• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Berkomunikasi Tanpa Menyakiti, Mengapa Tidak?

Oleh: Maulida Fadhilah Firdaus

Zainuddin Sugendal by Zainuddin Sugendal
2022-12-31
in Galeri, Resensi
0
Berkomunikasi Tanpa Menyakiti, Mengapa Tidak

Berkomunikasi Tanpa Menyakiti, Mengapa Tidak

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co- Buku ini menjelaskan tentang kecakapan berbahasa dalam komunikasi melalui pendekatan budaya klasik Barat dan timur. Disini penulis tidak menjelaskan apa itu bahasa ataupun tata cara bahasa yang baik, melainkan bagaimana komunikasi dengan orang lain dengan cara yang bijak tanpa menyakiti.

Banyak cara dan tahapan dalam melakukan komunikasi dengan seseorang diawali dengan memelapangkan dada. Point utamanya adalah pengembangan diri yang tujuan utamanya bukan menjadi orang baik tetapi lebih memahami kata ‘aku’ atau sederhananya harus lebih memahami diri sendiri dibandingkan orang lain.

Megubah sudut pandang, seseorang mudah terluka tidak lain adalah karena memiliki sudut pandang yang sempit. Menurut buku tersebut perkataan orang yang tak memiliki pandangan pribadi adalah kosong. Semisal seseorang yang bertanya mengenai permasalahan A sementara tak semua orang memahami dengan betul tentang permasalahan A. Dengan ini seringkali jawaban mengenai sudut pandang permasalahan A tidak begitu menarik.

Tak semua orang memiliki perkataan yang berbobot atau bernilai. Penulis menganjurkan untuk instrospeksi diri dengan ucapan dan tulisan orang lain sebagai pembelajaran melalui pengetahuan orang lain. Namun tak semua pengetahuan tersebut harus sepenuhnya diterima, selayaknya harus mengasah kecerdasan kita.

Kehidupan bahasa kurang jika tidak membahas masalah ‘menyimak’ sebab orang yang bicaranya banyak biasanya kurang menyimak. Percakapan adalah situasi dimana berbicara dan mendengarkan menjadi satu. Beberapa orang mungkin lebih mementingkan pandai bicara dulu dari pada menyimak, namunberbeda dengan penulis buku tersebut yang lebih mengutamakan pandai mendengarkan untuk menarik perhatian.

Memberikan pertanyaan menjadi bagian penting dari proses komunikasi. Menciptakan sebuah pertanyaan memang bukanlah hal yang mudah terlebih tingkat pemahaman yang masih rendah, sulit menciptakan pertanyaan yang banyak. Padahal hasil dari banyaknya pertanyaan mungkin akan menghasilkan suatu perubahan.

Begitu sederhana buku yang telah dipaparkan sang penulis. Kunci dari komunikasi sebenarnya ada pada pengetahuan yang dimiliki seseorang. Tujuan dari komunikasi yang baik, tidak lain adalah memberikan pemahaman yang baik agar tidak menyakiti maupun menyinggung kepada pihak yang diajak komunikasi, karena seringkali kesalahpahaman terjadi kurangnya
memahami apa yang dimengerti.


Judul : The Power of Language
Penulis : Shin Do Hyun dan Yoon Na ru
Penerjemahan : Hyacinta Louisa
Cetakan : November 2020
Halaman : 208 Halaman
Penerbit : Haru
Peresensi : Maulida Fadhilah Firdaus

Baca juga: Memahami Pola Pikir Keuangan Robert T. Kiyosaki

Tags: berkomunikasi dengan baikThe Power of Language
Previous Post

Lomba Esai Bulan Gus Dur, Ini Ketentuannya

Next Post

Al Nassr FC, Ini Profil Klub Baru Ronaldo

Zainuddin Sugendal

Zainuddin Sugendal

Next Post
Al Nassr FC, Ini Profil Klub Baru Ronaldo

Al Nassr FC, Ini Profil Klub Baru Ronaldo

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Jalanan dan Kaitannya dengan Karakter
  • Santri Ikuti Seleksi CBT MQKN 2025, Tujuh Kode Ujian Catat Skor Sempurna
  • Serangan Iran Dinilai Jadi Babak Baru dalam Sejarah Israel
  • Ferry Irwandi: Logical Fallacy Argumen Gus Ulil
  • Gus Ulil Sebut Platform X sebagai Medan Penting dalam Perang Narasi Global

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng