• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Kisah Inspiratif Kebaikan Dokter Sudanto Mengabdi di Papua

Thowiroh by Thowiroh
2024-05-19
in Galeri, Tokoh
0
Kisah Inspiratif Dokter Sudanto Mengabdi di Papua (Ist).

Kisah Inspiratif Dokter Sudanto Mengabdi di Papua (Ist).

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Kebaikan Dokter Sudanto dalam bertugas dan mengabdi di Papua menjadi kisah inspiratif yang viral di sosial media.

Pria asal Kebumen, Jawa Tengah ini mengabdikan dirinya sebagai dokter dengan memasang tarif yang sangat murah yakni hanya Rp2000.

Dokter Sudanto dikenal telah banyak membantu kebutuhan terkait layanan kesehatan dan pertolongan medis masyarakat Papua tepatnya di wilayah asmat sejak dirinya bertugas disana.

Tidak jarang masyarakat di daerah terpencil dari wilayah Asmat membayar dengan hasil bumi seperti sagu dan rempah-rempah.

Dokter Sudanto merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1976. Setelah lulus, Ia kemudian mendaftarkan diri untuk mengikuti program Dokter Instruksi Presiden (Inpres) di Departemen Kesehatan.

Setelah dinyatakan lulus, ia memilih untuk bertugas dan mengabdikan dirinya di tempat jauh yaitu Papua, meski pada saat itu juga terdapat pilihan tempat tugas yang lebih terjangkau.

Dokter Sudanto menjalani masa tugasnya menjadi dokter Inpress selama 6 tahun. Lalu kemudian melanjutkan kerjanya di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Abepura, hingga pensiun pada tahun 2003. Ia juga pernah dinobatkan sebagaipemenang kategori pemberdayaan daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) Alumni Awards pada tahun 2009.

Setelah pensiun, dirinya memilih untuk membuka praktik untuk melayani kesehatan masyarakat di rumahnya dengan tarif murah layaknya tarif tukang parkir yakni senilai Rp2000.

Baginya, memberikan pelayanan kesehatan bagi orang yang membutuhkan adalah yang lebih utama karena hal ini menyangkut jiwa dan ketenangan hidup mereka.

Berbeda dengan dokter di perkotaan pada umumnya, patokan harga yang murah serta keramahan Dokter Sudanto dalam memberikan pelayanan kesehatan membuat ia sangat dihormati utamanya oleh masyarakat Abepura, Papua.

Keihklasannya dalam mengabdi diri sebagai dokter dan menolong banyak orang viral dan ramai diperbincangkan warganet di beberapa platform media sosial seperti Tiktok dan Instagram.

Kebaikan Dokter Sudanto mendapatkan banyak respon positif, do’a dan dukungan dari warganet. Mereka berharap agar nantinya akan lebih banyak lagi dokter yang ikhlas mengabdikan diri di wilayah terpencil dengan tidak memandang materi. Beberapa juga menjadikan sikap kemanusiaan dan keikhlasan yang dilakukan dokter kelahiran Jawa Tengah sebagai kisah inspiratif  untuk diteladani jika suatu saat mereka memiliki gelar dokter.

Baca juga:Kisah Inspiratif Perjalanan Retno Marsudi jadi Menlu RI

Previous Post

Period Poverty, Masalah Kesehatan yang Terabaikan

Next Post

Hati-Hati Bahaya Istidraj, Kenikmatan yang Membinasakan

Thowiroh

Thowiroh

Menulis untuk keabadian. Alumni Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Next Post
Hati-Hati Bahaya Istidraj, Kenikmatan yang Membinasakan (Ist).

Hati-Hati Bahaya Istidraj, Kenikmatan yang Membinasakan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng