• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Perlunya Penjabaran Konsensus Kebangsaan untuk Mengatasi Perbedaan

Thowiroh by Thowiroh
2025-06-13
in Kebangsaan, Nasional, News
0
Perlunya Penjabaran Konsensus Kebangsaan untuk Mengatasi Perbedaan. Foto: Youtube TVNU

Perlunya Penjabaran Konsensus Kebangsaan untuk Mengatasi Perbedaan. Foto: Youtube TVNU

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) jelaskan perlunya penjabaran konsensus kebangsaan sebagai upaya mengatakan perbedaan.

Menurutnya, konflik yang disebabkan karena perbedaan merupakan suatu hal yang alami dalam dinamika masyarakat sampai kapanpun. Itulah mengapa dalam sejarah, muncul inisiatif untuk melakukan konsolidasi sosial sedemikian rupa sehingga terbentuk wahana kebersamaan.

Wahaha kebersamaan tersebut diciptakan melalui konsensus kebangsaan awal berupa Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Undang-Undang Dasar.

Akan tetapi, menurut Gus Yahya, tidak berarti perbedaan dan pertentangan bisa selesai dengan adanya konsensus tersebut.

” Sekarang ini, di tengah-tengah perkembangan yang sudah semakin maju dan menjadikan masyarakat semakin kompleks dengan skala ukuran yang sangat besar, saya kira kita sangat membutuhkan cara cara yang lebih kuat untuk menjadi rujukan bagi penyelesaian berbagai macam perbedaan dan pertentangan yang hadir secara alami dalam masyarakat,” ungkapnya dalam diskusi Forum Kramat yang dilaksanakan di Lobi Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jum’at (13/06/2025).

Ketum PBNU tersebut menjelaskan bahwa banyak permasalahan yang semakin kompleks yang tidak bisa diselesaikan karena tidak memiliki nilai rujukan yang sesuai.

Ia mencontohkan beberapa Undang-Undang yang masih sangat umum sehingga membutuhkan penjabaran khusus. Seperti pasal yang menyatakan terkait jaminan hak setiap warga negara untuk beribadah dan beragama sesuai kepercayaan masing-masing.

Menurutnya, hal tersebut belum memiliki rujukan operasional yang jelas sebagai bentuk penjabaran dari pasal yang berlaku, oleh karenanya, hingga saat ini masih sering muncul kasus konflik dan pertentangan terkait rumah ibadah, pendirian rumah ibadah dan lain-lain.

“Alhasil ada beberapa hal yang kita butuhkan diantaranya penjabaran dari nilai nilai UUD dan konsensus tentang etika, ” tambahnya.

Dalam forum yang bertema Pentingnya Konsensus Kebangsaan ini, Gus Yahya menyoroti pejabaran konsensus awal dalam negara ini sangat diperlukan sebab akan ada banyak hal yang bisa rusak karena perbedaan dan tiadanya konsensus sebagai rujukan.

Penjabaran dari nilai nilai UUD dalam kehidupan bermasyarakat diperlukan supaya segala bentuk perbedaan yang muncul bisa memiliki jalan keluarnya. Sementara, Kebutuhan terkait konsensus etika juga perlu untuk mengetahui batasan-batasan terhadap sesuatu.

“Maka saya menganggap perlu bahwa kita mulai bicara tentang konsensus yang diperlukan sebelum ambyar. Apalagi jika terkait pertarungan ideologi yang begitu kompleks,” pungkas Gus Yahya.

Baca juga: Gus Yahya Jelaskan Dua Tanggung Jawab Besar Ulama

Previous Post

Penjelasan Kepala BP Haji Terkait Isu Pemotongan Kuota Haji Indonesia 2026

Next Post

Asajere: Tradisi Masyarakat Madura Sambut Kepulangan Jemaah Haji

Thowiroh

Thowiroh

Menulis untuk keabadian. Alumni Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Next Post
Asajere: Tradisi Masyarakat Madura Sambut Kepulangan Jemaah Haji (Ist).

Asajere: Tradisi Masyarakat Madura Sambut Kepulangan Jemaah Haji

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Makna dan Anjuran Mengucapkan Salam
  • Menag Dukung Penuh Program Cek Kesehatan Gratis bagi Siswa di Sekolah
  • Etika Berbisnis dalam Hadis Nabi
  • Keutamaan dan Adab Berdoa dalam Kitab Min ‘Aja’ib al-Du‘a
  • Bunga Telang, Pewarna Alami yang Menyehatkan

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng