• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Empat Waktu Penyebab Keberkahan Hidup, Apa Saja?

Oleh: Thowiroh

Zainuddin Sugendal by Zainuddin Sugendal
2023-01-17
in Keislaman, Kolom Pakar, Pengajian, Tokoh
0
Empat Waktu Penyebab Keberkahan Hidup, Apa Saja

Empat Waktu Penyebab Keberkahan Hidup, Apa Saja (Ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co- Terdapat empat waktu yang apabila dimanfaatkan oleh manusia dengan beribadah kepada Allah maka Allah akan mendatangkan keberkahan dalam hidupnya. Hal tersebut  disampaikan oleh al-Habib Muhammad bin Alwi Al-Haddad yang dikutip dalam kanal YouTube Dilwa Media. Ahad, 8/1/23

Diantara empat waktu tersebut adalah pertama waktu sebelum subuh karena pada waktu tersebut adalah Allah menurunkan rahmatNya maka hendaklah manusia turunnya rahmat Allah dengan menjaga waktu tersebut dengan memperbanyak ibadah. Allah berfirman

وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَأَصِيلًا وَمِنَ اللَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيلًا

“Dan sebutlah nama Rabb-mu pada (waktu) pagi dan petang. Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang di malam hari.” (Al-Insaan : 25-26)

Kedua adalah waktu setelah asar  sampai terbenamnya matahari. Pada umumnya, waktu tersebut adalah waktu yang dipakai manusia untuk istirahat setelah lelahnya beraktifitas sehingga mereka akan mudah lalai dan lupa untuk mengingat Allah. Maka barangsiapa yang mampu memanfaatkan waktu tersebut dengan memperbanyak ibadah kepada Allah ia akan mendapatkan kemuliaan berupa keberkahan hidup. Dalam Al Qur’an di sebutkan

حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْن

Peliharalah semua salat dan salat wustha. Dan laksanakanlah (salat) karena Allah dengan khusyuk. (Q.S Al Baqarah :238). Menurut jumhur ulama’ yang dimaksud salat wustha adalah salat di waktu Ashar.

Ketiga, waktu antara maghrib dan isya. Dalam ceramahnya, al-Habib Muhammad bin Alwi Al Haddad ini menekankan agar umat muslim memaksimalkan waktu antara maghrib dan isya dengan ibadah. Ia mengutip kalam Alhabib Abdullah Alaydrus al-Akbar yang mengatakan bahwa waktu yang paling mahal dan istimewa adalah antara magrib dan isya maka hidupilah waktu tersebut dengan beribadah kepada Allah. Dalam Al Qur’an Allah berfirman

تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنْ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ)

“Lambung mereka jauh dari tempat tidur, mereka menyeru Robbnya dengan rasa takut dan berharap.. dan mereka menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan..” (As Sajdah: 16)

Anas bin Malik dalam menafsirkan ayat tersebut mengatakan

كَانُوا يَتَيَقَّظُونَ [وفي رواية: يَتَنَفَّلُونَ] مَا بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ يُصَلُّونَ

“Mereka memperbanyak sholat sunnah antara maghrib dan isya ”

Pengasuh pondok pesantren Darul Ilmi Wadda’wah ini juga menceritakan sebuah kisah ketika seorang murid bertanya pada gurunya “manakah yang lebih baik, puasa sunnah namun membiarkan waktu antara maghrib dan isya dengan percuma yakni tanpa ibadah? Maka sang guru menjawab agar lebih baik murid tersebut tidak berpuasa sunnah namun memakmurkan waktu antara magrib dan isya dengan ibadah.

Terakhir adalah waktu antara subuh sampai terbitnya matahari. al-Habib Muhammad bin Alwi Al Haddad mengatakan bahwa waktu tersebut adalah waktu yang mulia dimana Allah akan memberikan anugerah batin ( yang tidak nampak oleh mata) seperti  ketenangan kepada orang-orang  yang pada waktu tersebut menyibukkan dirinya dengan ibadah.

Demikian empat waktu yang bisa dimanfaatkan oleh kita semua agar selalu mendapat keberkahan dari Allah. Walalhua’lam bisshowab

Baca juga: 10 Kalimat Dzikir Bakda Subuh dari Imam al-Ghazali

Tags: Al-Habib Muhammad bin Alwi Al-HaddadEmpat waktu Penyebab Keberkahan
Previous Post

Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah

Next Post

Meneladani Dzulkarnain sebagai Pemimpin

Zainuddin Sugendal

Zainuddin Sugendal

Next Post
Meneladani Dzulkarnain sebagai pemimpin

Meneladani Dzulkarnain sebagai Pemimpin

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng