Penyaluran zakat fitrah yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Bumi Damai Al-Muhibbin Bahrul Ulum Tambakberas Jombang sedikit berbeda. Selain diberikan makanan pokok berupa beras, ada juga sembako yang berisi minyak goreng, mie instan dan gula pasir untuk penerima manfaat.
Menurut Ketua Pondok Pesantren Bumi Damai Al-Muhibbin Bahrul Ulum Ustadz Asadul Arifin, zakat fitrah tersebut diberikan ke tetangga pesantren dan masyarakat sekitar pesantren. Tujuannya yaitu berbagi kebahagiaan di bulan suci Ramadhan dan saat perayaan Idul Fitri.
“Dibagikan kepada tetangga pondok, tahun ini sekitar 480 orang. Sebetulnya tidak pengalihan zakat. Karena praktiknya santri itu sudah zakat. Cuman ditambahi sembako karena kan ada yang bayar infaq,” jelasnya, Selasa (2/4/2024).
Pria asal Banyuwangi ini menambahkan, dalam proses penyaluran zakat fitrah, Pesantren Bumi Damai Al-Muhibbin menggandeng perangkat desa setempat, khususnya ketua Rukun Tetangga (RT) untuk data penerima zakat. Perangkat juga dilibatkan saat proses pembagian.
Tambahan sembako tersebut masuk dalam bingkisan Ramadhan yang diharapkan sedikit banyak bisa mengurangi beban masyarakat. Menambahkan kebahagiaan di hari kemenangan.
“Semoga di bulan puasa dan Idul Fitri tahun ini kita merasakan kebahagiaan yang sama, khususnya masyarakat sekitar pesantren,” katanya.
Ustadz Asadul Arifin menambahkan, konsep zakat fitrah dan sembako ini juga memiliki tujuan mengajarkan sikap dermawan kepada para santri Bumi Damai Al-Muhibbin Tambakberas.
Di mana para santri dianjurkan untuk berzakat dan infaq di pesantren lalu dibagikan ke masyarakat sekitar.
Teknisnya, pengurus pesantren bidang Syiar dan Dakwah membuat pengumuman untuk zakat dan infaq.
Selanjutnya, santri yang zakat dipanggil oleh pengurus di tempat yang sudah ditentukan. Sebelumnya, pengurus sudah mengangkat panitia yang masuk kriteria mustahiq.
“Rasulullah adalah orang paling dermawan, dan akan lebih dermawan lagi ketika bulan Ramadhan. Kita meniru Rasulullah, setidaknya dalam bab berbagi,” imbuhnya.
Dikatakan, alasan zakat fitrah plus sembako dibagikan ke masyarakat sekitar pesantren dikarenakan kehidupan sehari-hari santri lebih banyak di pesantren.
Durasi waktu antara di rumah dan di pesantren lebih banyak di pondok pesantren.
Oleh karenanya, penyaluran zakat fitrah selain untuk menyucikan diri dan menambal minus-minus di bulan Ramadhan, juga berfungsi sebagai manifestasi wujud kasih sayang.
Berangkat dari pemikiran ini, Pesantren Bumi Damai Al-Muhibbin rutin membagikan zakat fitrah santrinya ke masyarakat sekitar.
“Kita bagikan sekarang agar masyarakat bisa mendapatkan manfaat. Zakat fitrah tidak sampai pada kategori meng-kayakan penerima. Yang penting umat Islam sama-sama bahagia, di hari kemenangan dan tidak ada yang lapar di sekitar kita,” tutupnya.