• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Macam-macam Bentuk Kesalehan di Era Sekarang

Oleh: Syifa’ Q

tebuireng.co by tebuireng.co
2024-01-18
in Keislaman, Opini
0
Macam-macam Bentuk Kesalehan di Era Sekarang

Foto ilustrasi kesalehan digital. (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Apa saja macam-macam bentuk kesalehan di era sekarang? Ajaran agama mana pun pasti mengajarkan umatnya untuk menjadi manusia yang saleh. Dalam Islam sendiri, menurut Syaikh Wahbah Zuhaili dalam kitab Tafsir Munir-nya menjelaskan bahwa orang saleh itu bukanlah orang suci yang tidak memiliki kesalahan sedikit pun. Menurutnya, orang saleh adalah orang yang baik batinnya, serta kebaikan orang tersebut lebih dominan daripada keburukannya.

Imam Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari menyebutkan bahwa salah satu sifat yang pasti dimiliki orang-orang saleh adalah mereka dapat memenuhi huququllah (hak-hak Allah)–seperti menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya–dan huququl ‘ibad (hak para hamba-Nya)–seperti berhubungan sosial terhadap sesama dengan baik, bermuamalah sesuai ajaran Islam, dan yang lainnya. Dari qoul Ibnu Hajar ini, untuk sementara dapat diambil dua bentuk kesalehan; Pertama, saleh ritual. Kedua, saleh sosial. Dua bentuk kesalehan ini juga pernah dipopulerkan oleh KH A Mustofa Bisri dahulu.

Di sisi lain, hari ini perkembangan teknologi informasi telah banyak memengaruhi aspek-aspek kehidupan manusia. Aspek-aspek tersebut meliputi segala hal yang masih berkaitan dengan dinamika kehidupan manusia sehari-hari, seperti budaya, pendidikan, ekonomi, bahkan dalam ranah agama. Maka, bentuk kesalehan yang awalnya hanya dibagi menjadi saleh ritual dan saleh sosial seperti disebutkan di atas, kemudian bertambah dikarenakan bertambahnya dimensi sosial baru yang terjadi saat ini, yakni saleh digital.

Untuk lebih jelasnya, mari disimak macam-macam bentuk kesalehan di era sekarang sebagai berikut.

Saleh Ritual

Bentuk kesalehan yang pertama adalah saleh ritual. Bentuk kesalehan satu ini merujuk pada bagaimana hubungan hamba dengan Tuhannya (hablun minallah) dan bagaimana hamba tersebut dapat memenuhi hak-hak Tuhan (huququllah).

Saleh ritual dapat dilihat dengan mengacu pada kualitas iman dan peribadatan seorang hamba kepada Tuhan, seperti seberapa besar usaha yang dia lakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT (taqorrub ilallah), menjalankan perintah-Nya (imtistal awamirillah), dan menjauhi larangan-Nya (ijtinab nawahihi). Usaha-usaha mencapai kesalehan ritual ini dapat dilalui dengan mengerjakan berbagai bentuk ibadah, misalnya salat, puasa, berzikir, membaca Al-Qur’an, dan lain-lain.

Saleh Sosial

Kategori saleh kedua adalah saleh sosial. Tentunya bentuk saleh model ini merujuk pada hubungan manusia dengan manusia lainnya (hablun minannas) dan bagaimana sesama manusia dapat memenuhi hak-hak sesamanya (huququnnas/huququl adami).

Saleh sosial dapat terlihat melalui kualitas interaksi seorang hamba dengan hamba Tuhan lainnya. Di berbagai aktivitas yang dilakukan manusia bersama manusia lainnya, serta di saat memenuhi hak-hak sesamanya, kesalehan sosial harus dikerjakan sebaik mungkin, seperti ketika bermuamalah, maka bermuamalahlah sesuai ajaran agama yang telah disyariatkan.

Saat berinteraksi dengan orang lain, menyelesaikan masalah di masyarakat, menegakkan norma dan aturan yang berlaku di lingkungan sekitar, serta berbagai kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama lainnya, maka lakukanlah dengan sebaik-baiknya dengan berlandaskan nilai-nilai kebajikan yang telah diajarkan oleh agama.

Saleh Digital

Bentuk saleh terakhir ini merupakan varian baru dari bentuk kesalehan yang telah dijelaskan di atas. Saleh digital merupakan percabangan saleh sosial namun dilakukan dalam dimensi sosial yang berbeda. Saleh sosial dikerjakan di dunia sosio-riil (interaksi sosial yang nyata/fisik), sedangkan saleh digital dilakukan di dunia social-cyber (interaksi sosial maya/internet). Sederhananya, saleh digital merupakan saleh sosial yang dilakukan di dunia maya/internet.

Kehidupan sosial di dunia maya hampir sama sekali tidak ada batasan dan aturan. Oleh karena itu, untuk hidup di dunia tersebut harus memerhatikan nilai-nilai kebajikan, khususnya nilai-nilai yang diajarkan oleh agama sebagai bentuk usaha seorang pengguna agar tidak terjerumus ke dalam lembah keburukan. Hal ini yang mendasari betapa pentingnya saleh digital pada hari ini.

Saleh digital dapat dilakukan dengan berbagai aktivitas positif di internet. Apalagi di media sosial, kesalehan digital sangat perlu untuk diteguhkan semaksimal mungkin.

Misalnya, menghindar dari penyebaran berita bohong atau hoaks. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam yang disebutkan dalam Surah An-Nur ayat 11–20. Kemudian, melarang perilaku buzzer yang mana hal tersebut memang beriringan dengan Surah Al-Hujurat ayat 11–12.

Contoh saleh digital yang lain seperti berkomentar baik, tidak melihat hal-hal yang dilarang oleh agama ketika berselancar di internet, membagikan hal-hal positif dan bermanfaat untuk sesama pengguna di media sosial, dan aktivitas positif lainnya yang sesuai dengan ajaran agama.

Semua contoh tersebut merupakan perwujudan dari saleh digital. Dengan kata yang lebih ringkas, berbagai aktivitas positif di dunia maya/internet yang mana hal tersebut sejalan dengan nilai-nilai yang telah diajarkan oleh agama dapat dikategorikan sebagai saleh digital. Wallahua’lam.

Penulis: Syifa’ Q

Editor: Ikhsan Nur Ramadhan

Baca Juga: Sunnah Nabi, Oase di Tengah Degradasi Moral

Previous Post

Adab Berziarah kepada Wali Menurut Habib Ahmad Mujtaba

Next Post

Profil Ning Chasna dan Gus Sunny

tebuireng.co

tebuireng.co

tebuireng.co adalah Media Tebuireng Initiatives yang bertujuan untuk meneruskan cita-cita besar Gus Sholah dan para masyayikh tebuireng

Next Post
Profil Ning Chasna dan Gus Sunny

Profil Ning Chasna dan Gus Sunny

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Lima Prinsip Dasar Menjaga Lingkungan Menurut Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi
  • Buka MQK 2025, Menag Dorong Eksplorasi Turats untuk Pelestarian Lingkungan
  • Erick Thohir: Sport Tourism Memiliki Peran Vital Pembangunan Bangsa
  • Menag Salurkan Bantuan ke Pesantren Al Khoziny dan Pastikan Pencegahan Kejadian Serupa
  • Buku-buku yang Pernah Dilarang di Indonesia

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng