Hayy, ada nuansa lain yang bikin saya terharu,” tuturnya.
Pengalaman tersebut ia sebut sebagai pengalaman spritual bersejarah kedua dalam hidupnya yang tak akan terlupakan setelah pengalaman spritual luar biasa yang pernah ia alami ketika melaksanakan ibadah haji.
“Saya sangat berterimakasih kepada NU yang telah memberikan kesempatan kepada saya merasakan pengalaman sehebat ini,” tukasnya.
Baca juga: Ahmad Dofiri, Polisi yang NU Sejak Kecil