Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) jelaskan perlunya penjabaran konsensus kebangsaan sebagai upaya mengatakan perbedaan.
Menurutnya, konflik yang disebabkan karena perbedaan merupakan suatu hal yang alami dalam dinamika masyarakat sampai kapanpun. Itulah mengapa dalam sejarah, muncul inisiatif untuk melakukan konsolidasi sosial sedemikian rupa sehingga terbentuk wahana kebersamaan.
Wahaha kebersamaan tersebut diciptakan melalui konsensus kebangsaan awal berupa Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Undang-Undang Dasar.
Akan tetapi, menurut Gus Yahya, tidak berarti perbedaan dan pertentangan bisa selesai dengan adanya konsensus tersebut.
” Sekarang ini, di tengah-tengah perkembangan yang sudah semakin maju dan menjadikan masyarakat semakin kompleks dengan skala ukuran yang sangat besar, saya kira kita sangat membutuhkan cara cara yang lebih kuat untuk menjadi rujukan bagi penyelesaian berbagai macam perbedaan dan pertentangan yang hadir secara alami dalam masyarakat,” ungkapnya dalam diskusi Forum Kramat yang dilaksanakan di Lobi Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jum’at (13/06/2025).
Ketum PBNU tersebut menjelaskan bahwa banyak permasalahan yang semakin kompleks yang tidak bisa diselesaikan karena tidak memiliki nilai rujukan yang sesuai.
Ia mencontohkan beberapa Undang-Undang yang masih sangat umum sehingga membutuhkan penjabaran khusus. Seperti pasal yang menyatakan terkait jaminan hak setiap warga negara untuk beribadah dan beragama sesuai kepercayaan masing-masing.
Menurutnya, hal tersebut belum memiliki rujukan operasional yang jelas sebagai bentuk penjabaran dari pasal yang berlaku, oleh karenanya, hingga saat ini masih sering muncul kasus konflik dan pertentangan terkait rumah ibadah, pendirian rumah ibadah dan lain-lain.
“Alhasil ada beberapa hal yang kita butuhkan diantaranya penjabaran dari nilai nilai UUD dan konsensus tentang etika, ” tambahnya.
Dalam forum yang bertema Pentingnya Konsensus Kebangsaan ini, Gus Yahya menyoroti pejabaran konsensus awal dalam negara ini sangat diperlukan sebab akan ada banyak hal yang bisa rusak karena perbedaan dan tiadanya konsensus sebagai rujukan.
Penjabaran dari nilai nilai UUD dalam kehidupan bermasyarakat diperlukan supaya segala bentuk perbedaan yang muncul bisa memiliki jalan keluarnya. Sementara, Kebutuhan terkait konsensus etika juga perlu untuk mengetahui batasan-batasan terhadap sesuatu.
“Maka saya menganggap perlu bahwa kita mulai bicara tentang konsensus yang diperlukan sebelum ambyar. Apalagi jika terkait pertarungan ideologi yang begitu kompleks,” pungkas Gus Yahya.
Baca juga: Gus Yahya Jelaskan Dua Tanggung Jawab Besar Ulama