• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Anak Nyai Nafiqah Hasyim Hebat, Ini Rahasianya

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2021-07-15
in Keislaman, News, Pesantren, Tebuireng
0
Doa Nyai Nafiqah dalam Mendidik Anak

Doa Nyai Nafiqah dalam Mendidik Anak (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Nyai Nafiqah adalah istri Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari. Nyai Nafiqah memiliki doa khusus dalam mendidik anak agar menjadi anak yang saleh dan bermanfaat buat agama.

Sebelum menikah dengan Nyai Nafiqah, pada usianya yang ke-21 Kiai Hasyim Asy’ari menikah dengan Nafisah, putri Kiai Ya’qub dari Siwalan Panji, Sidoarjo. Pernikahan itu dilangsungkan pada tahun 1892 M/1308 H.

Tidak lama kemudian, Kiai Hasyim bersama istri dan mertuanya berangkat ke Makkah guna menunaikan ibadah haji. Bersama Nyai Nafisah, Kiai Hasyim kemudian melanjutkan tinggal di Makkah untuk menuntut ilmu.

Tujuh bulan kemudian, Nyai Nafisah meninggal dunia setelah melahirkan seorang putra bernama Abdullah. Empat puluh hari kemudian, Abdullah menyusul ibunya.

Setelah lama menduda, Kiai Hasyim menikah lagi dengan putri Kiai Romli dari Desa Karangkates, Kediri bernama Khadijah. Pernikahannya dilakukan sekembalinya dari Makkah pada tahun 1899 M/1325 H. Pernikahannya dengan istri kedua ini tidak bertahan lama, karena dua tahun kemudian (1901), Khadijah wafat.

Nyai Nafiqah adalah istri ketiga KH M Hasyim Asy’ari. Nyai Nafiqah adalah anak Kiai Ilyas, pengasuh Pondok Pesantren Sewulan Madiun.

Pernikahan KH Hasyim Asy’ari dan Nyai Nafiqoh, dikaruniai 10 anak yaitu Hannah, Khoiriyah, Aisyah, Azzah, Abdul Wahid, Abdul Hakim (Abdul Kholik), Abdul Karim, Ubaidillah, Mashuroh, dan Muhammad Yusuf.

Pada akhir 1920-an, Nyai Nafiqoh wafat. Kiai Hasyim kemudian menikah dengan Nyai Masrurah, dan dikaruniai empat anak. Nyai Masrurah merupakan putri Kiai Hasan, pengasuh Pondok Pesantren Kapurejo, Pagu, Kediri. Dari pernikahan ini, Kiai Hasyim dikarunia 4 orang putra-putri, yaitu Abdul Qodir, Fatimah, Khodijah, dan Muhammad Ya’kub.

Perkawinan dengan Masrurah ini merupakan perkawinan terakhir bagi Kiai M Hasyim Asy’ari hingga akhir hayatnya dan dimakamkan di Pondok Pesantren Tebuireng pada tahun 1947.

Baca Juga: Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari Sang Mujtahid

Menurut KH Ahmad Muwafiq atau yang akrab dipanggil Gus Muwafiq mengisahkan amalan yang dilakukan oleh Nyai Nafiqah sehingga melahirkan keturunan yang hebat-hebat. Nyai Nafiqah melahirkan sosok hebat KH A Wahid Hasyim beserta saudara-saudaranya.

KH A Wahid Hasyim kelak dewasanya menjadi mentri Agama RI dan melahirkan tokoh-tokoh hebat pula seperti Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah).

Dalam mendidik putra-putrinya, menurut Gus Muwafiq sosok Nyai Nafiqah mempunyai doa-doa khusus berikut ini:

Bila seorang anak keras hatinya, suka membantah, maka bacakan:

يالله يالطيف

Bila seorang anak sedang sakit, maka bacakan:

ياحي ياقيوم

Bila seorang anak bodoh, maka bacakan:

يافتاح ياعليم

Cara mengamalkannya, bacaan-bacaan di atas dibacakan pada air putih pada malam hari, kemudian diminumkan pada si anak di pagi harinya. Selain itu, setiap malam membaca surat Al-Fatihah untuk masing-masing anak sebanyak 41 kali.

Ikhtiar dengan berdoa sangat penting dilakukan oleh orang tua terutama ibu. Keistiqamahan dan ketulusan seorang ibu dalam mendoakan anaknya akan membawa kebaikan untuk anak. Karenanya doa orangtua yang penuh istiqomah dan ikhlas dapat menembus pintu langit.

Nyai Nafiqah Hasyim telah menunjukkan bukti nyata bahwa kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang bersungguh-sungguh tidaklah angan belaka. Sehingga anak-anaknya menjadi orang hebat, saleh dan berpengaruh untuk umat. 

Tags: anakdoaMendidik AnakNyai Nafiqah
Previous Post

Ijazah Pelancar Rezeki dari Gus Baha

Next Post

Sahlul Fuad dan Puisi-Puisi Kematian

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Sahlul Fuad dan Puisi-Puisi Kematian

Sahlul Fuad dan Puisi-Puisi Kematian

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Sigap, Menag Bakal Libatkan Pimpinan Pesantren Bahas Standar Bangunan
  • Lima Prinsip Dasar Menjaga Lingkungan Menurut Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi
  • Buka MQK 2025, Menag Dorong Eksplorasi Turats untuk Pelestarian Lingkungan
  • Erick Thohir: Sport Tourism Memiliki Peran Vital Pembangunan Bangsa
  • Menag Salurkan Bantuan ke Pesantren Al Khoziny dan Pastikan Pencegahan Kejadian Serupa

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng