Peristiwa luar biasa yang terjadi di bulan Muharram disebutkan oleh Syaikh Abu Bakar Syatho’ Ad-Dimyati dalam kitab I’anah At-Thalibin.
Seperti yang diketahui bahwa bulan Muharram merupakan bulan pertama dari kalender Hijriyah. Bulan ini menjadi salah satu bulan yang mulia karena termasuk bulan haram (bulan yang dilarang melakukan peperangan) seperti yang disebutkan oleh Allah dalam al-Quran surah al-Maidah:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُحِلُّوْا شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَاۤىِٕدَ وَلَآ اٰۤمِّيْنَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرِضْوَانًا ۗوَاِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوْا ۗوَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ اَنْ صَدُّوْكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اَنْ تَعْتَدُوْۘا وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala’id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. (Q.S Al-Maidah : 2)
Dalam kitabnya, Syaikh Abu Bakar Syatho’ Ad-Dimyati telah merangkum beberapa peristiwa luar biasa yang terjadi dalam bulan mulia tersebut (Muharram)
فَاِنّهُ اْليَوْمُ الَّذِيْ تَابَ اللهُ فِيْهِ عَلَيْ آدَمَ فَأَصْبَحَ صَفِيًّا،وَرُفِعَ فِيْهِ اِدْرِيْسُ مَكَانًا عَلِيًّا،وَأَخْرَجَ نُوْحًا مِنَ اْلسَّفِيْنَةِ،وَنَجَي اِبْرَاهِيْمَ مِنَ النَّارِ،وَاَنْزَلَ اللهُ فِيْهِ التَّوْرَاةَ عَلَيْ مُوْسَى،وَاَخْرَجَ فِيْهِ يُوْسُفَ مِنَ السَّجْنِ،وَرُدَّ فِيْهِ عَلَيْ يَعْقُوْبَ بَصَرُهُ،وَفِيْهِ كَشْفُ الضُّرِّ عَنْ اَيُّوْبَ،وَفِيْهِ اَخْرَجَ يُوْنُسَ مِنْ بَطْنِ الحُوْتِ،وَفِيْهِ فُلِقَ البَحْرُ لِبَنِي اِسْرَائِيْلَ،وَفِيْهِ غُفِرَ لِدَاوُدَ ذَنْبُهُ
“Sesungguhnya di bulan Muharram tepatnya pada 10 Muharram, di hari itulah Allah SWT menerima taubatnya Nabi Adam AS maka berubahlah Nabi Adam yang dulunya sebagai orang yang penuh dosa berubah menjadi orang yang suci. Pada bulan Muharram pula Allah SWT mengangkat Nabi Idris ke tempat yang mulia dan menyelamatkan Nabi Nuh As dari banjir yang luar biasa. Dan Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim dari sengatan api ketika di bakar oleh Raja Namrud. Pada bulan Muharram Allah menurukan kitab Taurat kepada Nabi Musa, mengeluarkan Nabi Yusuf dari penjara dan Allah mengembalikan penglihatan Nabi Ya’kub. Allah mengangkat penyakit yang di alami Nabi Ayyub, Allah mengeluarkan Nabi Yunus dari perut ikan paus, pada bulan Muharram pulalah di belahnya lautan untuk Bani Israil dan diampuni bagi Nabi Daud dosa-dosanya.”
Dari beberapa peristiwa luar biasa yang telah disebutkan menjadi salah satu tanda bahwa bulan Muharram adalah bulan yang mulia dan istimewa.
Di Indonesia, masyarakat dari beberapa daerah memiliki tradisi tersendiri dalam menyambut bulan Muharram. Hal tersebut sebagai bentuk rasa syukur atas tibanya bulan yang mulia dan penuh keberkahan.
Seperti masyarakat Jawa termasuk masyarakat Madura mempunyai tradisi bubur suro atau dalam istilah Madura disebut tajin sora, biasanya antar tetangga di kalangan masyarakat Jawa dan Madura akan saling bersedekah bubur selama bulan Muharam.
Pada masyarakat Aceh juga memiliki tradisi membuat makanan khas di bulan Muharram yang bernama kanji asyuro. makanan khas ini terbuat dari beras, susu, kelapa, gula, buah-buahan, kacang tanah, pepaya, delima, pisang dan akar-akaran.
Setiap bulan Muharam masyarakat Aceh memasak kanji asyuro di suatu tempat kemudian dibawa ke masjid atau ke perempatan jalan, dan setelah dibacakan doa, kemudian dibagikan kepada masyarakat.
Keyakinan atas banyaknya keutamaan dan keberkahan yang diberikan Allah dalam bulan Muharram membuat masyarakat begitu antusias dalam menyambutnya.
Penulis: Thowiroh
Editor: Zainuddin Sugendal
Baca juga: Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Hijriyah