tebuireng.co – Rahasia lafaz Al-Kitab (الكتاب) akan dikupas dari berbagai sudut pandang ilmu. Khususnya lafaz Al-Kitab di Al-Qur’an surat Al-Baqarah.
Menurut tinjauan ilmu sorof, lafaz Al-Kitab (الكتاب) berasal dari fi’il madli “Kataba” (كتب يكتب) yang artinya menulis.
Sedangkan lafaz كتاب adalah bentuk masdarnya sehingga ia bermakna tulisan atau kumpulan tulisan yang ahirnya diartikan dengan kata “kitab” atau “buku bacaan”.
Selain itu ia juga terkadang disebut sebagai “isim jamid berbentuk mufrad mudzakkar”.
Sedangkan dalam tinjauan ilmu nahwu, lafaz Al-Kitab (الكتاب) memiliki beberapa kedudukan, diantarannya adalah:
1. Sebagai musyar ilaih, karena terletak setelah isim isyarah ذلك.
2. Lafaz الكتاب berbentuk isim ma’rifat dengan alif dan lam sehingga yang dimaksud dengan kitab adalah kitab tertentu, bukan sembarang kitab.
3. Sebagai badal dari lafaz ذلك karena ia menjelaskan maksud dari lafaz ذلك.
4. Sebagai athaf bayan dari lafaz ذلك.
Adapun rahasia menurut tinjauan ilmu balagha lafaz Al-Kitab (الكتاب ) ini mengandung majas mursal dengan alaqoh kulliyah, karena yang dimaksudkan dengan kitab bukanlah semua kitab tetapi al qur’an.
Berdasarkan pada tinjauan disiplin ilmu bahasa Arab di atas, kita dapat mengetahu rahasia kenapa lafaz Al-Kitab bisa ditafsirkan dengan beberapa makna, diantaranya adalah:
1. Ia diartikan dengan “Al-Qur’an” dengan mengasumsikannya bahwa arti lafaz ذلك الكتاب adalah “Kitab ini”, jadi maksudnya adalah Al-Qur’an sebagaimana penjelasan di bawah ini:
وَ ﴿الْكِتَابُ﴾ الْقُرْآنُ
2. Lafaz Al-Kitab diartikan dengan kitab “Taurat dan Injil” karena mengasumsikan bahwa lafaz ذلك itu menunjuk pada hal tertentu dan gaib yang jauh.
وَمَنْ قَالَ: إِنَّ الْمُرَادَ بِذَلِكَ الْكِتَابِ الْإِشَارَةُ إِلَى التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ، كَمَا حَكَاهُ ابْنُ جَرِيرٍ وَغَيْرُهُ، فَقَدْ أَبْعَدَ النَّجْعَة وأغْرق(١) فِي النَّزْعِ، وَتَكَلَّفَ مَا لَا عِلْمَ لَهُ بِهِ
3. Lafaz Al-Kitab diartikan dengan surat Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammd SAW. Sebelum diturunkannya surat Al-Baqarah, surat ini secara pasti hanya diketahui oleh Allah SWT, malaikat, dan Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana keterangan dibawah ini:
وَقَالَ ابْنُ كَيْسَانَ: إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى أَنْزَلَ قَبْلَ سُورَةِ الْبَقَرَةِ سُوَرًا كَذَّبَ بِهَا الْمُشْرِكُونَ ثُمَّ أَنْزَلَ سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَقَالَ ﴿ذَلِكَ الْكِتَابُ﴾ يَعْنِي مَا تَقَدَّمَ الْبَقَرَةَ مِنَ السُّوَرِ لَا شَكَّ فِيهِ
Diantara hikmah yang bisa kita ambil dari kajian lafaz Al-Kitab di atas adalah:
1. Kita dituntut untuk mengimani kitab-kitab langit yang diantaranya adalah Al-Qur’an, Taurat dan Injil.
2. Kitab Al-Qur’an adalah pedoman hidup bagi umat Islam karena di dalamnya mengandung semua penjelasan dan keterangan yang dibutuhkan dalam menjalani shiratal mustaqim ini.
3. Agar tidak salah membaca dan memahami ayat-ayat yang ada dalam kitab Al-Qur’an maka kita harus mengenalnya dengan baik.
4. Untuk mengenal Allah Swt. kita bisa lakukan dengan cara mengkaji kitab al-qur’an.
5. Allah itu maha suci, kalam-Nya pun suci, maka kitab Al-Qur’an yang berisikan firman-Nya pun suci dan mulia, dan umat Islam dituntut untuk senantiasa menghormatinya dengan cara memperlakukannya dengan baik dan benar.
Sebenarnya, lafaz Al-Kitab (الكتاب) memiliki rahasia yang lain. Namun, agar pembahasan tidak terllalu melebar maka dicukupkan sampai di sini.
الله أعلم بالصواب
Fathur Rohman (Dosen Universitas Hasyim Asy’ari Tebuireng)