• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Sejarah Olimpiade, Kompetisi Atletik Terbesar di Dunia

Zainuddin Sugendal by Zainuddin Sugendal
2024-05-02
in Galeri, Internasional
0
Sejarah Olimpiade, Kompetisi Atletik Terbesar di Dunia

Sejarah Olimpiade, Kompetisi Atletik Terbesar di Dunia Foto: unbelievable-facts.com

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Olimpiade merupakan ajang kompetisi atletik terbesar di dunia yang mempertandingkan berbagai cabang olahraga. Sebelum tahun 1970-an, Olimpiade hanya terbuka bagi peserta yang merupakan amatir. Namun, pada tahun 1980-an, lebih banyak atlet profesional diberi kesempatan untuk berpartisipasi.

Sejarah Olimpiade bermula sekitar 3.000 tahun yang lalu, pada zaman Peloponnese di Yunani Kuno. Kontes olahraga yang diselenggarakan di Olympia tersebut diadakan setiap empat tahun dan dikenal dengan nama Olympic Games. Festival olahraga ini memiliki peran penting dalam sejarah Yunani dan merupakan bagian dari festival keagamaan. Pertandingan Olimpiade diadakan untuk menghormati Zeus di Olympia oleh negara kota Elis di barat laut Peloponnese.

Meskipun belum ada kepastian tentang tanggal pasti dimulainya kompetisi tersebut, namun dalam berbagai sumber tertulis sering disebutkan sekitar tahun 776 SM. Coroebus dari Elis, seorang juru masak, tercatat sebagai juara Olimpiade pertama yang memenangkan perlombaan lari cepat pada tahun tersebut.

Asal usul Olimpiade masih menjadi misteri karena sejarahnya telah tercampur dengan mitologi. Gagasan bahwa Olimpiade dimulai jauh sebelum tahun 776 SM didasarkan pada mitos, bukan bukti sejarah. Interval empat tahun antara edisi-edisi ‘Pertandingan Kuno’ disebut sebagai “Olympiad” dan digunakan sebagai penanggalan pada masa itu, di mana waktu dihitung dalam Olympiad, bukan tahun.

Pada akhir abad ke-19, Pierre de Coubertin, seorang sejarawan Perancis, mengusulkan untuk menghidupkan kembali Olimpiade. Ia berkolaborasi dengan beberapa individu untuk mewujudkan ide tersebut. Salah satu arsitek utama dari Olimpiade modern adalah Pierre de Coubertin, yang bertemu dengan Dr. William Penny Brookes di Inggris pada tahun 1890. Brookes sendiri telah berupaya untuk menghidupkan kembali Olimpiade kuno selama beberapa dekade. Inspirasi Coubertin juga datang dari Olimpiade Yunani modern yang diadakan di Athena mulai tahun 1859.

Olimpiade Yunani modern pertama didirikan oleh Evangelis Zappas, yang terinspirasi oleh Panagiotis Soutsos, seorang penyair Yunani yang pertama kali mencetuskan ide kebangkitan modern pada tahun 1833. Olimpiade Inggris pertama yang diadakan oleh Brookes di London pada tahun 1866 mendapat sambutan yang baik. Pada 1880-an, Brookes mulai memperjuangkan pendirian Olimpiade internasional di Athena dan menyampaikan rencananya kepada Coubertin.

Pada tanggal 25 November 1892, dalam pertemuan Union des Sports Athlétiques di Paris, Coubertin mengusulkan gagasan menghidupkan kembali Olimpiade tanpa menyebutkan peran Brookes atau Olimpiade modern sebelumnya. Awalnya, Olimpiade direncanakan di Paris pada tahun 1900, namun rencana tersebut dipercepat menjadi April 1896 dan lokasinya diubah menjadi Athena. Inilah awal dari Olimpiade modern yang diadakan di Athena, Yunani pada tanggal 6-15 April 1896.

Baca juga: Mengapa Olimpiade Paris 2024 Penting Bagi Timnas Indonesia?

Tags: Kompetisi Terbesar di DuniaSejarah Olimpiade
Previous Post

Ketua PWNU Jatim: Hadratussyaikh, Ilmuwan dan Ulama Unggul

Next Post

Pengasuh Pesantren Tebuireng Tekan Alumni Terus Jaga Ukhuwah

Zainuddin Sugendal

Zainuddin Sugendal

Next Post
Pengasuh Pesantren Tebuireng Tekan Alumni Terus Jaga Ukhuwah

Pengasuh Pesantren Tebuireng Tekan Alumni Terus Jaga Ukhuwah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng