• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Halal Bi Halal Penyempurna Pelebur Dosa

Achmad Roziqi by Achmad Roziqi
2024-04-10
in Keislaman
0
Halal bi halal pelebur dosa

Halal bi halal pelebur dosa

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Halal bi halal bisa dikatakan penyempurna pelebur dosa. Seperti kita ketahui, Ramadhan dengan segala ritualnya menjanjikan peleburan dosa-dosa bagi yang mau menjalankan puasa, qiyam al -lail dan ritual-ritual lainnya.

Sebutlah hadits tentang fadhilah puasa, hadits yang tentu kita hafal semua, yaitu sabda Hadhratur Rasul Muhammad صلى الله عليه وسلم:


مَن صامَ رَمَضانَ إيمانًا واحْتِسابًا غُفِرَ له ما تَقَدَّمَ مِن ذَنْبِهِ¹


Artinya: Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan didasari oleh keimanan dan mengharapkan pahala maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.

Hal senada pula dijelaskan oleh Sulthon Ulama Syaikh Izz Ad-Din bin Abdus Salam ketika menafsiri penutup ayat wajibnya puasa, beliau dawuh:


معناه لعلكم تتقون النار بصومه فإن الصوم سبب لغفران الذنوب الموجبة للنار²


Artinya: Maknanya adalah puasa yang dijalani bisa dijadikan sebagai pelindung dari siksa neraka. Hal ini dikarenakan puasa adalah sebab diampuninya dosa-dosa yang bisa menggelincirkan pelakunya ke dalam neraka.

Demikian pula qiyam al-lail, amalan ini pun juga bisa meleburkan dosa-dosa pengamalnya. Sebutlah salah satu dawuh Hadhratur Rasul Muhammad صلى الله عليه وسلم:


عن أَبي هريرة – رضي الله عنه – أنَّ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: «مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ». متفقٌ عَلَيْهِ.³

Artinya: Barangsiapa yang menjalankan qiyam al-lail (shalat sunnah di malam hari) di bulan Ramadhan dengan didasari oleh keimanan dan mengharapkan pahala maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.

Menarik untuk dipertajam, dosa apa saja yang diampuni dengan menjalankan ritual-ritual di atas?

Dalil Al-Falihin sebagai salah satu syarah kitab Riyadh As-Shalihin menjelaskan bahwa dosa-dosa yang diampuni hanyalah dosa-dosa kecil yang berhubungan dengan hak Allah سبحانه وتعالى.

Berikut dawuhnya:


والمغفور من الذنوب بالطاعات، الصغائر المتعلقة بحق الله سبحانه⁴

Artinya: Dosa-dosa yang diampuni dengan melakukan ketaatan adalah dosa-dosa kecil yang berhubungan dengan Hak Allah سبحانه وتعالى.

Melihat ibarot ini maka dosa-dosa besar yang berhubungan dengan hak Allah serta dosa-dosa yang berhubungan dengan sesama manusia tidak masuk dalam pengampunan dengan ibadah-ibadah terebut.

So, taubat lah jalan menuju pembebasan dosa-dosa yang tidak dicover oleh puasa dan qiyam al-lail kita di bulan Ramadhan.

Terkait dosa dengan sesama manusia, solusi yang diberikan hadits Nabi Muhammad adalah meminta halal kepada orang yang pernah kita dzolimi⁴.

Dan meminta halal atas kedzoliman yang pernah kita lakukan kepada orang lain ini, alhamdulillah tsumm alhamdulillah dengan manis terbingkai dalam tradisi umat muslim di negeri ini, yaitu halal bi halal.

Tugas kita selanjutnya adalah tulus dalam halal bi halal, tulus dalam meminta halal serta tulus dalam menghalalkan kesalahan orang lain.

Semakin lapang dalam memberikan kebaikan tanpa pandang bulu, apakah orang itu berbuat baik atau tidak kepada kita semakin nyata kita sebagai al-washil, yaitu orang yang menyambung tali persaudaraan.

Suatu saat Hadhratur Rasul dawuh:


عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: ليس الواصل بالمكافئ ولكن الواصل الذي إذا قطعت رحمُه وصلها⁵


Artinya: Penyambung tali persaudaraan itu bukanlah al-mukafi’ (yang berlaku baik hanya kepada yang baik saja), tetapi dialah yang tetap menyambung ketika persaudaraan sudah diputus (tetap memperlakukan dengan baik sekalipun kebaikannya tidak dihargai dan dibalas dengan kebaikan).

Semoga halal bi halal kita melebur dosa-dosa sesama manusia, menyempurnakan penyucian diri ini dari segala dosa.

Happy ketupat, pangapunten sedoyo lepat. Mari halal bi halal agar bisa jadi penyempurna pelebur dosa.

Maroji’:
[1.] Hadits ini disebutkan di dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim
[2.] Maqoshid As-Shaum karya Sulthon Ulama Syaikh Izz Ad-Din Abdul Al-Aziz bin Abdul As-Salam,
[3.] Hadits ini disebutkan di dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim,
[4.] Berikut Hadits Hadratur Rasul yang memerintahkan untuk meminta halal atas kedzoliman yang pernah kita lakukan:


مَن كَانَتْ له مَظْلِمَةٌ لأخِيهِ مِن عِرْضِهِ أَوْ شيءٍ، فَلْيَتَحَلَّلْهُ منه اليَومَ، قَبْلَ أَنْ لا يَكونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ، إنْ كانَ له عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ منه بقَدْرِ مَظْلِمَتِهِ، وإنْ لَمْ تَكُنْ له حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِن سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عليه

Artinya: Barangsiapa yang mendholimi saudaranya, baik mencederai hargadirinya atau kedholiman yang lain maka hendaknya ia meminta halal (kepada saudaranya yang telah didholimi) sebelum (datang suatu hari dimana) dinar dan dirham tiada lagi berlaku. (Jika di dunia belum terselesaikan, maka) amal baiknya -seberat kedholimannya- akan diberikan kepada orang yang didholiminya dan jika kebaikannya sudah habis maka dosa-dosa orang yang didholiminya akan dibebankan kepadanya.
[5.] Al Adab Al Mufrod karya Imam al Bukhori.

Tags: Halal Bi Halal
Previous Post

Dakwah Digital Ala Habib Ja’far

Next Post

Penyakit Datang Saat Lebaran, Ini Tips dari dr Syifa

Achmad Roziqi

Achmad Roziqi

Next Post
Penyakit Datang Saat Lebaran, Ini Tips dari dr Syifa

Penyakit Datang Saat Lebaran, Ini Tips dari dr Syifa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Buka MQK 2025, Menag Dorong Eksplorasi Turats untuk Pelestarian Lingkungan
  • Erick Thohir: Sport Tourism Memiliki Peran Vital Pembangunan Bangsa
  • Menag Salurkan Bantuan ke Pesantren Al Khoziny dan Pastikan Pencegahan Kejadian Serupa
  • Buku-buku yang Pernah Dilarang di Indonesia
  • Benarkah Membaca Sastra dapat Meningkatkan Empati?

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng