KH Ahmad Chalwani, Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi, Purworejo memberikan amalan agar bisa lancar public speaking (berbicara di depan umum), lebih mudah mendapat perhatian serta apa yang disampaikan lebih mudah dipahami oleh audiens.
Bagi sebagian orang, public speaking menjadi hal yang masih sangat sulit dilakukan. Perasaan gugup seringkali menjadi faktor utama penampilan seseorang dalam berbicara di depan umum menjadi kurang lancar dan maksimal.
KH Ahmad Chalwani mengungkapkan bahwa ia memiliki amalan yang bisa diamalkan untuk memperlancar praktik public speaking. Amalan tersebut didapatkan dari KH Yasin Yusuf, salah seorang kiai besar di daerah Blitar. Sebagaimana dikutip dalam kanal YouTube @NU Online Jateng pada Kamis (16/08/24)
Mursyid dari Tarekat Qodiriyah dan Naqsyabandiyah ini menjelaskan bahwa pada saat itu, ia hendak mengikuti festival pidato mewakili pondoknya, karena merasa belum menguasai ilmu dan teknik public speaking, KH Ahmad Chalwani pun sowan (menemui) KH Yasin Yusuf yang dikenal sebagai seorang orator.
Dalam pertemuan tersebut, KH Yasin Yusuf memberikan ijazah amalan kepada KH Chalwani agar lomba pidatonya menjadi lancar dan mudah mendapat perhatian publik. Amalan tersebut berupa bacaan Surah Taha ayat 25-28 sebagai berikut:
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
Artinya: “Ya Allah, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS.Taha:25-28)
Ayat tersebut dibaca tiga kali sebelum memulai berbicara di depan umum. KH Yasin Yusuf juga berpesan agar sebaiknya ayat tersebut istiqamah dibaca setiap selesai sholat fardhu.
KH Ahmad Chalwani menjelaskan bahwa barangsiapa yang mengamalkan amalan tersebut insyaallah akan dilancarkan dalam mempraktikan public speaking, mudah mendapat perhatian serta apa yang disampaikan mudah dipahami.
Surah Taha ayat 25-28 ini merupakan doa Nabi Musa ketika berdakwah dan berhadapan dengan Fir’aun yang mengaku sebagai Tuhan. Pada saat itu, Nabi Musa merasa kesulitan untuk menghadapi Fir’aun Sehingga Nabi Musa pun memanjatkan doa memohon kepada Allah supaya dimudahkan segala urusannya, terutama dalam menyampaikan berita kerasulannya kepada Fir’aun, serta diberi kekuatan yang cukup untuk dapat menyebarkan agama dan memperbaiki keadaan umat, sebab tanpa bantuan dan pertolongan Allah, Nabi Musa tidak akan mampu untuk berbuat sesuatu.
Baca juga:Amalan Pelancar Rezeki dari Gus Iqdam

