• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Rahasia Lafaz Al-Kitab di Al-Qur’an

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2021-08-23
in Al-Qur'an, Keislaman, Kolom Pakar, News, Pengajian
0
Perempuan mengajar muridnya membaca Al-Qur'an (Ist)

Perempuan mengajar muridnya membaca Al-Qur'an (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Rahasia lafaz Al-Kitab (الكتاب) akan dikupas dari berbagai sudut pandang ilmu. Khususnya lafaz Al-Kitab di Al-Qur’an surat Al-Baqarah.

Menurut tinjauan ilmu sorof, lafaz Al-Kitab (الكتاب) berasal dari fi’il madli “Kataba” (كتب يكتب) yang artinya menulis.

Sedangkan lafaz كتاب adalah bentuk masdarnya sehingga ia bermakna tulisan atau kumpulan tulisan yang ahirnya diartikan dengan kata “kitab” atau “buku bacaan”.

Selain itu ia juga terkadang disebut sebagai “isim jamid berbentuk mufrad mudzakkar”.

Sedangkan dalam tinjauan ilmu nahwu, lafaz Al-Kitab (الكتاب) memiliki beberapa kedudukan, diantarannya adalah:

1. Sebagai musyar ilaih, karena terletak setelah isim isyarah ذلك.

2. Lafaz الكتاب berbentuk isim ma’rifat dengan alif dan lam sehingga yang dimaksud dengan kitab adalah kitab tertentu, bukan sembarang kitab.

3. Sebagai badal dari lafaz ذلك  karena ia menjelaskan maksud dari lafaz ذلك.

4. Sebagai athaf bayan dari lafaz  ذلك.

Adapun rahasia menurut tinjauan ilmu balagha lafaz Al-Kitab (الكتاب ) ini mengandung majas mursal dengan alaqoh kulliyah, karena yang dimaksudkan dengan kitab bukanlah semua kitab tetapi al qur’an.

Berdasarkan pada tinjauan disiplin ilmu bahasa Arab di atas, kita dapat mengetahu rahasia kenapa lafaz Al-Kitab bisa ditafsirkan dengan beberapa makna, diantaranya adalah:

1. Ia diartikan dengan “Al-Qur’an” dengan mengasumsikannya bahwa arti lafaz ذلك الكتاب adalah “Kitab ini”, jadi maksudnya adalah Al-Qur’an sebagaimana penjelasan di bawah ini:

وَ ﴿الْكِتَابُ﴾ الْقُرْآنُ

2. Lafaz Al-Kitab diartikan dengan kitab “Taurat dan Injil” karena mengasumsikan bahwa lafaz ذلك itu menunjuk pada hal tertentu dan gaib yang jauh.

 وَمَنْ قَالَ: إِنَّ الْمُرَادَ بِذَلِكَ الْكِتَابِ الْإِشَارَةُ إِلَى التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ، كَمَا حَكَاهُ ابْنُ جَرِيرٍ وَغَيْرُهُ، فَقَدْ أَبْعَدَ النَّجْعَة وأغْرق(١) فِي النَّزْعِ، وَتَكَلَّفَ مَا لَا عِلْمَ لَهُ بِهِ

3. Lafaz Al-Kitab diartikan dengan surat Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammd SAW. Sebelum diturunkannya surat Al-Baqarah, surat ini secara pasti hanya diketahui oleh Allah SWT, malaikat, dan Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana keterangan dibawah ini:

وَقَالَ ابْنُ كَيْسَانَ: إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى أَنْزَلَ قَبْلَ سُورَةِ الْبَقَرَةِ سُوَرًا كَذَّبَ بِهَا الْمُشْرِكُونَ ثُمَّ أَنْزَلَ سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَقَالَ ﴿ذَلِكَ الْكِتَابُ﴾ يَعْنِي مَا تَقَدَّمَ الْبَقَرَةَ مِنَ السُّوَرِ لَا شَكَّ فِيهِ

Diantara hikmah yang bisa kita ambil dari kajian lafaz Al-Kitab di atas adalah:

1. Kita dituntut untuk mengimani kitab-kitab langit yang diantaranya adalah Al-Qur’an, Taurat dan Injil.

2. Kitab Al-Qur’an adalah pedoman hidup bagi umat Islam karena di dalamnya mengandung semua penjelasan dan keterangan yang dibutuhkan dalam menjalani shiratal mustaqim ini.

3. Agar tidak salah membaca dan memahami ayat-ayat yang ada dalam kitab Al-Qur’an maka kita harus mengenalnya dengan baik.

4. Untuk mengenal Allah Swt. kita bisa lakukan dengan cara mengkaji kitab al-qur’an.

5. Allah itu maha suci, kalam-Nya pun suci, maka kitab Al-Qur’an yang berisikan firman-Nya pun suci dan mulia, dan umat Islam dituntut untuk senantiasa menghormatinya dengan cara memperlakukannya dengan baik dan benar.

Sebenarnya, lafaz Al-Kitab (الكتاب) memiliki rahasia yang lain. Namun, agar pembahasan tidak terllalu melebar maka dicukupkan sampai di sini.

الله أعلم بالصواب

Fathur Rohman (Dosen Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng)

Tags: Al-BaqarahAl-Qur'ankata Al-Kitab
Previous Post

Hal-hal yang Penting dalam Memulai Bisnis

Next Post

Tionghoa dan Budaya Nusantara

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Orang Tionghoa-Nusantara memiliki tradisi yang kental hasil warisan nenek moyangnya (Ist)

Tionghoa dan Budaya Nusantara

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng