• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Etika Bertetangga dalam Hadis Nabi

Thowiroh by Thowiroh
2025-06-18
in Hadits, Keislaman
0
Etika Bertetangga dalam Hadis Nabi. (Ist)

Etika Bertetangga dalam Hadis Nabi. (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Etika bertetangga yang dijelaskan dalam hadis Nabi merupakan salah satu cara Islam mengatur hubungan antarsesama manusia (Hablumminanas). Hal ini karena, tetangga menjadi relasi sosial yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Rasulullah menekankan pentingnya memperlakukan tetangga dengan baik sebagai bagian dari kesempurnaan iman dan akhlak seorang Muslim. Dalam hadis disebutkan:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أَوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

Artinya: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari)

Diantara etika yang baik dalam bertetangga pertama yakni memperhatikan hak-haknya, salah satunya ikut serta menjaga harta mereka (tidak mengambil sesuatu milik tetangganya). Rasulullah bersabda:

مَا تَقُولُونَ فِى السَّرِقَةِ؟ قَالُوا حَرَّمَهَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ فَهِىَ حَرَامٌ قَالَ لأَنْ يَسْرِقَ الرَّجُلُ مِنْ عَشْرَةِ أَبْيَاتٍ أَيْسَرُ عَلَيْهِ مِنْ أَنْ يَسْرِقَ مِنْ جَارِهِ

Artinya: “Rasul bertanya pada para sahabat: apa arti pencurian menurut kalian?’ ‘Pencurian itu perbuatan yang dilarang Allah dan rasul-Nya, sebuah perbuatan haram,’ jawab sahabat. ‘Sungguh, pencurian seseorang pada 10 rumah masih lebih ringan beban dosanya daripada ia mencuri di rumah tetangganya,’ jawab Rasulullah,” (HR Ahmad dan At-Thabarani).
dalam hadis lain disebutkan:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ

Artinya: “Dari sahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Tidak masuk surga orang yang tetangganya tidak selamat dari kejahatannya,’” (HR Muslim).

kedua, memprioritaskan sedekah kepada tetangga dekat. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis Riwayat Aisyah

  عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ لِيجَارَيْنِ فَإِلَى أَيِّهِمَا أُهْدِي؟ قَالَ: إِلَى أَقْرَبِهِمَا مِنْكِ بَابًا

Artinya: Dari Aisyah ra, Aku berkata “Wahai Rasulullah, aku punya dua tetangga, kepada siapakah aku memberikan hadiah?” Beliau (Rasulullah saw) bersabda: “Yaitu kepada (tetangga) yang paling dekat pintu rumahnya darimu (HR al-Bukhari).

Hal ini menjadi bagian dari ajaran Nabi dalam menyusun skala prioritas dengan memulai dari tetangga yang paling utama dalam hal kebaikan dan hubungan sosial. Sebab, tetangga yang paling dekat secara fisik adalah yang paling besar manfaatnya.

Ketiga, tidak membiarkan tetangga dalam kelaparan. Dalam hadis disebutkan:

ليس المؤمن الذي يشبع وجاره جائع إلى جنبه

Artinya: Tidaklah mukmin orang yang kenyang sementara tetangganya lapar sampai ke lambungnya. (HR Bukhari).
Para ulama berpendapat bahwa hal tersebut karena mengabaikan tetangga yang kelaparan termasuk mengabaikan kewajiban yang ditetapkan syariat terkait hak-hak bertetangga. Perbuatan tersebut juga menunjukkan kerasnya hati, banyaknya sifat kikir, dan rendahnya akhlak.

Memperhatikan etika yang baik dalam bertetangga bisa menjadikan kita menjadi tetangga terbaik yang memiliki keutamaan seperti dijelaskan dalam hadis:

عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنه، أن النبي ﷺ يقول: خيرُ الأصحابِ عند اللهِ خيرُهم لصاحبِه، وخيرُ الجيرانِ عند اللهِ خيرُهم لجارِه”. أخرجه الترمذي

Artinya: “Dari Abdullah bin Amr ra, bahwa Nabi Saw bersabda, “Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada tetangganya.” (HR at-Tirmidzi).

Demikian penjelasan terkait etika bertetangga sebagaimana dijelaskan dalam hadis. Wallahua’lam.



Baca juga: Fenomena Mukbang dalam Sudut Pandang Hadis

Previous Post

Kemenag Resmi Memulai MQKN ke-8 dengan Tahapan Seleksi Via CBT Berbasis Kitab Kuning

Next Post

Ketua LD PBNU: Dakwah Digital, Jalan Menuju Khoirul Ummah

Thowiroh

Thowiroh

Menulis untuk keabadian. Alumni Ma'had Aly Hasyim Asy'ari Pesantren Tebuireng.

Next Post
Ketua LD PBNU Dakwah Digital, Jalan Menuju Khoirul Ummah. Foto: Yputube TVNU

Ketua LD PBNU: Dakwah Digital, Jalan Menuju Khoirul Ummah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Buka MQK 2025, Menag Dorong Eksplorasi Turats untuk Pelestarian Lingkungan
  • Erick Thohir: Sport Tourism Memiliki Peran Vital Pembangunan Bangsa
  • Menag Salurkan Bantuan ke Pesantren Al Khoziny dan Pastikan Pencegahan Kejadian Serupa
  • Buku-buku yang Pernah Dilarang di Indonesia
  • Benarkah Membaca Sastra dapat Meningkatkan Empati?

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng