• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Rambu-Rambu Berdakwah di Sosial Media

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2022-12-14
in Galeri, Pendidikan
0
Rambu-Rambu Berdakwah di Sosial Media

Rambu-Rambu Berdakwah di Sosial Media (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co- Dewasa ini, sosial media tidak hanya berfungsi untuk berkomunikasi atau berbagi informasi (berita). Lebih dari itu, sosial media bisa digunakan untuk kampanye politik, bertukar ide dan gagasan, menunjang pendidikan, mencari uang, dan berdakwah.

Pergerakan sosial media juga mulai merambah, menyelimuti semua kalangan dari usia tua sampai anak-anak, dari kalangan elit sampai kalangan biasa saja, dari perusahaan sampai ke instansi pendidikan tak terkecuali pendidikan pesantren.

Meski masih ada beberapa pesantren yang mempertahankan kekentalan aturan salaf, yang mana tidak memperbolehkan adanya interaksi sosial media selama di pesantren.

Berangkat dari fakta tersebut, secara alamiah mendorong santri-santri berkecimpung di sosial media. Bahkan salah satu stigma santri kudet atau kurang update nampaknya perlahan memudar.

Konten-konten mengenai cerita pesantren juga mulai merebak di akun-akun resmi pesantren atau akun repost-an. Hal ini menunjukkan santri juga mempunyai ruang di sosial media untuk berkarya dan berdakwah, menyebarkan ajaran islam.

Berdakwah menggunakan sosial media, merupakan dakwah yang tidak sesulit dakwah ketika di zaman sebelumnya, karena untuk menjangkau banyak jamaah (audience), seorang da’i (pendakwah) tidak perlu pergi jauh untuk menyebarkan ajaran Islam.

Cukup menyampaikan dakwah berupa video atau tulisan yang diproduksi dari rumah, mengunggahnya ke sosial media, lalu dengan mudah dakwah tersebut menyebar, dibaca atau didengar oleh masyarakat  bahkan yang tidak dikenal.

Satu sisi lainnya, berdakwah menggunakan sosial media tidak semudah yang dikatakan sebelumnya. Selain mengenai algoritma platform yang terkadang sulit ditebak, sehingga kontennya susah untuk dijangkau orang, sisi negatif sosial media seperti mudahnya berita bohong tersebar juga menjadi salah satu hambatan dalam berdakwah.

Para pengguna yang tidak cerdas dalam mengonsumsi konten akan mudah percaya saja dengan informasi yang belum terverifikasi benar, akan mudah juga terprovokasi untuk memojokan pihak lain sehingga menebar kebencian kepada sekitarnya. Karena tidak jarang konten dakwah Islam tapi ditunggangi kepentingan lain untuk menjatuhkan.

Sebagai santri yang sadar mempunyai kewajiban berdakwah dan harus menyesuaikan perkembangan zaman sudah selayaknya mulai terjun ke sosial media. Namun berdakwah di media sosial para santri tetap harus taat rambu-rambu.

Rambu-rambu yang harus diketahui dalam membuat konten dakwah di sosial media adalah sebagai berikut:

Pertama, konten atau informasi harus sudah terverifikasi kebenarannya berdasarkan sumber-sumber yang terpercaya. Sebelum mulai membuat karya dakwah, seorang dai harus tau betul apa yang akan disampaikan dan sumber-sumbernya.

Sehingga ketika karya dakwah tersebut sudah diunggah, kita dapat mempertanggungjawabkan ketika ada hal-hal yang diragukan kebenarannya.

Kedua, menggunakan kalimat, gambar, atau perkataan yang tidak ambigu, tidak menimbulkan multitafsir dan menyakiti orang lain. Sebab sesuai dengan sifat sosial media (terlebih beberapa platform yang berisi video singkat) yang cepat dan ringkas.

Seorang da’i di sosial media harus bisa mengemas isi dakwahnya dengan jelas dan tidak ambigu sehingga menimbulkan multitafsir. Karena kemudahan share konten juga, seorang da’i harus memastikan tidak ada yang tersakiti dengan sengaja melalui karya dakwah tersebut.

Ketiga, menyajikan konten yang bermanfaat yang dapat menambah ilmu pengetahuan dan membawa kebermanfaatan bagi masyarakat sosial media (netizen).

Cara memastikan kebermanfaatan konten bagi netizen harus mempertimbangkan beberapa hal seperti konten tersebut mendorong kepada kebaikan dan ketaqwaan, konten tersebut juga mampu mempererat persaudaraan dan cinta kasih, menambah ilmu pengetahuan dan tidak melahirkan kebencian dan permusuhan.

Selain itu konten tidak berisi hoax, fitnah, ujaran kebencian ataupun bersifat menyudutkan pihak lain. Dengan bekal mengetahui rambu-rambu dalam pembuatan konten, diharapkan menjadi da’i yang mampu mempertanggungjawabkan isi kontennya sendiri dan membawa manfaat untuk orang lain.

Oleh: Rindi, peserta Sekolah Media, Tebuireng Initiatives

Baca juga: Meramal Masa Depan Media Islam

Tags: Berdakwah di Sosial MediaRambu-Rambu Berdakwah
Previous Post

Mengubah Insecure menjadi Bersyukur

Next Post

Solusi Menghadapi Era Digital dalam Al-Qur’an

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Solusi Menghadapi Era Digital dalam Al-Qur’an

Solusi Menghadapi Era Digital dalam Al-Qur’an

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng