• Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik
Tebuireng Initiatives
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
No Result
View All Result
Tebuireng Initiatives
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Politik
Tebuireng Initiatives

Nasihat al-Ghazali Tentang Hati

Syarif Abdurrahman by Syarif Abdurrahman
2022-08-03
in Tasawuf
0
Nasihat al-Ghazali Tentang Hati

Nasihat al-Ghazali Tentang Hati (ist)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

tebuireng.co – Nasihat al-Ghazali tentang hati ini penting dibaca sebagai pengingat agar hati tidak berpaling dari Allah. Seringkali hati goyang dan galau karena masalah dunia.

Dalam al-Qur’an, hati digambarkan dalam beberapa cara. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya hati dalam menentukan kehidupan manusia. Karena itu, Hujjatul Islam, Imam al-Ghazali memberikan nasihat kepada umat Muslim tentang hati.

Imam al-Ghazali sendiri dikenal sebagai seorang teolog Muslim sekaligus filsuf yang bijak. Ia termasyhur karena memiliki andil besar sepanjang sejarah pengetahuan umat Islam. Salah satu nasihat Imam al-Ghazali yang harus senantiasa diingat dan diterapkan oleh seluruh umat Muslim adalah nasihat tentang hati.

Pasalnya, agama Islam senantiasa mengajarkan seluruh umat manusia untuk menjaga dan menyucikan hati. Hal itu disebabkan karena banyaknya kotoran maupun penyakit hati yang mengintai dalam kehidupan manusia sehari-hari.  

Berbagai sifat tercela dalam hati ini tentu harus dihindari oleh setiap umat Muslim agar selalu mendapatkan keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat. Imam Al-Ghazali dalam kitab Bidayat Al-Hidayah menyampaikan 3 sifat tercela pada hati yang lazim ada di kalangan ulama pada masanya.

Imam Al-Ghazali menegaskan bahwa ketiga sifat jahat yang ada pada hati tersebut akan menyeret manusia pada kebinasaan. Sebab, sifat buruk hati tersebut akan menimbulkan sifat-sifat tercela lainnya.

Adapun ketiga sifat hati tersebut adalah hasad atau dengki, riya atau pamer kebaikan demi pujian, dan ujub, yakni berbangga diri dan angkuh. Hasad, dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali sebagai cabang dari sifat bakhil. Sebab, orang hasad tidak mau berbagi kebaikan dengan orang lain.

Hujjatul Islam asal Persia ini menjelaskan bahwa setiap diri manusia harus bersungguh-sungguh untuk membersihkan hati dari ketiga sifat tersebut. Sebab, dengan begitu kita akan lebih mudah untuk menjauhkan diri dari sifat keji lainnya.

“Jangan biarkan hatimu mendapatkan kesenangan dengan pujian dari orang lain, atau kau akan sedih dengan kecaman mereka.”

Untuk itu, apabila kita tidak mampu menyucikan hati dari ketiga sifat tercela hati tersebut, maka kehidupan kita akan senantiasa diliputi oleh sifat-sifat jahat yang terus bermunculan.

Terkait hal tersebut, Rasulullah SAW pernah bersabda.

ثلاثٌ مُهلِكاتٌ : شُحٌّ مُطاعٌ ، و هوًى مُتَّبَعٌ ، و إعجابُ المرءِ بنفسِه

“Ada tiga sifat yang membinasakan manusia, sifat bakhil yang dipatuhi, hawa nafsu yang diikuti, dan merasa bangga dengan diri sendiri.”

Alih-alih menyibukkan diri dengan kecintaan duniawi dengan menyombongkan diri, Imam al-Ghazali memberikan nasihat agar selalu mencari hikmah atau amal. Layaknya badan yang tak diberi makan, hati tanpa ilmu dan hikmah juga akan mati dan tak bisa merasa.

Mengetahui nasihat Imam al-Ghazali tentang hati, hendaknya kita senantiasa membersihkan hati dari ketiga sifat tercela hati tersebut. Dengan begitu, kita akan lebih dimudahkan untuk mendapatkan hikmah. Wallahua’lam.

Oleh: Dinna

Tags: Nasihat al-GhazaliTentang hatiTentang Sukma dan Ruh
Previous Post

Rambut Rontok Saat Haid Harus Disucikan?

Next Post

Mengenal MTS Sains Salahuddin Wahid

Syarif Abdurrahman

Syarif Abdurrahman

Santri Pondok Pesantren Tebuireng.

Next Post
Mengenal MTS Sains Salahudin Wahid

Mengenal MTS Sains Salahuddin Wahid

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No Result
View All Result

Pos-pos Terbaru

  • Mubeng Beteng, Tradisi Masyarakat Yogyakarta Memasuki Bulan Muharam
  • Jalanan dan Kaitannya dengan Karakter
  • Santri Ikuti Seleksi CBT MQKN 2025, Tujuh Kode Ujian Catat Skor Sempurna
  • Serangan Iran Dinilai Jadi Babak Baru dalam Sejarah Israel
  • Ferry Irwandi: Logical Fallacy Argumen Gus Ulil

Komentar Terbaru

  • Yayat.hendrayana pada Surat Yasin dan Amalan Segala Hajat
  • Universitas Islam Sultan Agung pada Pentingnya Bahtsul Masail sebagai Ruh Pesantren
  • Thowiroh pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Dodi Sobari pada Dauroh Badlan Al-Masruriyy Cetak Santri Bisa Bahasa Arab 2 Bulan
  • Tri Setyowati pada Ijazah Wirid dari Kiai Abdul Wahab Hasbullah
  • About
  • Kontak
  • Privacy & Policy
  • Terms and Conditions
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng

No Result
View All Result
  • Tebuireng
  • News
  • Keislaman
  • Pesantren
  • Kebangsaan
  • Galeri
  • Kolom Pakar
  • Politik

© 2021 Tebuireng Initiatives - Berkarya Untuk Bangsa by Tebuireng