• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Sikap Buya Arrazy Hasyim Terkait Pengeras Suara

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2022-03-07
in Galeri, Kebangsaan, Keislaman, News, Pesantren
0
Sikap Buya Arrazy Hasyim

Sikap Buya Arrazy Hasyim (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Sikap Buya Arrazy Hasyim terkait pengeras suara setelah keluarnya Surat Edaran (SE) Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dijelaskannya secara terbuka.

Buya Arrazy Hasyim menyikapi hal ini karena isu tersebut semakin liar setelah Yaqut dituduh membandingkan pengeras suara azan dan gonggongan anjing.

Menurut ulama asal Sumatera Barat ini, pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas harus dilihat dalam konteks ukhuwah wathaniyah atau persaudaraan kebangsaan.

Pernyataan ini disampaikannya saat ceramah Buya Arrazy Hasyim yang berlangsung di Cafe Rumi, Jakarta, Ahad (27/02/2022)

“Beliau maksudnya menjaga ukhuwah wathaniyah. Cuma bahasa yang dipilih mungkin kurang pas, sehingga menyinggung sebagian ukhuwah Islamiyah,” kata Arrazy dalam sebuah ceramah sebagaimana diunggah oleh akun Cafe Rumi.

[bctt tweet=”Sikap Buya Arrazy terkait toa” username=””]

Buya Arrazy Hasyim menambahkan, dalam masalah ini Menag Yaqut Cholil Qoumas kurang tepat dalam memilih kata saat membahas surat edaran terkait pengeras suara yang dilanjutkan membahas anjing.

Hal tersebut, lanjut dia, dapat dimaklumi jika melihat latar belakang pendidikan Yaqut di pesantren.

“Maklum, orang di pesantren itu biasa ngomong goblok, gojlok, gonggong, itu biasa mereka ngomong itu sebagai canda-candaan. Apalagi beliau punya komunitas yang emang orangnya seperti itu,” jelasnya.

Baca Juga: Pembatasan Pengeras Suara menurut Kitab Kuning

Meski demikian, sikap Buya Arrazy Hasyim dalam hal toa dan pengeras suara azan memiliki pendapat sendiri.

“Seharusnya, ini hemat saya, didata. Di daerah mayoritas muslim, tidak masalah toa. Silakan disepakati. Seharusnya begitu saja, dicari jalan tengah,” imbuhnya.

Buya Arrazy Hasyim menegas jika dirinya akan bertemu Menag Yaqut Cholil Qoumas dan akan menyampaikan pemikirannya terkait pengeras suara ini. Ia akan coba masuk dalam alur pemikiran atau tujuan dari Gus Yaqut Cholil. Tujuannya untuk menjaga kerukunan umat beragama.

Tidak semua daerah Indonesia mayoritas Muslim, seperti Manado dan Papua yang mayoritas malah agama selain Islam. Sehingga perlu ada jalan tengah menitik temu.

“Saya akan ketemu Menag, nanti kita obrolkan pelan-pelan sambil ngopi sama Menag. Kita Ngomong baik-baik,” tegasnya.

Buya Arrazy Hasyim meminta kasus terkait ucapan Yaqut Cholil Qoumas ini dikaitkan dengan Nahdlatul Ulama (NU). Karena masih ada orang yang terbawa suasana pemilu 2019, terutama yang kalah.

“Ini sedang ada upaya menghancurkan ulama ahlussunnah wal jamaah yang mempunyai organisasi Nahdliyin, dari kemarin-kemarin, karena NU sebelumnya pernah secara langsung dan tidak langsung berpolitik,” tandasnya.

Tags: arrazy hasyimBuya Arrazy Hasyimmenteri agamaPembatasan volume toa masjidYaqut Cholil qoumas
Previous Post

Penimbun dan Pemubazir Teman Setan, Mereka Semua Masuk Neraka

Next Post

Mahasantri Diminta Perkenalkan Indonesia ke Dunia

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Mahasantri Diminta Perkenalkan Indonesia

Mahasantri Diminta Perkenalkan Indonesia ke Dunia

Comments 0

  1. Visit Website says:
    1 bulan ago

    Great post.

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Mubeng Beteng, Tradisi Masyarakat Yogyakarta Memasuki Bulan Muharam
  • Jalanan dan Kaitannya dengan Karakter
  • Santri Ikuti Seleksi CBT MQKN 2025, Tujuh Kode Ujian Catat Skor Sempurna
  • Serangan Iran Dinilai Jadi Babak Baru dalam Sejarah Israel
  • Ferry Irwandi: Logical Fallacy Argumen Gus Ulil

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng