• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Mubeng Beteng, Tradisi Masyarakat Yogyakarta Memasuki Bulan Muharam

Thowiroh by Thowiroh
2025-06-27
in Galeri
0
Mubeng Beteng, Tradisi Masyarakat Yogyakarta Memasuki Bulan Muharam. (Ist)

Mubeng Beteng, Tradisi Masyarakat Yogyakarta Memasuki Bulan Muharam. (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubeng beteng merupakan tradisi yang dilakukan Masyarakat Yogyakarya dalam menyambut tahun baru Islam tepatnya di bulan Muharam.

Setiap memasuki malam 1 Suro (1 Muharam dalam kalender Hijriah), masyarakat Yogyakarta melaksanakan kirab ritual dengan berjalan kaki mengelilingi beteng Karaton Yogyakarta.

Tradisi ini dilakukan dengan berjalan sembari merapalkan doa dalam hati masing-masing dengan tanpa berbicara dan alas kaki.

Dalam sejarahnya disebutkan bahwa tradisi ini terinspirasi dari perjalanan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah yang harus melewati banyak kesulitan.

Mubeng Beteng dikenal dengan tradisi masyarakat Jawa yang sarat makna. Dalam budaya karaton, malam 1 Suro dianggap sebagai waktu yang sakral, titik permulaan untuk introspeksi, pensucian diri, dan penguatan spiritualitas.

Tradisi ini dijalankan sebagai bentuk tirakat lampah ratri, yakni munajat atau madrawa kepada Allah SWT dengan berjalan mengikuti lintasan tertentu yang sebelumnya diawali dengan pembacaan doa akhir tahun, Doa awal tahun, dan doa bulan Suro. 

Prosesi biasanya dimulai pada malam hari yang diawali oleh para abdi dalem keraton kemudian diikuti oleh warga dari berbagai kalangan, baik tua-muda, pria-wanita, datang dengan pakaian serba hitam.

Mereka kemudian berjalan menyusuri rute yang melingkari benteng karaton melewati pojok beteng wetan, pojok beteng kulon, hingga berakhir di alun-alun utara Yogyakarta.

Selama perjalanan, tidak ada percakapan. Larangan berbicara ini merupakan bagian dari laku diam (tapa bisu) yang dipercaya bisa mendekatkan diri pada makna hakiki kehidupan utamanya untuk merefleksikan diri selama satu tahun sebelumnya.

Banyak pula yang meniatkan pelaksanaan mubeng ini sebagai bentuk permohonan keselamatan, hajat atau keinginan, tolak bala, hingga wujud rasa syukur atas usia dan rezeki.

Tradisi Mubeng Beteng ini menjadi salah satu warisan budaya yang memperkuat identitas Yogyakarta sebagai kota budaya. Bagi masyarakat Yogyakarta, tradisi ini menjadi napak tilas jiwa dan perjalanan sunyi untuk menemukan kembali diri yang sejati.

Baca juga: Peristiwa Luar Biasa yang Terjadi di Bulan Muharram

Previous Post

Jalanan dan Kaitannya dengan Karakter

Thowiroh

Thowiroh

Menulis untuk keabadian. Alumni Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Mubeng Beteng, Tradisi Masyarakat Yogyakarta Memasuki Bulan Muharam
  • Jalanan dan Kaitannya dengan Karakter
  • Santri Ikuti Seleksi CBT MQKN 2025, Tujuh Kode Ujian Catat Skor Sempurna
  • Serangan Iran Dinilai Jadi Babak Baru dalam Sejarah Israel
  • Ferry Irwandi: Logical Fallacy Argumen Gus Ulil

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng