tebuireng.co- Turut mendukung mensukseskan peringatan 100 tahun berdirinya organisasi Nahdlatul Ulama, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur siapkan puluhan ambulans dan tim medis di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, pada Senin.(06 Februari 2023)
“Atas nama PW Muhammadiyah Jawa Timur, kami mengucapkan selamat harlah satu abad NU. Muhammadiyah akan selalu siap menjadi saudara yang saling mendukung NU demi kebesaran bangsa,” tutur Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya dikutip dari Antara.
“Kalau Muhammadiyah dengan perspektif Islam berkemajuan, maka NU dengan perspektif Islam Nusantara. Maka jika bergerak bersama akan menjadi kekuatan untuk mewujudkan bangsa yang maju, berdaulan, dan bermartabat,” lanjutnya.
Secara historis, Muhammadiyah memiliki kedekatan yang erat. Melihat dari kedua sosok pendirinya yakni KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah dan KH M. Hasyim Asy’ari pendiri NU, yang mimiliki pengalaman belajar bersama dengan guru yang sama pula.
Artinya, pendiri Muhammadiyah dan NU secara sanad keilmuan memiliki jalur sama, dari guru yang sama. Antara lain: Syaikh Khatib al-Minangkabawi, Syaikh Sholeh Darat Semarang, dan Syaikh Kholil Bangkalan.
Setelah keduanya belajar kepada Syaikh Kholil Bangkalan mereka berdua kemudian melanjutkan belajar kepada Syaikh Sholeh Darat. Perjuangan menuntut ilmu keduanya juga berlanjut ke tanah Mekkah dan sama-sama berguru kepada Syaikh Khatib Minangkabawi. Tetapi ketika KH Ahmad Dahlan kembali ke tanah air, KH M. Hasyim Asyari masih melanjutkan pendidikannya di Mekkah mengambil sanad-sanad hadis.
Kemudian, pada tanggal 18 November 1912 KH Ahmad Dahlan dan para santrinya mendirikan sebuah organisasi bernama Muhammadiyah yang berfokus pada pembangunan pendidikan dan kemajuan Islam.
Sedangkan KH M. Hasyim Asy’ari sekembalinya dari Mekkah, beliau mendirikan Pesantren Tebuireng. Kemudian pada tanggal 31 Januari 1926 beliau bersama dengan KH Wahab Chasbullah dan KH Bisri Syansuri serta para santrinya mendirikan Jam’iyyah bernama Nahdlatul Ulama.
Melihat dari sisi historis inilah yang menjadi dasar bahwa Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama merupakan dua bersaudara yang menjadi pilar keislaman di Nusantara.
Sehingga dari pandangan tersebutlah, pada kesempatan 100 tahun berdirinya Nahdlatul Ulama saat ini, menjadi jalan dan ikhtiar untuk kembali mempererat tali persaudaraan keduanya, dan menjadi bukti kolaborasi Muhammadiyah dan NU dalam kemajuan Islam di Nusantara.
Baca juga: Muhammadiyah Ikut Partisipasi di 1 Abad NU