• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Kongres IPPNU Ricuh, Ini Penyebabnya

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2022-08-15
in Santri
0
Kongres IPPNU Ricuh, Ini Penyebabnya

Kongres IPPNU Ricuh, Ini Penyebabnya (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Kongres IPPNU ricuh jadi pembahasan banyak kaum nahdliyin. Kongres XIX IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama) yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta pada tanggal 12-15 Agustus 2022 dihiasi aksi lempar kursi.

Kongres ke-20 IPNU mengangkat tema Akselerasi Pelajar NU untuk Indonesia Maju. Sementara Kongres Ke-19 IPPNU mengangkat tema ‘Bersama Pelajar Putri, Bersama Pulih Kembali’.

Kongres IPPNU ricuh lantaran karena munculnya dugaan oknum yang tidak netral dalam kegiatan kongres berlangsung. Hal tersebut terjadi karena adanya keberpihakan antara panitia kongres dengan salah satu kandidat ketua.

Kongres yang diikuti peserta dari berbagai wilayah IPPNU se-Indonesia ini dianggap tidak netral. Salah satu Pimpinan Wilayah IPPNU, NHM sangat menyesalkan atas kejadian tersebut.

Para peserta Kongres IPPNU ricuh juga karena merasakan adanya penekanan dari panitia semenjak registrasi peserta yang tidak sesuai dengan tata tertib yang berlaku, pembagian ID Card yang tidak merata hingga nama-nama peserta kongres berbeda dengan yang telah terdaftar.

“Jadi terinderifikasi para panita ini mendukung salah satu calon namanya Whasfi Velasufah dimulai dari registrasi banyaknya peserta utusan dari wilayah tidak diberikan id card, sejak semalam juga pada saat pembacaan tata tertib terjadi kericuhan karena pimpinan sidang sudah sangat jelas tidak netral kepada forum,” jelas NHM sebagaimana dilansir dari bacamalang.com (Sabtu, 13/08/2022).

Selain Kongres IPPNU ricuh karena tekanan itu, penekanan juga dilakukan oleh Cabang kepada Wilayah agar berpihak kepada salah satu kandidat tersebut. Hal inilah yang membuat Kongres IPPNU ricuh dan berjalan tidak semestinya dan banyak Pimpinan Cabang IPPNU yang sepakat untuk membuat Kongres tandingan.

Kongres IPPNU Ricuh
Suana ricuh di Kongres IPPNU

Beredar juga video dari lokasi Kongres Ikatan Pelajar Putri (IPPNU) NU yang berlangsung Asrama Haji Pondok Gede Jakarta wanita berjilbab membanting kursi dan merusak tanaman hias di panggung utama.

Kericuhan juga terjadi pada proses registrasi Kongres Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) ke-XX. Kegiatan yang berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur ini dinilai kurang persiapan yang matang oleh panitia pelaksana.

Seharusnya, peserta kongres diwajibkan untuk mendaftarkan ulang pada Kamis (11/8/2022) malam setelah tiba di lokasi kongres.

Namun realita yang terjadi di lapangan pendaftaran peserta baru dibuka pada Jum’at (12/8/2022) pagi di Gedung Serba Guna (SG) 1 dengan mekanisme pos pendaftaran per kawasan (pulau).

Beberapa pos pendaftaran terlihat begitu lama dan mengakibatkan antrian panjang. Hal ini dirasakan oleh kontingen dari wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Namun untuk registrasi wilayah Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur tampak lebih lancar dan kondusif.

Peserta juga mengaku kecewa atas kurangnya keamanan dalam penertiban pendaftaran yang menyebabkan beberapa pelanggaran masuk, dan mengakibatkan pengecekan berkas menjadi tidak tertib.

Tags: Kongres IPPNU RicuhSantri
Previous Post

Lima Perspektif KH Hasyim Asy’ari

Next Post

Tata Cara Upacara di Pesantren

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Tata Cara Upacara di Pesantren Tebuireng

Tata Cara Upacara di Pesantren

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Menata Ulang Relasi Rumah Tangga Antara Laki-laki dan Perempuan
  • Profil Gus Irfan, Menteri Haji dan Umrah Pertama di Indonesia
  • 21 Dalil Merayakan Maulid Nabi Menurut Sayyid Muhammad al-Maliki
  • Pendapat Gus Baha Terkait Demontrasi: Boleh Dilakukan Asal Tidak Mudarat
  • Pesan PCNU Jombang kepada Aparat Keamanan dan Masyarakat

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng