• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Kisah Haru Menteri Agama RI Ditolong KH Anwar Zahid saat Haji

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2022-10-25
in Kiai, Tokoh
0
Kisah Haru Menteri Agama RI Ditolong KH Anwar Zahid saat Haji

KH Anwar Zahid saat puncak perayaan hari santri nasional 2022 di JI EXPO Convention Centre and Theatre Kemayoran.

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menceritakan kisah haru saat haji bersama dai kondang KH Anwar Zahid saat puncak perayaan Hari Santri Nasional 2022 di JI EXPO Convention Centre and Theatre Kemayoran, Jakarta, Sabtu (22/10/2022).

Menurut tokoh yang akrab disapa Gus Yaqut ini, peristiwa haru tersebut terjadi saat momentum haji tahun 2019. Ketika itu, Gus Yaqut melaksanakan haji bersama sang istri. Namun, ketika melaksanakan wukuf di Arafah, Gus Yaqut dan istri tidak mendapatkan tenda dan makanan.

Entah dari mana asalnya, tiba-tiba KH Anwar Zahid datang menghampiri Gus Yaqut lalu mengajak ngobrol dan berbagi makanan yang diberikan panitia haji. Kedua tokoh tersebut pun makan bersama di tengah terik matahari yang cukup menyengat.

“Saya ingin cerita sedikit soal Kiai Anwar Zahid, tahun 2019 saya pergi haji bersama istri dan dalam suatu ketika jadi jama’ah haji yang terlantar. Karena tidak ada yang ngurus. Di Arafah tidak kebagian makan. Pada saat itu Kiai Anwar Zahid bawa sekotak makanan dan ngajak makan bersama saya yang bukan siapa-siapa,” katanya.

Dikatakan, peristiwa di Arafah tersebut membekas diingatkan Gus Yaqut dan istri hingga saat ini. Kiai Anwar Zahid datang di saat-saat Gus Yaqut memang membutuhkan bantuan. Oleh karena itu, Gus Yaqut pun menawarkan ganti nasi kotak kepada KH Anwar Zahid berlipat-lipat dari peristiwa di Arafah dulu.

“Karena ditolong Kiai Anwar Zahid ini saya bisa menjadi menteri Agama. Nanti pada gilirannya, jangankan satu kotak, empat kotak saya kirim ke Kiai Anwar Zahid. Kiai Anwar Zahid ini teladan bagi kita semua. Tampilannya ndeso, sederhana, tetapi ilmunya penting untuk kita dengarkan,” imbuhnya.

Kiai Anwar Zahid juga menceritakan momentum saat bertemu Gus Yaqut tahun 2019 lalu. Namun, ia menyesal hanya memberikan satu kotak nasi dalam pertemuan itu.

“Saya menyesal tahun 2019 ketemu Gus Yaqut di Arafah yang saat itu belum menteri agama. Saat itu masih komandan GP Ansor, hingga saat ini. Saat itu Gus Yaqut memang keleleran tidak dapat tenda bersama istri tercinta. Saya menyesal menolong beliau dan kasih nasi kotak saja,” ujarnya.

Kiai Anwar Zahid menambahkan dengan nada bercanda, jika saja saat peristiwa 2019 itu ia memberikan lebih dari satu kotak nasi. Mungkin saja jabatan Gus Yaqut saat ini lebih tinggi dari Menteri Agama RI.

“Kalau saat itu saya bawa nasi lebih banyak, mungkin beliau jadi ketua RT,” ungkap tokoh asal Bojonegoro ini.

Bagi KH Anwar Zahid, menolong sesama Muslim adalah keharusan dari saudara Muslim lainnya. Hal ini merupakan perintah dari pemilik alam semesta dan dicontohkan oleh Rasulullah.

Dalam kehidupan santri, juga dikenal hidup saling menolong. Karena sesama santri yang jauh dari orang tua tentu pernah mengalami kesulitan dalam berbagai hal, khususnya bidang ekonomi.

Bagi KH Anwar Zahid, Gus Yaqut merupakan sosok M3, yaitu singkatan dari Modis, Milenial dan Moderat. Bisa juga disingkat Muda, Manis dan Macho.

Gus Yaqut adalah sosok ‘gus’ 24 karat, karena lahir dari keluarga kiai. Kalau ada santri diambil menantu sama kiai, namanya gus 12 karat.

“Tugas utama hidup manusia untuk berbuat baik. Menjadi orang baik. Maka seluruh aktifitas hidup kita harus diniatkan baik. Pikiran harus baik, ucapan harus baik, perilaku baik dan dikerjakan dengan baik,” tandasnya.

Baca Juga: Makna Dibalik Ibadah Haji

Tags: Gus YaqutHajiKisahMenag
Previous Post

Naskah Sambutan Hari Santri 2022 oleh Pengasuh Tebuireng

Next Post

Strategi dan Kiat Menulis Artikel Populer

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Strategi dan Kiat Menulis Artikel Populer

Strategi dan Kiat Menulis Artikel Populer

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Kemenhaj Resmi Rilis Desain Batik Baru untuk Penyelenggaraan Haji 2026
  • Berdakwah Ala Jek: Penuh Humor tapi Teguh Syariat
  • Hati-Hati Bahaya Maghrur, Tertipu Oleh Kebaikan Diri Sendiri
  • Manusia dalam Pancasila: Makhluk Monoplural yang Menyatu dalam Keberagaman
  • Menjadi Mandiri: Seni Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng